Asean Jazz Festival Akan Kembali Digelar

BATAM – Asean Jazz Festival digelar untuk kelima kalinya di Batam. Gelaran yang dilaksanakan 22-23 Juni 2012 mendatang di Harbor Bay ini akan menghadirkan musisi-musisi jazz lokal dan internasional serta kolaborasi keduanya.

Kegiatan ini merupakan kerjasama Kementrian Pariwisata dan ekonomi Kreatif, Dinas Pariwisata Provinsi Kepri serta Dinas Pariwisata Kota Batam. Ajang tahunan ini menjadi even promosi pariwisata Batam sekaligus menarik kunjungan wisatawan mancanegara.

Hal tersebut dikatakan musisi jazz Indonesia, Dwiki Dharmawan dalam jumpa pers, Senin (23/4) di kantor Walikota Batam. Menurutnya, kegiatan ini diharapkan menjadi pendongkrak kunjungan lintas batas atau cross border visitor.

Akan ada pula kolaborasi Asean Jazz Band yang menjadi perekat hubungan antar musisi di negara-negara Asia Tenggara. Pada bagian akhir Festival akan ada “Jam Session” sebagai tradisi Jazz yang tetap dipertahankan dan merupakan kesempatan bagi para musisi muda untuk berbagi panggung “share stage” dengan musisi yang telah berpengalaman dan terkenal.

Dwiki yang juga sebagai festival director mengungkapkan, pertunjukan yang akan disuguhkan dalam gelaran kali ini menampilkan kreasi dan kolaborasi yang belum pernah ditampilkan dalam ajang serupa sebelumnya. Panita, sebutnya juga berusaha mendatangkan musisi lintas generasi, lintas budaya dan lintas genre. “Genre seperti Irama Swing, Bebop, etnik, jazz akustik serta modern jazz ikut memeriahkan Asean Jazz Festival,” sebutnya.

Musisi yang ikut memeriahkan pagelaran musik ini antara lain dari Indonesia yakni

Dwiki Dharmawan, Andien, Tri Utami, Sierra Soetedjo, Donny Suhendra dan Barry Likumahua. Sementara musisi jazz internasional antara lain Ian Ingram (Inggris), Erik Hangrove (Amerika), Kamal Musallam (Uni Emirat Arab), Jeremy Trodjman (Perancis), Natasha Patamapongs (Thailand) serta bintang jazz legendaris Steve Thornton.

Pihak penyelenggara, sebut Dwiki menggelar even ini dalam tiga panggung. Panggung utama, ocean stage serta panggung ekonomi kreatif. “Di stage ekonomi kreatif akan ditampilkan kolaborasi jazz-angklung serta jazz-minang. Dalam pembukaan juga akan dipertontonkan kesenian khas Melayu yakni Rampak nusantara serta kompang,” imbunya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Batam, Yusfa Hendri mengatakan untuk Batam, kegiatan ini tentu mempunyai nilai positif. Salah satunya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan khususnya dari Singapura dan Malaysia. “Kedua Negara ini merupakan potensi yang besar. Jumlah kunjungan wisatawan dari dua Negara ini belum maksimal dan masih bias ditingkatkan,” katanya.

Menurut Yusfa, Batam tidak memiliki destinasi wisata alam seperti daerah lain di Indonesia. Peningkatan kualitas even dan infrastruktur pariwisata menjadi andalan menarik wisatawan ke Batam.

Leave a Reply

Galeri Foto

Switch to our mobile site

Log in -