Kliping Pers, Selasa 21 Juni 2011

BATAM POS

1. Sekolah Dipindah, Warga Belian Kecewa

Warga Kelurahan Kampung Belian Kecamatan Batam Kota mengaku kecewa. Pasalnya, rencana pembangunan SMKN 7 di kawasan tersebut dibatalkan dan dipindahkan ke Rempang Cate, Kecamatan Galang. Ketua Komisi IV DPRD Batam Ricky Indrakari, turut menyayangkan pemindahan lokasi SMKN 7 ke Rempang Cate. Ricky bahkan menuding ada kepentingan politis dari pihak-pihak tertentu yang menginginkan pemindahan lokasi sekolah tersebut.

 

2. 10 SDN di Sekupang Tampung 944 Siswa Baru

Disdik Kota Batam merilis rencana daya tampung siswa baru untuk tingkat SD dari masing-masing kecamatan. Hal tersebut berkaitan dengan proses penerimaan siswa baru 2011 yang dilaksanakan serentak mulai Senin depan, 27-30 Juni mendatang. Khusus untuk kecamatan Sekupang  yang memiliki 10 SDN, rencananya akan menampung sebanyak 944 siswa  baru melalui seleksi PPPDB online maupun reguler.

TRIBUN BATAM

1. Gula Impor Belum Sentuh Warga

* Harga Masih Tinggi

Gula impor yang terdistribusi ke pasaran ternyata belum seluruhnya. Gula impor ini masih belum seluruhnya mendapatkan surat perintah pengeluaran barang dari Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Batam. Menurut Kadisperindag Kota Batam, dari 9000 ton gula impor yang sudah masuk, baru 3500 diantaranya yang mendapat SPPB. Dan dari 3500 ton yang dimiliki dua importir ini, baru 700 ton yang sudah dikeluarkan ke pasaran.

 

2. Muslim Ikut Kecewa

* SMK Batal Bangun di Belian

Pemerintah Kota Batam tahun ini mendapat bantuan pembangunan dua unit sekolah menengah atas dari Pemerintah Provinsi Kepri. Salah satunya pembangunan SMKN 7 yang rencana awalnya dibangun di kawasan Batam Kota. Namun menurut informasi  yang diterima, pembangunan SMKN 7 Batam ini akan dipindahkan ke daerah Rempang Cate Kecamatan Galang. Kadisdik Kota Batam Muslim Bidin juga tidak setuju jika sekolah menengah atas dibangun di daerah hinterland. Karena akan lebih efektif bila sekolah dibangun di mainland sementara untuk siswa hinterland akan dibangun asrama.

 

HALUAN KEPRI

Imbas Defisitnya APBD Batam

1. Tunjangan Guru Dipangkas 40 Persen

Selain memangkas sejumlah proyek fisik, Pemko Batam juga berencana memangkas anggaran tunjangan prestasi dan kondisi untuk kalangan guru PNS di Batam. Pemangkasan tersebut merupakan imbas dari defisitnya APBD Batam tahun 2011 yang mencapai Rp 300 miliar. Informasi pemangkasan tunjangan prestasi dan kondisi guruitu sudah menyebar di kalangan guru sejak sepekan lalu. Karena besarnya potongan tunjangan prestasi dan kondisi tersebut, kata Nita, para guru di Batam sudah sepakat akan menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di Pemko Batam. Namun, belum lagi aksi tersebut terealisasi, sudah tercium oleh pejabat di lingkungan Pemko Batam.

 

2. Fighting Spirit Pemko Batam Lemah

Wakil Ketua DPRD Kota Batam Ruslan Kasbulatov sangat menyayangkan Pemko Batam jauh-jauh hari telah berbicara defisit APBD hingga mencapai Rp 300 miliar. Ruslan menilai fighting spirit Pemko Batam sangat lemah. Defisit APBD Kota Batam sudah mencapai Rp 300 miliar sudah mulai hangat dibicarakan di kalangan Pemko Batam sejak Bulan Maret lalu. Inilah yang sayangkan dan disorot habis oleh Ruslan.

 

3. 700 Ton Gula Impor Mulai Beredar

Kadisperindag dan ESDM Kota Batam Ahmad Hijazi menyatakan, sejak Sabtu (18/6) lalu, gula impor asal Thailand sebanyak 700 ton telah didistribusikan ke pasar Batam. Kata dia, butuh waktu dua minggu untuk mengoreksi harga gula di pasaran Batam menjadi lebih murah. Hijazi memperkirakan, awal Juli nanti, harga gula di Batam sudah merata. Soal harga yang masih bervariasi di lapangan, Hijazi menyebutkan hal tersebut akan teratasi secara sendirinya.

 

Limbah B3 di Dam Tembesi

4. PPNS Didesak Periksa JS

LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kota Batam, Ahmad Suroso mendesak penyidik PPNS Bapedalda Kota Batam segera memeriksa JS, oknum anggota DPRD Kota Batam yang diduga terlibat dalam kasus dugaan penimbunan limbah B3 dan Dam Tembesi. Terlebih, Gubernur Kepri HM Sani sudah menerbitkan surat izin pemeriksaan. Dikatakan sejauh ini sudah ada empat orang saksi dimintai keterangan oleh pihak PPNS Bapedalda Kota Batam. Diantaranya pemilik lahan bernama Roni dan Amat selaku sopir lori pengangkut limbah.

Comments are closed

Switch to our mobile site

Log in -