BATAM – Sebanyak 564 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Pemerintah Kota (Pemko) Batam menerima SUrat Keputusan (SK) pengangkatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), Rabu (21/12) di Lapangan Engku Puteri. Walikota Batam, Ahmad Dahlan mengambil sumpah para CPNS tersebut.
CPNS yang diangkat menjadi PNS tersebut merupakan formasi 2009 dengan SK CPNS Terhitung Mulai Tanggal (TMT) 1 Januari 2010. Sementara, SK PNS TMT 1 Januari 2012.
Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Kota Batam, Firmansyah mengatakan 564 CPNS yang dilantik tersebut terdiri dari 26 orang Golongan I, 257 orang Golongan II dan 278 orang Golongan III. “Mereka merupakan gabungan tenaga honorer yang diangkat maupun pegawai yang diterima melalui jalur umum,” katanya.
Walikota Batam, Ahmad Dahlan mengatakan dengan telah diambil sumpah tersebut, maka mereka telah menjadi abdi Negara. Untuk itu sebagai seorang pegawai maka harus bisa menjalankan tugas dan tanggungjawab sebagai orang pemerintah. Diharapkan dengan telah diangkat sebagai PNS, maka dapat memberikan kontribusi kepada daerah.
Kepada PNS yang baru diangkat Dahlan berpesan supaya bekerja dengan maksimal. Disiplin, sebutnya, merupakan dasar yang harus dipatuhi PNS di lingkungan Pemko Batam. “Saya yakin para pegawai ini memiliki potensi yang besar. Jangan ragu untuk menunjukan kemampuan. Tunjukan pada pemimpin bahwa kita mampu maju dan berkembang,” katanya.
Menurut Dahlan, PNS di lingkungan Pemko Batam tercatat sebanyak 5.500 orang termasuk guru dan tenaga kesehatan. Jumlah tersebut masih kurang untuk melayani masyarakat Batam dengan jumlah penduduk 1,1 juta orang.
Namun demikian, mulai tahun 2011, Pemko Batam tidak membuka lowongan CPNS. Hal ini karena beban anggaran untuk belanja pegawai dinilai sangat tinggi. “Pemko Batam tidak ingin, anggaran untuk gaji pegawai lebih besar dari anggaran belanja langsung masyarakat,” paparnya.
Dahlan mengaku Pemko Batam akan kembali membuka lowongan CPNS, namun waktunya belum dapat dipastikan. “Pembangunan Batam terus tumbuh, penduduk juga terus bertambah. Dengan demikian, masih membutuhkan tenaga pelayan masyarakat,” jelas Dahlan.
.::share::.
