Kliping Pers, 4 Februari 2011

Batam Pos
1.     Pemko Akan Naikkan Pajak Dua Kali Lipat

Tahun Lalu Ditolak Pengusaha
Meski tahun lalu ditolak berbaga kalangan, Pemko Batam kembali mengusulkan kenaikan pajak dan retribusi daerah. Usulan itu disampaikan Wali Kota Batam Ahmad Dahlan ke DPRD Batam dalam Ranperda tentang Pajak-pajak daerah Kota Batam, Rabu (2/1) lalu. Dalam ranperda pajak setebal 41 halaman itu, hampir semua pajak naik sampai dua kali lipat, kecuali pajak restoran dan hotel yang tetap 10 persen. Tarif Pajak Penerangan Jalan (PPJ), misalnya dari 4 persen naik jadi 7 persen. Tahun lalu, pengusaha dan warga menolak karena Pemko Batam mengusulkan kenaikan tarif 10 persen. Tarif pajak reklame dari 15 persen naik jadi 25 persen. Tarif ini sama dengan usulan tahun 2010 yang pernah ditolak Asosiasi Pengusaha Periklanan Batam (APPB).

2.     Warga Keluhkan Taman Internet Kotor
Fasilitas taman internet Tiban yang didirikan Pemko tidak terurus. Sampah menumpuk, puntung rokok dan bungkus minuman atau makanan betebaran dilantai. Ironisnya tong sampah besar terletak tak jauh dari tempat itu. Meja tempat menaruh laptop untuk online juga terlihat lapuk dan penuh grafiti. Muhardi, pengguna Taman Internet Tiban mengaku kurang nyaman dengna area hotspot tersebut. Menurut dia, semestinya fasilitas umum mesti dijaga sebaik-baiknya oleh warga. Muhardi menyesalkan para pemakai kurang bertang jawab terhadap fasilitas umum ini.

3.      Anggaran Pariwisata Minim
Tahun 2011 ini Disparbud Kota Batam belum bisa merencanakan iven besar yang baru. Mereka hanya lebih memaksimalkan even tahunan, seperti Kenduri Seni Melayu, serta mendukung iven-iven yang diselenggarakan swasta. Demikian disampaikan Kepala Disparbud Kota Batam, Guntur Sakti, kemarin. Menurutnya, ada kendala yang dialami Disparbud yakni penurunan porsi  anggaran yang cukup signifikan. “Tapi ini tak harus jadi alasan. Kita akan terus do the best,”ujarnya. Karena dukungan angaran berbandi ng terbalik dengan banyaknya iven, maka Guntur saat ini berupaya menggandeng stake holder, dalam hal ini asosiasi dan pelaku usaha pariwisata.

4.     Camp Vietnam Jadi Memorial of Galang
Kepala Bidang Promosi Wisata Disparbud Kota Batam Ardi Winata mengatakan, tempat wisata sejarah eks-camp pengungsi Vietnam di Galang kini berubah nama menjadi Memorial of Galang. Perubahan itu diputuskan langsung di Jakarta oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata. “Proses pengurusan perubahan nama itu sejak setahun lalu, karena adanya permintaan dari Pemerintah Vietnam supaya tidak selalu memakai nama Vietnam karena terkait kasus pelanggaran perang mas itu. Karena hubungan antar negara, berubahlahnama itu,” ujar Ardi di ruangan di Batam Center.
 
Tribun
1.     Tionghoa Makin Eksis di Politik
*14 Keturunan China Berkiprah di DPRD se-Kepri
*Asmin Masih Jumpai Diskriminasi Pelayanan
 
Setelah reformasi bergulir, etnis Tionghoa berlega hati. Hak-hak mereka sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) sudah diberlakukan sama dengan pribumi. Bahkan pemerintah menetapkan imlek sebagai hari libur nasional. Kiprah Tionghoa dalam politik cukup menarik dicermati. Saat ini, sebanyak 14 orang keturunan Tionghoa menjabat anggota DPRD di Provinsi Kepri. Baik itu DPRD Provinsi maupun DPRD kabupaten dan kota. “Sejak reformasi, kami etnis Tionghoa sudah banyak yang terjun ke dunia politik dan kini menjadi anggota DPRD baik di Kota maupun kabupaten dan provinsi. Ada 14 orang anggota DPRD dari kaum Tionghoa. Padahal dulunya sebelum diberi kebebasa, hanya tahunya berdagang. Soalnya disitu saja kami diberi kesempatan,” ungkapnya.
 
2.     Muncul 22 Titik Banjir Baru
*17 Titik Lama Belum Sempat Dibenahi
*Dinas PU Minim Anggaran Perbaikan Drainase

 
Banjir masih menjadi persoalan yang belum tuntas. Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum (PU), selama lima tahun mulai 2006-2011, terdapat 86 titik banjir di 16 kawasan. Pengerjaannya mengatasi banjir ini baru dilakun sebagian. Masih ada 17 titik belum dikerjakan sama sekali. Jika diprosentasekan titik banjir yang sudah dikerjakan sebanyak 82,35 persen. Namun belakangan muncul 22 titik banjir sehingga total titik banjir yang akan ditangani sebanyak 39 titik. Titik banjir yang belum dikerjakan yakni, Jalan Raya depan Indosat, Baloi Centre marima Park, Pelabuhan Sekupang, Tiban Kampung (Bantaran drainase sekunder-primer), jalan raya depan perumahan Villa Paradise, jalan raya depan Puskopkar dan jalan raya depan kampus Putra Batam. Kabid SDA Dinas PU, Suhar, menyebut anggaran untuk meningkatan drainase hanya Rp2 miliar dan biaya pemeliharaan sebesar Rp2,6 miliar. Dana sebesar itu tidak cukup karena hanya bisa untuk dua paket proyek drainase.
 
3.      Mahasiswa UIB Melapor ke DPRD
*Protes Sikap Kampus Tolak Pembentukan BEM
*Siap Berjuang hingga ke DPR RI
 
Aliansi Mahasiswa Peduli UIB (AMPUIB) akhirnya melapor ke DPRD Kota Batam. Mereka mengajukan tuntutan terhadap pihak kampus yang menolak pembentukan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Laporan tersebut sudah disampaikan Selasa lalu. Para mahasiswa berniat meneruskan tuntutan tersebut ke DPR RI, apabila tidak ada tanggapan dari DPRD Kota Batam. Tuntutan AMP-UIB disampaikan kepada Ketua DPR Kota Batam dalam satu berkas surat. Dalam surat tersebut mahasiswa mengadukan hak yang mereka anggap tidak diperhatikan oleh pihak kampus. Mereka juga mengelugkan ketiadaan dukungan moril-material dari pihak kampus untuk kegiatan kemahasiswaan serta kualifikasi beberapa staf pengajar di UIB.
 
4.     Kami Tak Berwenang Menahan TKI
*Thamrin Bantah Petugas Perdaduk Lakukan Pungli
*Pos Perdaduk Bandara hanya Mendata Pendatang

 
Tudingan bahwa pos Perdaduk di Bandara Hang Nadim syarat dengan praktik pungli terhadap calon TKI dibantah oleh Kepala Pos Perdaduk Bandara Hang Nadim, Muhamad Thamrin. Dia menegaskan petugas Perdaduk tidak memiliki wewenang mengawasi TKI. “Kami tidak punya hak menahan TKI yang transit di Bandara terlepas para TKI ini memiliki dokumen atau tidak. Kami hanya mendata. Kalau masalah pungli yang dikatakan itu, bahwa setiap TKI yang masuk melalui Bandara ini harus membayar Rp 100 ribu per orang, itu tidak benar,” tegas Thamrin. Lebih jauh Thamrin mengatakan, tidak ada aturan petugas Perdaduk bisa menahan TKI yang tidak mempunyai dokumen. Untuk itulah pihaknya hanya sebatas mendata jika ada TKI yang masuk.
 
5.     Muslim Siapkan Dua Kali Try Out
*Nilai Matematika Siswa Sangat Anjlok
*Minta Guru Lebih Serius Mengajar
 
Dinas Pendidikan Batam dan Kepala Sekolah SMA dan SMP telah melakukan evaluasi terhadap hasil try out yang dilakukan pertengahan Januari lalu. Hasil try out itu, tingkat kelulusan siswa hanya 60 persen. Nilai terendah pada bidang studi matematika yang nampaknya masih menjadi momok menakutkan bagi siswa. Kepala Dinas Pendidikan, Muslim Bidin mengatakan sudah memanggil semua kepala sekolah untuk melakukan evaluasi terhadap hasil try out pertama. Setelah dilakukan evaluasi, masih banyak siswa kurang pas dalam menghitamkan lembar jawaban komputer (LJK) sehingga saat pembacaan oleh komputer banyak yang tidak terbaca. “Kami sudah meminta sekolah agar menyuruh siswa menyediakan pensil 2B dan sesering mungkin membulati LJK. Kami sudah minta supaya lebih berhati-hati. Jangan sampau anak pintar tidak lulus gara-gara sepele,” katanya.
 
Haluan Kepri
1.     2 Minggu Sampah Tak Diangkut
*Warga Perumahan Buana Regency Komplain

 
Warga Perumahan Buana Regency komplain. Mereka marah karena sampah tidak kunjung diangkut oleh petugas pengangkut sampah sejak dua minggu lalu. “Bau sampah sudah angat mengengat hidung, apalagi sekarang musim hujan. Coba lihat, sampah sudah mulai menggunung dan lalat sudah mulai beterbangan,” ungkap Jaka salah seoarang penghuni perumahan Buana Regency. Jaka yang mewakili warga Perumahan Buana Regency sangat mengeluhkan pelayanan pengangkutan sampah. Ia mengatakan, pengangkutan sampah yang kini ditangani Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) dengan menunjuk PT Royal Gensa Asih (RGA) sebagai mitra tidak lebih baik dengan kinerja PT SSET.
 
2.     Pedagang Tos 3000 Sasaran Disperindag
 
Pedagang di Pasar Tos 3000 Nagoya menjadi sasaran Disperindag Kota Batam ke depan. Pasalnya, banyak warga yang mengeluhkan soal tidak akurnya timbangan milik pedagang. “Kami banyak mendapat laporan soal kecurangan timbangan pedagang, makanya menjadi target utama pengawasan Disperindag,” ujar Ahmad Hijazi, Kadisperindag Kota Batam. Menurut Hijazi, penindakan atas timbangan pedagang hanya boleh dilakukan Disperindag Kepri, sedangkan Disperindag Kota Batam hanya melakukan pengawasan. Sebagai fungsi pengawas, Disperindag Batam akan membuka 2 pos tera yang akan mobile dari satu pasar tradisional ke pasar lainnya. Jika nantinya ditemukan takaran timbangan pedagang yang tidak sesuai, maka akan ditegur dan diberi peringatan.
 
3.     PSMTI Usul Nagoya Sebagai Pecinan Batam
 
Ketuga PSMTI Kepri, Edy Hussy meminta Pemerintah Kota (Pemko) Batam menetapkan kawasan Nagoya sebagai Pecinan. Menurutnya, ramainya warga etnis Tionghoa yang berdomisili dan membuka usaha di kawasan tersebut merupakan alasannya. “Nagoya selayaknua menjadi Cina Town,” kata Eddy pada malam perayaan Imlek di Nagoya. Warga Tionghoa, kata dia, telah memulai bisnis di kawasan Nagoya sejak 1980-an, hingga kini menjadi kawasan pusat bisnis di Batam. Menurut mantan Ketua REI Batam ini, dengan ditetapkannya sebagai Pecinan, maka Nagoya bisa menjadi cagar budaya dan tempat tujuan wisata. Pada perayaan Tahun Baru Cina 2562, Pemko Batam bersama PSMTI dan INTI memusatkan perayaan di Nagoya. Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan mengatakan, Nagoya dipilih menjadi pusat perayaan Imlek, karena banyak etnis Tionghoa mengembangkan bisnis dan tinggal di sana. “Tiga tahun, kami menjadikan Nagoya sebagai pusat perayaan Imlek,: ucap Dahlan.
 
4.     Pedagang Hang Tuah Butuh Bantuan
 
Puluhan pedagang yang mencari nafkah di pasar Hang Tuah, Batu Besar membutuhkan bantuan. Pasalnya, kondisi pasar yang belum berjalan maksimal berdampak terhadap pendapatan mereka. Permohonan ini disampaikan pedagang dalam pertemuan antar pedagang dengan Samsul Bahri, selaku Ketua LPM,  Kelurahan Batu Besar. “Kami tidak merasa ada pungutan liar (pungli). Apa yang kami bayar setiap hari itu merupakan kewajiban karena telah menggunakan lapak ataupun kios untuk usaha,” ujar Pak Kumis, pedagang sayur. Menurutnya, ada empat item yang menjadi tanggungjawab pedagang selama menggunakan fasilitas di pasar Hang Tuah. Ke empat item itu katanya, iuran listrik, air, sampah dan retribusi.
 
6.      Muslim Siapkan Dua Kali Try Out
*Nilai Matematika Siswa Sangat Anjlok
*Minta Guru Lebih Serius Mengajar
 
Dinas Pendidikan Batam dan Kepala Sekolah SMA dan SMP telah melakukan evaluasi terhadap hasil try out yang dilakukan pertengahan Januari lalu. Hasil try out itu, tingkat kelulusan siswa hanya 60 persen. Nilai terendah pada bidang studi matematika yang nampaknya masih menjadi momok menakutkan bagi siswa. Kepala Dinas Pendidikan, Muslim Bidin mengatakan sudah memanggil semua kepala sekolah untuk melakukan evaluasi terhadap hasil try out pertama. Setelah dilakukan evaluasi, masih banyak siswa kurang pas dalam menghitamkan lembar jawaban komputer (LJK) sehingga saat pembacaan oleh komputer banyak yang tidak terbaca. “Kami sudah meminta sekolah agar menyuruh siswa menyediakan pensil 2B dan sesering mungkin membulati LJK. Kami sudah minta supaya lebih berhati-hati. Jangan sampau anak pintar tidak lulus gara-gara sepele,” katanya.

Leave a Reply

Switch to our mobile site

Log in -