BATAM – Walikota Batam, Ahmad Dahlan dan Wakil Walikota Batam, Rudi menggelar silaturahmi dengan masyarakat Kecamatan Lubuk Baja, Rabu (8/2). Masyarakat antusias berdialog dan menyampaikan aspirasi pada pemimpin Kota Batam tersebut.
Camat Lubuk Baja, Rudolf mengatakan Kecamatan yang berpenduduk 59 ribu jiwa ini merupakan daerah tertua di Batam. Beberapa kelurahan ditempati masyarakat asli mendiami kawasan Kampung tua. “Masyarakat banyak yang bertanya terkait legalitas Kampung tua,” katanya.
Sebagai kawasan yang dibangun saat awal pembangunan Batam, sarana dan prasarana infrastruktur di Kecamatan Lubuk Baja sudah memadai. “Namun jalan yang ada di Kecamatan Lubuk Baja sudah sangat lama dan sudah mulai banyak yang rusak. Masyarakat minta perbaikan jalan yang sudah banyak berlubang,” papar Rudolf.
Menurut Rudolf, warga di Kecamatan Lubuk Baja sudah lama menginginkan dibangun Sekolah Menengah Pertama. Kehadiran SMP Negeri 41 yang baru diresmikan sangat diharapkan masyarakat dan sekolah tersebut menjadi kebanggaan warga.
Sebagai kawasan dengan masyarakat yang beragam, banyak muncul masalah sosial. Salah satu yang menjadi perhatian baik pihak Kecamatan maupun keamanan yakni banyaknya anak punk yang meresahkan. “Ketika ditanya asal dari mana atau siapa orang tuanya, mereka tidak mau menjawab. Hal ini yang membuat kita kesulitan menertibkan,” imbuhnya.
Dalam acara silaturahmi ini, Walikota Batam juga mengajak masyarakat untuk berdiskusi. Tokoh masyarakat setempat menyampaikan aspirasi pada pemimpin Batam dengan harapan direalisasikan sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Senada dengan Camat, masalah yang banyak diminta tokoh masyarakat setempat yakni perbaikan jalan lingkungan yang sudah banyak rusak, apalagi di kawasan Kampung tua Tanjung Uma. Selain itu, warga Kelurahan Tanjung Uma minta dibuatkan Kantor Lurah karena kantor lurah yang ada sekarang masih sewa. “Masyarakat sangat mendambakan pembangunan Kantor Lurah berlokasi di belakang Puskesmas,” kata Marzuki Husein, tokoh masyarakat setempat.
Selain itu, masyarakat juga meminta kejelasan pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang sebelumnya di Kecamatan, sekarang harus di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disduk Capil) di Sekupang. Warga juga mengeluhkan pasar Toss 3000 yang kotor dan banyak sampah. Warga minta dibuka kembali pasar induk sebagai pusa grosir sehingga Toss 3000 jadi lebih bersih.
Menanggapi pertanyaan masyarakat, Walikota Batam, Ahmad Dahlan mengatakan masalah jalan memang menjadi primadona di Batam. Pemko Batam, sebutnya selalu memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan dan drainase dalam APBD setiap tahun. Namun karena banyak jalan yang harus diperbaiki dan anggaran yang terbatas, maka Pemko Batam harus membuat skala prioritas. “Namun apabila hanya jalan yang berlubang, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Batam bisa menambal. Apabila ada jalan berlubang harap segera lapor ke Dinas PU Kota Batam sebelum lubangnya semakin besar,” katanya.
Wako juga mengaku prihatin dengan kantor lurah yang masih berstatus sewa. Menanggapi keinginan masyarakat, Wako memerintahkan Kepala Dinas Tata Kota untuk mengecek status lahan dan Asisten Pemerintahan untuk memasukkan pembangunan Kantor Lurah di Anggaran 2013.
Terkait pasar induk, Dahlan mengatakan Pemko Batam tengah menjajaki dengan pihak ketiga untuk operasional Pasar tersebut. Saat ini tengah dibahas dengan Otorita Batam dan pemerintah Provinsi Kepri karena merupakan aset bersama. Kebersihan di pasar Tos 3000 memang menjadi perhatian sejak lama. Pemko Batam akan mencari solusi dan merundingkan hal ini dengan pedagang dan pemilik kawasan.
Kegiatan Silaturahmi Walikota dan masyarakat yang digelar di Kantor Camat Lubuk Baja tersebut dihadiri seluruh kepala Satuan kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kota (Pemko) Batam yang ikut mendampingi Wako dan Wawako Batam. Walikota dan Wakil Walikota Batam dijadwalkan akan menggelar silaturahmi tersebut di seluruh Kecamatan di Batam. Kegiatan ini digelar dalam rangka menjalin silaturahmi dengan masyarakat dan jarring aspirasi untuk kemajuan pembangunan Batam.