Batam Pos
1. Pertumbuhan Ekonomi Terganggu
*Pengusaha Spa Akan PHK Pekerja Jika Pajak Naik
Rencana Pemerintah Kota (Pemko) menaikkan tarif pakal demi mengejar target pendapatan asli daerah (PAD) bisa menganggu pertumbuhan ekonomi Batam. “Pajak naik, pertumbuhan sekonomi Batam bisa tidak kondusif lagi. Tentu imbasnya ke pertumbuhan perekonomian juga,” ujar Kepala Kantor Bank Indonesia Batam, Elang Tri Praptomo. Dia mengatakan kenaikan pajak bisa berpengaruh terhadap meningkatnya inflasi. “Inflasi ini dilihat dari tiga aspek, yakni moneter, kebijakan pemerintah dan prospektif masyarakat. Kalau moneter bisa dilihat dari nilai tukar rupiah, prospektif masyarakat bisa dilihat dari indeks harga konsumen, maka dari kebihakan pemerintah ini sangat berpotensi. Tapi bagaimana dampaknya terhadap masyarakat, ini butuh kajian lagi,” ucap Elang.
2. Tiap Bulan Ada 2 Orang Gila Baru
*Dinsos Cuma Bisa Mengerangkeng
Kasus gangguan jiwa yang dialami warga Batam cenderung meningkat. Data Dinas Sosial Kota Batam menyebutkan tiap bulan sedikitnya ada dua warga Batam yang dikirim ke rumah sakit jiwa (RSJ) karena gila. “Semuanya kami kirim ke RSJ Pekanbaru,” ujar Kepala Dinas Sosial Kota Batam M Sahir. Menurut Sahir, jumlah ini belum termasuk warga dengan gangguan jiwa yang tidak ditangani Dinsos. Misalnya, mereka yang dirawat pihak keluarga, ditangani panti atau yayasan dan lain sebagainya. Artinya, jumlah kasus orang gila di kota ini jauh lebih banyak dari angka Dinsos itu. Untuk itu, pihaknya telah mengajukan pembangunan RSJ ke Pemerintah Provinsi Kepri. Sayangnya sampai saat ini usulan itu belum ditanggapi. “Kalau kita punya RSJ sendiri akan lebih baik,” sebutnya.
3. 6,5 Ton Beras Miskin Segera Disalurkan
Pemerintah Kota Batam bakal menggelontorkan beras miskin pada tahun 2011 ini. Jumlahnya mencapai 6,5 ton. Beras miskin ini akan didistribusikan kepada 36.207 Rumah Tangga Sasaran (RTS). Kabag Humas Pemko Batam, Yusfa Hendri mengatakan, pagu alokasi Raskin ini berdasakan SK Keputusan Gubernur Kepulauan Riau Nomor 26 Tahun 2011. Sementara data RTS penerima Raskin tersebut berasal dari hasil PPLS-08 dari Badan Pusat Statistik (BPS) dengan ketentuan masing-masing RTS akan menerima 15Kg per RTS setiap bulannya. Dengan durasi 12 bulan, dari Januari sampai dengan Desember 2011. “Harga beras Rp. 1.600 per kilogram dan akan di distribusikan melalui titik-titik distribusi yang telah di tentukan,” kata Yusfa.
4. Petani Cabai Tagih Janji Pupuk Subur
Perkumpulan petani cabai di Pulau Rempang Galang menagih janji Pemko Batam tentang pengadaan subsidi pupuk bagi petani cabai. Pupuk subsidi tersebut diharapkan bisa membantu petani meningkatkan produksi. Puluhan petani di pulau Rempang Cate yang tergabung dalam kelompok tani cabai di bawah binaan PT Agrilindo Estate mengaku sejak pertanian dirintis 2002 lalu, hasil panen cabai belum bisa memenuhi permintaan pasar Batam. Hal tersebut karena minimnya partisipasi pemerintah untuk mendukung usaha pertanian dan pengetahuan petani kurang baik. “Kalau ada perhatian khusus untuk menfasilitasi pupuk bersubsidi kepada petani cabai, saya pikir Batam bisa memproduksi sendiri cabai tanpa mendatangkan pasokan cabai dari luar,” ujar Darmadi petani cabai di Rempang Cate.
5. Ingin Ubah Karyawan Tetap Jadi Kontrak
*9 Lagi Pekerj Drydocks di PHK
Ratusan pekerja PT Drydocks Tanjunguncang yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) mencurigai ada niat terselubung manajemen perusahaan di balik keputusan pemberhentian itu. Para pekerja curiga, perusahaan ingin mengalihkan status karyawan tetap yang disandang 557 pekerja yang ter PHK menjadi pekerja subkontraktor. “Buktinya ada. Masa yang di PHK karyawan tetap, sementara pekerja outsourching malah tambah banyak saat ini. Ini secara tak langsung menyuruh kami yang di PHK ini menjadi tenaga kerja outsourching semua,” ujar Endang. Pekerja berharap pemerintah turun tangan membantu nasib mereka. Selama ini pekerja menilai Pemko Batam tak tau menahu dengan kondisi yang dialami pekerja. “Tolong pemerintah perhatikan masalah ini agar hak-hak pekerja sesuai dengan UU Tenaga Kerja dan tidak diselewengkan perusahaan. Apalagi sekarang susak cari kerjaan, jadi perusahaan seenaknya bertindak,” ujar Ansor.
Tribun
1. Honorer Pemko Mengeluh
*Dua Bulan Belum Terima Gaji
*Uang Kas Daerah Menipis
Sejumlah pegawai honorer di lingkungan Pemko Batam mulai mengeluh karena belum menerima gaji. Padahal selama ini mereka menerima gaji diawal bulan, namun sekarang sudah dua bulan belum gajian. Beberapa pegawai honorer berkeluh kesah kepada Tribun terkait dengan kebutuhan mereka. Apalagi selama ini kredit beberapa kebutuhan seperti sepeda motor, kredit rumah dan kredit barang elektronik lainnya belum dibayar. Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Kota Batam, Firmansyah mengatakan pihaknya masih melakukan verifikasi terhadap tenaga honor. Ia mengakui ada sekitar 200 tenaga honor yang belum menerima gaji. Namun untuk mengetahui angka pasti harus dilakukan ferifikasi berapa orang yang keluar karena melanggar aturan misalnya, tidak masuk kerja. Pelaksana Tugas Kepala Bagian Pemko Batam, Khairullah, mengatakan sudah bisa mengambil gaji. “Kepada bendahara di SKPD silakan datang membawa dokumen tenaga honorer supaya diproses gajinya. Kemarin sudah kami cairkan sebagian. Kami akan bayarkan dua bulan sekaligus,” tegas Khairullah. Sedangkan tunjangan PNS hingga kini belum bisa dibayar. “Untuk tunjangan PNS belum bisa kami bayar, karena dana di kas daerah belum mencukupi. Apabila sudah mencukupi akan kami bayarkan. Hal seperti ini biasanya sering terjadi di awal tahun karena dana dari pusat juga lambat turunnya,” papar dia.
*Sisa Kas Rp60 Miliar
Kepala Bagian Humas Pemko Batam, Yusfa Hendri mengakui kas Pemko menipis awaltahun ini. Akibatnya, pemerintah perlu memilih penggunaan anggaran mana yang perlu diprioritaskan. Penyebab tipisnya anggaran karena saat ini pendapatan asli daerah (PAD) belum masuk. Selain itu dana dari pusat seperti DAU, DAK dan dana bagi hasil belum ada yang diterima daerah. Begitu juga dana sharing dari Pemprov contohnya penerimaan pajak tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB). Selain itu SAL tahun 2010 juga secil. “Tahun lalu SAL nya sampai ratusan miliar, tahun ini hanya sekitar Rp60 miliar,” kata Yusfa.
2. Data Warga Miskin Jadi Kendala
*Camat dan Lurah Akui Distribusi Raskin Tersendat
Penyaluran jatah beras untuk warga miskin (raskin) mengalami kendala. Camat dan lurah mengaku terbentur anggaran dan masalah kriteria penerima raskin. Kendala-kendala tersebut terungkap dalam rapat koordinasi pelaksanaan raskin 2011 bagi kecamatan dan kelurahan di mainland sekaligus evaluasi pendistribusian raskin 2010. Lengkapnya kendala yang dialami antara lain, pencapaian ketepatan indikator, ketersediaan anggaran dan penentuan kriteria penerima manfaat raskin. “Data Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang dinamis menjadi suatu kendala tersendiri di lapangan. Masih ada rumah tangga miskin (RTM) di luar RTS yang belum dapat menerima Raskin karena tidak tercatat sebagai RTS di BPS,” ujar Kepala Bagian Perekonomian Pemko Batam, Dece Awidaria. Oleh karena itu perlu adanya kebijakan lokal dalam menentukan kriteria RTM yang termasuk dalam RTS. Caranya, musyawarah desa dapat dilakukan setelah sebelumnya melakukan verifikasi data di tingkat RT dan RW. Dengan demikian pendistribusian raskin tepat sasaran.
3. Rumuskan Kerjasama Open City Batam
*Pemko Libatkan Tenaga Ahli Belanda
Untuk merumuskan kebijakan Pemerintah Kota (Pemko) Batam, khususnya terhadap strategi pengembangan pembangunan berkelanjutan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Batam menggelar workshop Open City Batam pada Kamis-Jumat (10/11/2). Acara ini akan digelar di dua tempat, lantai lima kantor Wali Kota dan aula Universitas Internasional Batam. “Tujuannya untuk merumuskan kebijakan Pemerintah Kota (Pemko), khususnya terhadap strategi pengembangan pembangunan berkelanjutan dengan mengeleminir dampak-dampak negatif pembangunan, khususnya terhadap masyarakat,” ujar Kabag Humas Pemko Batam, Yusfa Hendri. Selain itu untuk mewujudkan sinergisitas yang saling menguntungkan dalam proses industrilisasi di Kota Batam. Kegiatan ini akan melibatkan tenaga ahli dari HIS Belanda, Pemerintah Pusat, Perguruan Tinggi Jakarta dan Batam.
4. DPRD Susun Perda Ketenagakerjaan
Kota Batam merupakan kota industri dengan ribuan tenaga kerja serta beragam permasalahan yang mengikutinya. Untuk itu, Komisi IV DPRD merasa perlu membuat peraturan daerah (Perda) tentang ketenagakerjaan. “Perda ini merupakan inisiatif dari Komisi IV. Isinya akan mengakomodir mulai dari hulu sampai ke hilir,” sebut Ketua Komisi IV Riky Indrakari. Perda ini merumuskan segala hubungan industri mulai dari ubinsaker hingga pengawas. Termasuk mengatur tentang kontrak kerja, Jamsostek, hingga struktur upah. Struktur upah ini dinilai penting agar setiap tahun pekerja tidak hanya mempersoalkan tentang upah minimum saja. Kepala Dinas tenaga Kerja, Rudi Sakyakirti mengatakan masih banyak hal yang perlu disosialisasikan kepada perusahaan-perusahaan. Diantaranya, bagi perusahaan yang telah memiliki serikat pekerja, diperlukan sosialisasi tentang cara-cara negosiasi. Dan hal-hal apa saja yang boleh dilakukan serikat pekerja.
5. Sopir Keluhkan Pencurian Trayek
*Angkot Muka Kuning Cari Penumpang ke Jodoh
Sopir angkutan kota trayek Jodoh-Bengkong mengeluh karena banyaknya angkutan umum lainya melewati laur mereka walau daerah tersebut bukan masuk trayek. Akibatnya mereka kekurangan jumlah penumpang yang berdampak pada kekurangan pendapatan. Seorang supir Majulis, mengatakan bahwa ia dan beberapa sopir lainnya sudah cukup terusik dengan banyaknya angkutan umum mencuri trayek tersebut. Bahkan keadaan itu sudah berlangsung sejak beberapa bulan lalu, namun ia dan teman-temannya memilih untuk mengadukan perkara tersebut ke Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batam.
6. Peringatan Maulid Nabi di Masjid Agung
*Ustad Mas Danu Beri Siraman Kalbu
Memperingati Maulid Nabi SAW Tingkat Kota Batam Tahun 1432 H diperingati Pemerintah Kota (Pemko) Batam dengan mengundang Ustad Mas Dhanu dari Jakarta. Ustad Mas Danu atau yang memiliki nama lengkap Ir. Djoko Ismanu Herlambang akan memberikan siraman qalbu pada Rabu (16/2) di Masjid Agung, Batam Centre. Kabag Humas Pemko Batam, Yusfa Hendri mengatakan peringatan Maulid Nabi ini akan dimulai pada pukul 08.00 WIB. Untuk memaknai peringatan Maulid Nabi tersebut, diharapkan seluruh pegawai di lingkungan Pemko Batam agar dapat hadir pada acara tersebut. “Seluruh kepala SKPD diharapkan agar dapat membawa seluruh stafnya untuk menghadiri peringatan Maulid Nabi tersebut,” kata Yusfa. Peringatan Maulid Nabi ini menurutnya juga akan dihadiri oleh Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan beserta pejabat di lingkungan Pemko Batam lainnya. Selain pegawai, Pemko Batam juga mengundang Ormas Islam, OKP serta masyarakat untuk menghadiri peringatan Maulid Nabi tersebut.
Haluan Kepri
1. Untuk Menjadi Sekretaris DPRD Batam
*Diisukan ‘Beli’ Jabatan Rp 800 Juta
Sekwan Kota Batam Nurman diisukan menyogok unsur pimpinan DPRD Kota Batam untuk bisa mendapatkan jabatan yang dipangkunya sekarang. Nilai sogokan itu cukup besar, mencapai Rp 800 juta . Isu tentang dugaan sogok ini bertiup kencang di DPRD Kota Batam sejak beberapa hari terakhir. Informasi tersebut diperoleh Haluan Kepri dari sejumlah anggota DPRD Kota Batam. Disebutkan, Nurman berani merogoh kocek Rp 800 juta untuk para unsur pimpinan dewan, lantaran Nurman dipastikan dapat menjabat sebagai Sekwan. Sebelum di Sekwan, Nurman hanya menjabat sebagai staf ahli. Ia juga pernah menjadi Kepala kantor Infokom dan Kepala Kantor Kesbanglinmas Pemko Batam. “Agar semuanya dapat berjalan dengan lancar. Nurman berani memberi uang Rp 800 juta untuk unsur pimpinan dewan. Dengan harapan, Nurman bisa menjadi Sekwan. Itulah yang terjadi disini (DPRD Batam-Red). Kami ini kan hanya anggota dewan, jadi dipikirnya kami tak tahu permainan yang diatas itu,” sebut salah satu anggota dewan sembari meminta identitasnya tidak dimuat di koran.
2. Kisruh DPRD Batam Dipicu Kas Daerah Kosong
Sejak beberapa pekan belakangan, situasi di Gedung DPRD Batam tak kondusif. Hubungan anggota dewan dengan unsur pimpinan tidak harmonis. Begitu juga hubungan anggota dewan dengan Sekwan Batam Nurman juga tidak lancar. Tidak hanya itu, Hubungan antara pegawai sekretaris DPRD dengan Sekwan juga seperti buntu. Dukaan kuat penyebabnya adalah masalah keuangan. Kas daerah yang kosong disebut-sebut sebagai pemicu utama. Wakil ketua DPRD Kota Batam Ruslan Kasbulatov mengatakan kekosongan kas Pemko Batam saat ini sudah sangat menggangu sistem, baik di DPRD maupun diseluruh SKPD yang ada di Pemko Batam. Akibat kas kosong, gaji dan tunjangan PNS dan honorer tak terbayarkan. Program kerja disemua SKPD pun terhambat. Termasuk di DPRD. Inilah yang menjadi pemicu situasi yang tidak kondusif di DPRD Kota Batam saat ini. Berbagai isu pun dimunculkan,” kata Ruslan.
3. Dinsos Kirim Sebulan Dua Pasien ke Pekanbaru
Batam Butuh RS Jiwa
Kepala Dinsos Kota Batam M Sahir mengatakan masih menunggu Pemprov Kepri merealisasikan rencana pembangunan rumah sakit jiwa di Batam. Menurutnya, rumah sakit jiwa sudah layak dibangun. Pasalnya, sebulan sekali Dinsos mengirimkan 2 pasien sakit jiwa ke RS Pekanbaru. “Dalam sebulan kami mengirim 2 pasien ke RSJ Pekanbaru. Akibatnya, biaya yang dikeluarkan menjadi sangat besar. Makanya kami mengusulkan segera dibangu rumah sakit jiwa. Usulan itu sudah disampaikan, tapi masih belum ada jawaban,” kata Sahir disela-sela inspeksi mendadak anggota komisi IV DPRD Kota Batam di Ponpes Al Fateh Nongsa, Rabu (9/2).
4. PHK Pekerja Drydock Tak Pengaruhi Ekonomi
PHK yang dilakukan PT Drydock terhadap 575 karyawannya belum akan mempengaruhi perkonomian Batam. Ekonomi Batam baru terpengaruh bila perusahaan tersebut menutup pabriknya. “Bahkan walau sampai 3000 pekerja di Batam yang akan di PHK masih belum akan berpengaruh terhadap perekonomian Batam,”kata Deputi Pimpinan Bank Indonesia Batam, Uzersyah usah acara pertemuan tahunan perbankan 2011 di Hotel Harmoni One, Batam Center, Rabu (9/2). Ia mengaku bahwa kontribusi industri galangan kapal terhadap perekonomian Batam dan Kepri sangat besar. Bahkan di Batam, sekitar 30-40 % tenaga kerja di Batam bekerja di industri galangan kapal.
5. Batam Pintu Masuk Wisman
Batam masih menjadi salah satu pintu masuk terbesar wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia. Dibandingkan 19 pintu masuk dari daerah lainnya di Indonesia. Batam menempati peringkat ketiga sebagai pintu masuk terbesar wisman ke Indonesia setelah Bandara Ngurah Rai Bali dan Soekarno Hatta jakarta. Berdasarkan data BPS, selama Januari hingga Desember 2010 terdapat sebanyak 1.007.446 orang berkunjung ke Indonesia melalui Batam. Sedangkan jumlah wisman yang masuk melalui bandara Ngurah Rai Bali berjumlah 2.546.023 orang dan dari Soekarno Hatta jakarta sebanyak 1.823.636 orang. “Batam masih termasuk dalam salah satu pintu masuk wisman terbesar ke Indonesia, tapi bukan yang paling besar. Karena masih ada Bali dan Jakarta,”ungkap Kepala BPS Kota Batam, Endang Retno, Rabu (9/2).