BATAM POS
1. Target Rp17 Miliar, Tercapai Rp419 juta
Pernyataan Walikota Batam, Ahmad Dahlan tentang lemahnya kinerja pasukannya dalam mengumpulkan pundi-pundi ke kas daerah, terbukti dari rendahnya capaian target pendapatan hingga Agustus 2011. Bahkan ada target retribusi yang baru tercapai 2,2 persen. Kepala Dinas Pendapatan Daerah Batam, Jepridin mengatakan sejak Januari hingga Agustus, realisasi Distribusi parkir yang dipungut Dinas Perhubungan Kota Batam hanya 2,23 persen. Padahal target APBD senilai Rp17,9 miliar. Sementara pendapatan dari retribusi sampah yang dipungut Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Batam yang terealisasi selama delapan bulan ini hanya Rp8,8 miliar dari target APBD sebesar 25 miliar atau 35,57 persen.
2. Para Kadis Mulai Melobi
Penegasan Walikota Batam, Ahmad Dahlan untuk mereshuffle para pejabat di Pemko mulai membuat tidak nyaman para kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Sejumlah kepala Dinas mulai melakukan lobi ke berbagai pihak. Informasi yang dihimpun, para kadis yang merasa terancam dilengserkan dari jabatannya melakukan lobi secara internal maupun eksternal. Secara eksternal, mereka meminta dukungan orang-orang terdekat Walikota dan Wakil Walikota Batam. Sedangkan secara internal, para pejabat eselon II dan III ini mulai melakukan pendekatan khusus ke tim Baperjakat maupun DPRD Batam
3. 1.275 mahasiswa Unrika Ikuti Ospek
Universitas Riau Kepulauan (Unrika) Batam menggelar Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek) tahun akademik 2011/2012 dari tanggal 16-18 September 2011. Wakil Walikota Batam, Rudi yang menghadiri pembukaan Ospek, dalam sambutannya mengajak mahasiswa untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan Batam, tetap kritis serta memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada seperti permasalahan sampah yang lagi hangat-hangatnya diperbincangkan saat ini.
TRIBUN BATAM
1. Dispenda Gelar Sosialisasi perda Pajak
Sebanyak 350 peserta yang terdiri dari pengusaha, satuan kerja perangkat daerah (SKPD), Camat, Lurah mengikuti sosialisasi peraturan daerah Kota Batam, Rabu (21/9) bertempat di Ballroom Golden View Hotel. Sosialisasi yang digelar Dinas Pendapatan Daerah Kota Batam itu, dibuka langsung Wakil Walikota Batam, Rudi SE. Rudi dalam sambutannya mengatakan sosialisasi Perda Kota Batam Nomor 5 tahun 2011 tentang pajak daerah ini merupakan implementasi dari Undang-undang nomor 28 tahun 2009.
2. Tolak Setoran Jadi Rp60 ribu
* Juru Parkir Demo Batam Scraf ke Dishub
* Dishub Janji Sampaikan ke Walikota
Puluhan juru parkir Kota Batam melakukan unjuk rasa di depan kantor Dinas Perhubungan Kota Batam. Pengunjuk rasa meminta agar tarif setoran yang dinaikan oleh perusahaan Batam Scraf dibatalkan karena terlalu mahal dan juga dinaikan sepihak tanpa koordinasi terlebih dahulu. Juru parkir menilai Batam Scraf semena-mena dan menaikan tarif yang terlalu tinggi. Oleh karena itu, mereka mengadukan masalah ini kepada pihak dinas perhubungan dengan harapan agar pemerintah dapat memperhatikan masalah seperti ini.
HALUAN KEPRI
Dari 8 Sektor Pajak Daerah
1. Realisasi PAD Rp 164,23 M
Kepala Dispenda Batam Jefridin menyatakan, sampai akhir Agustus 2011, realisasi PAD Batam dari delapan sektor pajak daerah mencapai Rp 164,23 miliar. Setiap tahunnya, total penerimaan pajak daerah naik rata-rata Rp 4 miliar. Jefridin merincikan, realisasi penerimaan pajak hotel di tahun 2011 mencapai Rp 26,975 miliaratau 71,94 persen dari target sebesar Rp 37,5 miliar. Realisasi pajak restoran Rp 13,1 miliar atau 68,74 persen dari target Rp 19 miliar. Sedangkan realisasi penerimaan pajak hiburan mencapai Rp 8,4 miliar dari target Rp 13 miliar.
2. Pemko Didesak segera Relokasi SMPN 28
Anggota Komisi IV DPRD Kota Batam Udin P Sihaloho mendesak Pemko Batam untuk segera merelokasi SMPN 28. Pasalnya, banjir yang selalu menghantui sekolah itu dikhawatirkan berdampak buruk bagi perkembangan prestasi para siswa. Menurut Udin, relokasi merupkan solusi terbaik dibandingkan harus menimbun sekolah di lokasi yang sama. Bila dengan menimbun lantai I, menurutnya belum tentu masalah akan selesai. Karena kondisi gedung sekolah yang berdiri diatas rawa.
3. Diduga, PT GGS Timbun Limbah B3
PT Green Global Sarana (GGS), salah satu perusahaan transportir limbah B3 diduga melakukan penimbunan limbah jenis slug oil yang sudah bercampur tanah, tepatnya disamping kantornyadi daerah Batuaji. Informasi ini disampaikan oleh warga yang tinggal di belakang Kantor PT GGS. Menurut sejumlah warga, limbah B3 tersebut sengaja ditimbun oleh pihak perusahaan tepatnya disamping kali dengan cara menimbunnya di dalam tanah hingga berlapis-lapis. Guna mengelabui warga maupun pihak aparat terkait, kata warga, manajemen PT GGS sengaja menyusun karung yang berisi tanah dipinggir kali tersebut.
4. Limbah PT Sinba Resahkan Warga
Warga kampung Bukit Batu yang berada di seputaran kawasan industri Sekupang mengeluhkan pembuangan limbah yang dilakukan secara sembarangan oleh pihak PT Sinba Tecnology Industri. Limbah yang mengalir melalui drainase di pemukiman warga itu, bahkan diduga sudah menyebabkan banyak warga yang menderita sakit pernafasan. “Bahkan hewan ternak milik warga banyak yang mati setelah mengkonsumsi air di parit yagn sudah tercemar limbah,’ ujar Yanti, salah seorang warga kepada wartawan seraya menunjukkan bentuk limbah yang mencemari parit kemarin.