Kliping Pers, Selasa 19 Oktober 2010

Batam Pos

1.     Paripurna LKPJ Wako Ricuh

Sidang paripurna ke-13 DPRD Kota Batam dengan agenda mendengarkan Laporan Keterangan Pertanggung jawaban (LKPJ) akhir masa jabatan Wali Kota (Wako) Batam ricuh. Masalah yang diperdebatkan anggta dan adalah jumlah anggota pansus LKPJ tiap-tiap fraksi. Sebagian anggota dewan berpendapat, fraksi yang boleh menempatkan wakilnya dua orang dalam pansus adalah yang berjumlah minimal enam orang. Namun, sebagian berpendapat minimal lima orang. “Kami menyayangkan kinerja staf ahli dewan yang mengganti angka untuk kuota tiap fraksi. Pada saat pembahasan, kami sepakat fraksi yang memiliki lima atau lebih anggota mengirimkan dua utusan untuk anggota pansus. Kok sekarang minimal enam orang lalu bisa mengutus dua perwakilan,” ujar anggota dewan fraksi Demokrat, Mesrawati Tampubolon.

2.     Sampah Menumpuk di Pasar Seken Aviari

Sejumlah pedagang di pasar seken Aviari mengeluh, karena sampah dan drainase jalan semakin hari semakin menebarkan aroma bau busuk. Keberadaan sampah di lokasi tersebut tidak saja menumpuk di tempat sampah, tapi juga mulai terlihat tersumbat di sepanjang drainase jalanan menuju pasar Aviari. “Baunya minta ampun, belum lagi lalatnya besar-besar,” kata Sugianto. Pedagang sempat berharap agar pihak terkait segera mengatasi masalah tersebut. Karena mereka menilai salah satu faktor untuk menarik pengunjung ke pasar seken Aviari salah satunya dipengaruhi dari kebersihan pasar.

3.     DPRD Akan Awasi Penerimaan CPNS

DPRD Batam menginginkan proses penerimaan calon pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun 2010 Pemko Batam berlangsung transparan dan dapat dipertanggungjawabkan secara akuntabilitas. DPRD berjanji akan mengawasi dan mengawal proses penerimaan CPNS tersebut. Anggota Komisi I DPRD Kota Batam, Sukaryo mengatakan, langkah awal dewan mengawasi dan mengawal proses penerimaan CPNS yakni memanggil BKD Kota Batam untuk memaparkan proses perekrutan secara detail, Dewan mengharapkan BKD dapat melibatkan piihak ketiga untuk menjaga transparansi dan independensi penerimaan CPNS. “Pihak ketiga ini bisa dari kalangan akademisi maupun profesional,” kata dia.

4.     Pemasok Pasir Mengeluh

*Penambangan Ilegal Masih Marak

Aktivitas penambangan pasir ilegal masih marak di Batam, walaupun Pemko Batam telah memberi deadline bagi pelaku penambangan 20 September lalu. Pemasok pasir dari Karimun, Bintan dan Lingga mengeluh ketidakjelasan penertiban tersebut. “Memang ada keluhan dari pemasok. Namun mereka tetap berjanji menyediakan selama Batam membutuhkan,” ungkap Kadisperindag dan ESDM Kota Batam, Ahmad Hijazi. Menurut Hijazi, apabila penertiban tambang pasir tak efektif, konsekwensinya, pemasok tak mau memasukkan pasir. Namun, sejauh ini pemasok masih bersedia memasukkan pasir seperti dari PT Samudera Bintan. “Sejalan dengan penertiban, pasir pun akan masuk,” sebutnya.

5.     Guru PNS Terima Tunjangan Fungsional

Guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemko Batam telah menerima uang tunjang nfungsional Rp250 ribu per bulan. Uang insentif ini untuk guru PNS namun belum bersertifikasi. Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Muslim Bidin mengatakan, pencairan uang insentif baru untuk 2009 selama 12 bulan pada pekan lalu. “Untuk sekitar 3.000 orang dengan total Rp5.01 miliar,” katanya. Sementara untuk 2010, akan cair sekitar pekan depan. Untuk 2010 ini, jumlah yang diberikan sesuai dengan bulan berjalan. “Uang ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja guru dalam memajukan pendidikan,” ujarnya. Muslim ini mengatakan, dana ini berasal dari APBN dan dana tersebut diserahkan melalui rekening sekolah di Bank Riau. Masing-masing bendahara  sekolah mengambil uang tersebut ke Bank Riau.


6.     Perlu Dibuat Regulasi Lokal

*Atasi Kelangkaan dan Tingginya Harga Gula

Wakil Ketua Umum (Waketum) Kadin Kepri sekaligus Ketua Asosiasi Pedagang Gula dan terigu (Apegti), Abdullah Gose, menekankan perlu dibuat regulasi lokal guna mengatasi kelangkaan dan tingginya harga gula di Batam. Pemko Batam, Badan Pengusahaan Batam dan Dewan kawasan juga perlu duduk bersama untuk merumuskan regulasi di tingkat lokal tersebut. “Meski Batam kawasan FZ tapi komoditi gula tetap diatur dan diawasi. Sehingga Pemko, BP Batam dan DK perlu duduk bersama guna merumuskan regulasi lokal dan mengantisipasi konflik,” kata Gosse. Menurutnya, kebijakan lokasl itu harus pro investasi, mencerminkan fair play dan kompetitif antar importir. “Kadin dan Apegti sebagai asosiasi sektor juga harus ikut pembahasan itu,” paparnya.

7.     Penambang Pulau Buntal Tetap Beroperasi

Penambangan pasir ilegal di Pulau Buntal, Nongsa masih terus berlanjut. Padahal Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan dengan tegas telah mengintruksikan agar pertambangan pasir dihentikan, karena dapat merusak lingkungan. Pantauan Batam Pos, suara mesin dompeng yang digunakan menyedot pasur dari pulau tak berpenghuni itu, terus meraung-raung tak henti. Seolah mereka tak mau tau lagi dengan dampak yang akan ditimbulkan bila pulau itu tenggelam. Tak hanya itu, penambang pasir Pulau Buntak kini makin berani. Jika sebelumnya mereka sempat mendatangi nelayan kampung Terih, Sambau, Nongsa beberapa waktu lalu, meski tak jadi baku hantam lantaran aparat kepolisian cepat melerai perkelahian antar dua kelompok kini nelayan yang tinggal tak jauh dari Pulau Buntal itu menjadi sasaran teror oknum penambang.


8.     Pakar Bahas Banjir Batam

Banjir yang terjadi di Batam mendapat perhatian dari sejumlah kalangan. Asosiasi Jasa Kontruksi menggelar seminar penanganan banjir, yang bakal dibahas pakar dibidangnya yaitu Prof Ir Indratmo Soekarno Msc Phd dari ITB, dari Direktorat Jenderal SDA serta dari Ditjen Bina Marga Kementrian PU. “Banjir di Batam akhir-akhir ini menginpirasi Asosiasi Jasa Kontruksi untuk menggelar seminar sehari dengan tema “Permasalahan dan Konsep Pengananan Banjir di Kota Batam” pada 21 Oktober 2010 di Hotel Nagoya Plaza,” ujar Sekteratis Umum (Sekum) Himpunan Pengembangan Halan Indonesia (HPJI), Endra Mayendra.

Tribun Batam

1.     Raih Perak Olimpiade

*William Akan Terima Reward dari Wako

Keberhasilan Willian Aprilinus, siswa kelas XI atau kelas II SMS Yos Sudarso meraih medali perak olimpiade tingkat nasional, tidak lepas dari kerja kerasnya. Setiap hari dia selalu menyempatkan diri belajar di rumah setelah pulang sekolah. Ketekunannya itu pula yang mengantarkannya meraih sukses. Kepala Sekolah SMA Kristen Yos Sudarso, Pastor Aloysius Angus SS MPd menyebut dari lima anak Yos Sudarso yang berangkat mengikuti olimpiade sains tingkat nasional, hanya William yang mendapat medali. “Saya yakin penyebabnya karena mereka kurang mengikuti pelatihan di Bandung. Sedangkan yang lainnya itu semua baru sekali. Jika mereka bisa mengikuti latihan dua kali, saya yakin mereka juga bisa menorehkan hadiah,” ujar Aloysius. Pada saat peresmian sekolah besok di Batiaji, Wali Kota Batam Ahmad Dahlan berencana memberikan reward kepada William, atas keberhasilannya meraih medali perak dalam olimpiade tingkat nasional.

2.     Dewan Salahkan Staff Ahli

*Rapat Paripurna Sempat Tegang

*Susun Pansus LKP Wali Kota Batam

Rapat Paripurna pembacaan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKP) akhir masa jabatan Wali Kota Batam, di kantor DPRD Batam, Senin (18/10) sempat diwarnai keributan. Sumber masalah yang diperdebatkan yaitu mengenai jumlah anggota Pansus LKP akhir masa jabatan untuk tiap fraksi. Tim Tatib yang cenderung menyalahkan staf ahli dalam penyusunan draft tersebut, justru mendapatkan serangan balik dari Wakil Ketua I DPRD Batam, Ruslan Kasbulatov. Namun akhirnya suasana tegang ini diredam oleh Ketua DPRD Batam, Surya Sardi yang juga memimpin rapat siang itu. Surya meminta agar hal ini tidak diperpanjang lagi permasalahannya. Mengenai kuota tiap fraksi dalam pansus LKP ini akhirnya mengikuti draf Tatib, yaitu dua perwakilan pansus dari fraksi yang anggotanya lebih dari lima orang. Untuk fraksi yang berjumlah dibawah lima orang hanya mengirimkan satu perwakilan dalam keanggotaan pansus LKP akhir masa jabatan Wali Kota Batam periode 2006-2011. Adapun yang terpilih menjadi Ketua Pansus yaitu, Asrul Askan Sany dari Partai Amanat Nasional (PAN).

3.     Pemko Dapat Hibah Sekolah

*Ubah Status SMP An-Nikmah Dapur 12

*Jadi SMP Negeri Berbasis Pesantren

Meski kesulitan mendapatkan lahan untuk membangun unit sekolah negeri baru, Pemko Batam tidak kehabisan akal. Jumlah sekolah negeri tetap bertambah dengan cara merubah status SMP An-Nikmah di Dapur 12, Batuaji menjadi SMP Negeri 44. Peresmian perubahan status atau pengambilalihan itu akan dilaksanakan hari ini, Selasa (19/10), sekitar pukul 14.00 WIB. Rencananya, Wali Kota Ahmad Dahlan akan langsung meresmikan peralihan sekolah itu. Kepala Bagian Humas Pemko Batam, Yusfa Hendri menyebutkan bahwa pengalihan status tersebut atas hibah dari yayasan pesantren yang selama ini mengelola sekolah tersebut. “Sekolah Menengah Pertama (SMP) An-Nikmah ini merupakan sekolah yang dikelola oleh yayasan swasta. Oleh yayasan tersebut, SMP ini dihibahkan kepada Pemerintah Kota Batam. Dan rencananya akan dijadikan sebagai SMP negeri yang berbasis pesantren,” jelas Yusfa. Ia mengatakan bahwa dalam serah terima nanti juga ada suatu nota kesepahaman atau MoU yang ditandatangani oleh pemerintah dan yayasan. Setelah dinegerikan, aset-aset yang ada di sekolah tersebut tentu menjadi milik Pemko Batam. Mengenai tenaga guu, sambung Yusfa, akan tetap menggunakan jasa pengajar yang sudah ada. Tapi tidak serta merta guru tersebut diangkat menjadi pegawai negeri sipil.


4.     Kupas Masalah Banjir di Batam

*Gapensi Datangkan Tiga Pakar Ahli

Gabungan Pengusaha Kontruksi Indonesia (Gapensi) Kota Batam, bersama dengan Himpunan Pengembang Jalan Indonesia (HPJI) Provinsi Kepri, Gabungan Pelaksana Kontraktor Nasional Indonesia (Gapeknas) Kepri dan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Kepri, mengadakan seminar terkait permasalahan dan penanggulangan banjir di Batam. Ketua Gapensi Batam, Muliono mengatakan selama ini selalu terjadi banjir di Batam. Dengan adanya seminar tersebut diharapkan bisa memberi solusi terkait permasalahan banjir yang terjadi disebabkan banyak faktor, seperti pemotongan bukit yang tak sesuai dengan kondisi saat ini. Kepala Dinas PU Kota Batam, Yumasnur mengatakan banyak faktor terkait persoalan banjir. Pertama curah hukan yang tinggi di Batam, adanya pemotongan bukit, tanpa drainase yang memadai dan pesatnya pertumbuhan yang dibarengi dengan pembangunan tanpa memperhatikan drainase dan masih banyak masyarakat yang belum sadar akan lingkungan.

Sijori Mandiri

1.     Warga Baloi Kolam Ancam Curi Listrik

Warga yang tinggal di rumah liar Baloi Kolam mengancam akan mencuri arus listrik langsung dari gardu PT PLN Batam. Aksi tersebut sudah dipastikan dilakukan warga dalam waktu satu atau dua hari ini. Pantauan koran ini di sekitar Baloi Kolam, Senin (18/10), warga sudah menyiapkan tiang-tiang dari kayu. Tiang-tiang tersebut selanjutnya akan dijadikan sebagai penyangga kabel yang akan disambungkan ke gardu PLN. Disamping menyiapkan tiang-tiang kayu, warga Baloi Kolam pun sudah membeli kabel. Menurut warga, saat ini kabel yang sudah dibeli baru sepanjang 1.200 meter. Untuk kebutuhan penerangan, warga masih membutuhkan 300 meter kabel lagi. “Kita lakukan ini demi kepentingan warga, untuk penerangan jalan pada malam hari. Persoalan legal atau ilegal nanti saja, yang penting kebutuhan masyarakat terpenuhi,” ujar Wili Pasaribu, warga RT 06/16 Baloi Kolam ditemui saat mengkomandoi warga yang sedang menyiapkan tiang-tiang kayu.

2.     Kemenag Desak LAZ Proaktif Bantu Umat

Kemenag Kota Batam menginginkan peran Lembaga Amil Zakat (LAZ) lebih maksimal dan proaktif dalam menjawab kebutuhan umat. Terutama dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat dan membantu umat yang sedang membutuhkan. “Selama ini sasaran permohonan bantuan dari umat hanya Kemenag. Sehigga Kemenag selalu kebanjiran permohonan bantuan, sementara anggaran yang dialokasikan sangat terbatas,”ungkap Kepala Kemenag Kota Batam Zulkifli Aka di Sekupang, Senin (18/10).

Leave a Reply

Switch to our mobile site

Log in -