Mari Hijaukan Batam

BATAM - Pemerintah Kota (Pemko) Batam bersama dengan Gerakan Masyarakat Peduli Batam (Gempita) mencanangkan penanaman 100 ribu batang pohon trembesi atau rain tree di seluruh wilayah Batam sepanjang 2012.

Langkah awal, gelaran bertajuk Go Green Reforest Batam ini melakukan penanaman pohon di kawasan perusahaan PT Boynits Internasional Batam, Sabtu (11/2). Rencananya, akan ditanam 10 ribu pohon di seluruh kawasan industri di Kota Batam.

Pembina Gempita, Hanny Andreas mengatakan Kawasan industri akan menjadi fokus pertama penanaman pohon. Dengan tujuan mengurangi polusi udara dari efek kegiatan industri yang timbul. Setelah seluruh kawasan industri, kata dia, Gempita juga akan melakukan penanaman pada ruas-ruas jalan di Batam, tempat ibadah, fasilitas umum dengan tujuan menjadikan Batam asri, hijau, dan alami serta bebeas banjir.

“Sebanyak 100 ribu bibit pohon trembesi telah kami siapkan, bagi masyarakat yang ingin turut serta dalam program ini akan kami berikan bibit gratis dan pengartahan cara penanaman dan pemeliharaan yang baik. Program ini perlu dukungan semua pihak,” kata Hanny.

Menurut Hanny, pemilihan pohon trembesi atau Samanea saman karena pohon tersebut memiliki beberapa keunggulan. Rain Tree dapat bertahan 2-4 bulan atau lebih lama di daerah yang mempunyai curah hujan 40 mm/tahun (Dry season) atau bahkan dapat hidup lebih lama tergantung usia, ukuran pohon, temperatur dan tanah.

Rain Tree juga dapat hidup di daerah dengan temperatur 20-300C, maksimum temperatur 25-380C, minimum 18-200C, temperatur minimum yang dapat ditoleransi 80C. Pohon trembesi mampu menyerap CO2 puluhan kali dari pohon biasa. Pohon trembesi mampu menyerap 28,5 ton karbondiokasida setiap tahunnya jauh lebih banyak dari pohon jenis lain.

Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan mengatakan berdasarkan tata ruang kota tersebut sebanyak 32 persen wilayahnya harus dipertahankan menjadi daerah hijau. “Walaupun Batam berstatus daerah industri, namun harus mempertahankan setidaknya 32 persen ruang terbuka hijau untuk mengurangi polusi dan mencegah bencana. Pemerintah akan komit dengan itu,” katanya.

Di sampaikan Dahlan, penanaman pohon tidak hanya bermanfaat untuk mengurangi emisi. Penanaman pohon juga diharap dapat memelihara dan mendukung ketersediaan air di Batam. Dimana, Batam tidak memiliki sumber air dan hanya menampung air hujan. “Waduk di Batam merupakan permukaan air yang di tampung dari air hujan. Dan apabila dalam 2 tahun tidak turun hujan, Batam akan mengalami kekeringan,” katanya.

Pemko Batam, sebut Dahlan, mendukung gerakan untuk mempertahankan dan mengembangkan penghijauan di Batam. “Semua area-area yang perlu di tanami pohon akan kita tanami. Kawasan industri dan perumahan. Pemko akan banyak melakukan penanaman pohon di pinggir jalan dan lainnya,” imbuhnya.

Dahlan juga megimbau seluruh masyarakat untuk berperan dalam rangka melakukan penghijauan dan menjadikan Batam tetap nyaman dijadikan tempat tinggal.

Gerakan Go Green (Refores Batam) perdana Gempita ini dihadiri dari berbagai element masyarakat Batam, hingga pejabat Pemko Batam, ketua DPRD Batam, dan lainnya. Bahkan, dihadiri para pengusaha negara tetangga. Seperti, dari Singapura, China, Philipina, Malaysia dan Vietnam. Mereka menyaksikan langsung proses gerakan penanaman pohon untuk menyelamatkan bumi.

Leave a Reply

Galeri Foto

Switch to our mobile site

Log in -