Wako Akan Surati Presiden

BATAM – Ribuan pekerja dari berbagai aliansi buruh menggelar aksi di kantor Walikota Batam, Rabu (21/3). Para pendemo yang berasal dari berbagai kawasan industri di Batam ini meminta Walikota Batam, Ahmad Dahlan menjamin kenaikan harga bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi tidak berdampak pada kesejahteraan buruh.

Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Batam, Syaiful Bahri mengatakan kenaikan harga BBM yang ditetapkan pemerintah tentu berdampak pada kehidupan masyarakat Batam yang didominasi pekerja. Para buruh, sebutnya, meminta Walikota menyampaikan aspirasi penolakan kenaikan harga BBM ke pemerintah pusat.  “Kenaikan upah minimum tentu jadi sia-sia karena harga kebutuhan pokok akan meningkat seiring kenaikan harga BBM,” katanya.

Menurutnya, Kalaupun BBM tidak bisa lagi dielakkan kenaikannya, pekerja minta Pemerintah Kota Batam membuat program khusus untuk ringankan beban para buruh yang masih tergolong rakyat miskin. “Kita tahu Batam jadi sorotan. Banyak investor yang keluar. Karena banyak masalah perburuhan yang jadi muara dari tidak adanya kepastian hukum,” paparnya.

Menurut Syaiful, pada dasarnya, para buruh mendukung pemerintah dan kebijakan kenaikan harga BBM asalkan kenaikan hargta BBM tidak berdampak pada kesejahteraan buruh.

Setelah para pendemo berorasi sekitar dua jam, Walikota Batam, Ahmad Dahlan turun dan menemui ribuan pendemo. Menanggapi adanya aksi pekerja dan buruh se Kota Batam yang melakukan penolakan atas rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) pada 1 April 2012 mendatang, Wali Kota Batam Ahmad Dahlan menyampaikan bahwa saat ini belum dinaikkan harga BBM.  Mengingat hal tersebut baru menjadi kesepakatan internal pemerintah, kemudian masih menunggu persetujuan DPR pusat. Kalau DPR tidak setuju, tidak naik. “Yang kita dapat kabar, partai koalisi sudah setuju. Jadi belum naik, kalaupun naik tanggal 1 April nanti,” terang Dahlan.

Menurut Dahlan, harga BBM tidak mengalami kenaikan yaitu masih Rp8 ribu, namun dari harga tersebut terdapat subsidi dari pemerintah sebesar Rp 3500. Maka harga BBM subsidi untuk masyarakat kecil menjadi Rp 4500. Dengan selisih yang tinggi, menyebabkan banyak terjadinya penimbunan. “Kalau nanti disetujui DPR, subsidi dukurangi Rp1.500 sehingga harga BBM bersubsidi menjadi Rp6 ribu. Sehingga selisih dengan harga nonsubsidi menjadi Rp 2000 saja,” terangnya.

Dahlan juga berjanji akan membuat surat ke Presiden, guna menyampaikan tuntutan pekerja yang menolak kenaikan harga BBM subsidi. “Saya berterima kasih semuanya. Batam adalah milik kita. Harus perjuangkan Batam. Supaya kita bisa hidup di Batam ini. Hidup pekerja. Hidup Batam,” teriak Dahlan dihadapan para demonstran.

Leave a Reply

Galeri Foto

Switch to our mobile site

Log in -