Kliping Pers, Jum’at 18 November 2011

BATAM POS

1. UMK 2012 Tak Kunjung Disepakati

            Pengusaha dan pekerja belum juga bersepakat soal besaran UMK Batam 2012. Kedua pihak belum Pekerja minta UMK setara dengan angka KHL sebesar Rp 1.302.992, sedangkan pengusaha masih bertahan di angka Rp 1.260.000. Seperti rapat sebelumnya, pembahasan UMK di lantai 4 Kantor Wali Kota Batam kemarin berjalan cukup alot. Rapat ke-7 ini sempat diskors beberapa jam dan baru selesai pukul 16.00 WIB, tanpa hasil apapun.

2. Biaya Pemakaman Ditentukan Yayasan

            Recana Pemko Batam menyeragamkan biaya pemakaman urung. Biaya pemakaman akan ditentukan oleh masing-masing yayasan pemakaman. Kepala Dinsos dan pemakaman Kota Batam, M Sahir, mengatakan pihaknya tidak bisa menentukan tarif pasti biaya pemakaman secara umum. “Peraturan Wali Kota (Perwako) tidak menentukan besar kecil tarif pemakaman secara merata,” kata Sahir.

TRIBUN BATAM

1. Pengusaha-Pekerja Ngotot

* Pembahasan Masih Buntu

* Hari Ini Keputusan Akhir

            Pembahasan UMK 2012 di Kantor Walikota Batam belum berhasil menetapkan berapa besaran UMK tahun ini. Kedua belah pihak, antara pihak pengusaha dan pekerja masih bertahan dengan argumen masing-masing. Hingga kemarin pembahasan berujung buntu. Pembahasan akan dilanjutkan hari ini. Pengusaha sudah mengusulkan kenaikan 6-7 persen dari UMK 2011. Artinya UMK versi pengusaha Rp 1.260.000. Sementara dewan pengupahan Kota Batam memunculkan Rp 1.302.992.

2. Hari: BUMD Hanya Sekali

* Wali Kota Akan Evaluasi Jajaran

* Dianggap Tak Berkembang

            Direktur utama PT Pembangunan Kota Batam, Hari Basuki mengaku prihatin dengan kondisi BUMD Kota Batam. Menurutnya BUMD sulit berkembang karena keterbatasan dana. Selama ini kata dia, sejak tahun 2003, BUMD baru dapat sekali bantuan modal sebesar Rp 2,2 miliar. Saat ini saham BUMD dipegang Pemko Batam, selain Koperasi Sekawan yaitu koperasi pegawai negeri.Hari bereaksi setelah Wali Kota Batam meluncurkan wacana akan mengevaluasi jajaran di BUMD.

HALUAN KEPRI

1.      Apindo-Pekerja Belum Sepakat

          Meski telah memasuki pembahasan ketujuh, namun penetapan Upah Minimum Kota (UMK) Batam tahun 2012 belum juga tuntas. Pasalnya antara pengusaha yang diwakili oleh Apindo dengan pekerja yang diwakili serikat pekerja belum menemukan kata sepakat. Apindo bertahan dengan usulan Rp1.260.000, sementara pekerja menuntut UMK sesuai dengan Kebutuhan Hidup Layak (KHL), yang nilainya Rp1,3 juta. Kepala Dinas Tenaga Kerja (Kadisnaker) Kota Batam, Rudi Sakyakirti menghindari wartawan pasca rapat ketujuh pembahasan UMK. Rudi yang selama ini memang enggan berkomentar banyak kepada media terkait dengan UMK, pergi meninggalkan ruang pertemuan melalui pintu belakang. Pantauan langsung di lokasi pertemuan, Rudi terlihat meninggalkan lantai empat dengan berpura-pura pergi ke toilet lantai IV yang terletak di samping ruang pertemuan UMK berlangsung. Sejumlah wartawan menunggu Rudi karena diperkirakan hanya sekedar membuang air kecil atau sekedar mengambil air wudhu di toilet, tapi ternyata Rudi langsung meninggalkan ruang pertemuan melalui tangga darurat yang terletak di depan toilet.

2.      Peternak Lokal Terancam

* Lele Impor Banjir

          Besarnya kebutuhan lele di Batam, ikut merangsang pertumbuhan para peternak lele di daerah ini.  Namun, para peternak mengaku kesulitan dalam hal pemasaran dikarenakan banjirnya lele impor dari Malaysia.  Sejauh ini, para pembudidaya lele banyak memanfaatkan lahan-lahan kosong yang belum tergarap di Batam.  Ditambah dengan adanya bantuan bibit lele dan pakan yang digelontorkan pemerintah melalui Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Kehutanan (KP2K) Kota Batam, modal awal yang harus dikeluarkan peternak bisa lebih bisa ditekan. Tinggal menyiapkan lahan untuk budidaya dan tenaga untuk mengelola hingga panen tiba. Kendati demikian, meskipun bantuan bibit dan pakan digelontorkan, ternyata hal itu belum mampu meningkatkan pasokan kebutuhan lele di Kota Batam. Bahkan ada beberapa pembudidaya justru mengalami kegagalan, budidaya tidak berhasil dan lele banyak yang mati sebelum panen.

3.      Kader Dasawisma Ikuti Pelatihan P3K

          Sebanyak 64 orang kader dasawisma yang berasal dari 12 kecamatan se-Kota Batam mengikuti pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) bagi Kelompok Dasawisma tingkat Provinsi Kepri di Pelita Hotel, Rabu  (16/11). Pelatihan yang digelar selama tiga hari itu merupakan kerjasama  Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepri dengan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Batam. Ketua Tim Penggerak PKK Kota Batam, Mariana Ahmad Dahlan menyampaikan, kegiatan ini berkaitan langsung dengan Pokja II PKK bidang pendidikan dan keterampilan serta  Pokja IV PKK bidang kesehatan.

Comments are closed

Switch to our mobile site

Log in -