Kliping Pers, Kamis 6 Oktober 2011

BATAM POS
1. Pemko Batam Terancam Bangkrut
* Perluasan Objek Pajak dan Donasi Memberatkan
Ekonom Umrah Rafki RS, mensinyalir perluasan objek pajak, pemungutan donasi, rencana meminjam uang dari pihak lain yang bersifat memberatkan masyarakat merupakan sinyal kuat bahwa Pemko Batam sedang dililit masalah keuangan pelik
2. 13 LSM Akan Lapor ke Kejati
* Pengadaan Alkes RSUD
Sebanyak 13 lembaga swadaya masyarakat akan melaporkan dugaan persekongkolan pengadaan alat kesehatan RSUD Embung Fatimah Batam, ke Kejaksaan Tinggi Kepri. “Kita ingin kasus ini diusut tuntas dan pengadaan alkes ini bisa dilaksanakan secara transparan,” kata Azhari, salah satu aktivis LSM kemarin.
3. Camry Baru untuk Rudi dan Agussahiman
            Pemko Batam membeli dua Toyota Camry baru untuk kendaraan dina Wakil Walikota Batam Rudi dan Sekretaris Kota Agussahiman. Kalangan DPRD Batam mengkritik pembelian mobil baru ini, sebab saat ini Pemko tengah mengalami defisit keuangan. Namun Pemko menyatakan pembelian mobil sudah dianggarkan dalam APBD 2011. Kepala Bagian Humas Pemko Batam Salim menyatakan pengadaan dua unit mobil baru ini telah dianggarkan dalam APBD murni tahuan 2011.
4. Pembangunan Pesantren Dipermudah
            Pemko Batam akan memperhatikan perkembangan pondok pesantren termasuk mempermudahkan legalitas lahanya. Sebab pondok pesantten sebagai  lembaga pendidikan dan pendalaman ilmu agama Islam dan akan menghasilkan generasi cerdas yang beriman dan bertakwa. Itu disampaikan Wakil Walikota Batam Rudi. Untuk itu, Rudi meminta kepada siapa atau pihak yang ingin membangun pondok pesantren danrumah ibadah agar mendaftar di kantor urusan agama terdekat.
TRIBUN BATAM
1. Kami Tak Mau Ngemis ke OB
Alasan Penerapan Donasi Penumpang
            Wakil Ketua III DPRD Batam, Aris Hardy Halim menyesali sikap OB yang tak mau berbagi pungutan airport tax. Padahal, kata dia, kesepakatan bagi hasil itu sudah dituangkan dalam MoU (nota kesepahaman) di tahun 2006. “Sebenarnya donasi tidak perlu kalau OB menepati janjinya dalam MoU. Malu kan Pemko seperti ngemis jadinya. Ini terjadi karena salah satu pihak yang menandatangani MoU bersikap arogan,” kata Aris di Kantor DPRD Batam, Rabu (5/10).
2. Djoko: Soal Amdal Tanya ke Pemko
* Ribuan Bangkai Mobil Menghilang
            Ribuan bangkai mobil Hyundai dan KTA yang sempat tertumpuk di sebuah tongkang besar di kawasan PT Nanindah dan PT Batam Sejahtera Shipyard menghilang dari dalam tongkang. Tidak tahu persis kemana bangkai mobil rongsokan it disembunyikan. Beberapa pihak enggan berkomentar. Pihak perusahaan Nanindah juga enggan ditemui. Direktur PTSP dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho sebelumnya membenarkan BP Batam telah keluarkan izin masuknya bangkai mobil yang tenggelam untuk discrap di daerah Tanjunguncang. Tapi izin ini merupakan izin khusus yang diberikan karena mempertimbangkan dampak lingkungan terhadap keberadaaan mobila di dasar laut.
3.  78 Perusahaan Sudah Mendaftar
* Marine Batam Expo
            Sebanyak 78 perusahaan akan ikut andil dalam kegiatan Marine Batam Expo di Pacific Palace Hotel, 12-15 Oktober mendatang. Kemungkinan jumlah tersebut bertambah, karena panitia masih menunggu perusahaan-perusahaan lainnya untuk mendaftar. Kegiatan ini sudah yang keempat kalinya. Pertama kali diadakan di tahun 2008 lalu oleh Muardvace Internasional.
4. Sering Jadi Tempat Bunuh Diri
* Pemko Bakal Pagar Jembatan Barelang
            Jembatan I Barelang ternyata belakangan ini akrab dengan peristiwa bunuh diri. Tak heran Pemko Batam akan berkoordinasi dengan BP Batam untuk membuat pengamanan, agar jembatan tak lagi jadi arena terjun bebas. “Karena jembatan ini masih aset OB atau BP Kawasan Batam, jadi perlu dikoordinasikan. Alternatifnya bisa saja dipagar. Tapi itu OB punya kewenangan,” kata Wali Kota Batam Ahmad Dahlan di Sekupang.

HALUAN KEPRI

1.       Marine Batam Expo 2011 Diikuti Enam Negara

Marine Batam Expo 2011 kembali digelar. Tahun ini, kegiatan yang bertujuan untuk mempromosikan produk penunjang industri Shipyard, Oil dan Gas tersebut akan berlangsung mulai 12 Oktober hingga 15 Oktober 2011 di Pacific Palace Hotel. Hingga kemarin sudah 80 perusahaan shipyard dari enam negara menyatakan keikutsertaannya dalam pameran tersebut. Perusahaan-perusahaan itu berasal dari Singapura, Malaysia, Cina, Norwegia, Prancis dan Amerika Serikat (AS). Di samping itu, juga terdapat berbagai perusahaan yang ada di Indonesia yang turut ambil bagian. Perusahaan-perusahaan tersebut ada di Balikpapan, Surabaya, Tegal, dan Batam.

2.      Pemko Terlalu Terburu-buru

* Penerapan Donasi Pelabuhan dan bandara

Pemberlakukan penarikan donasi kepelabuhan dan bandara oleh Pemko Batam sejak 1 Oktober lalu, sepertinya terlalu terburu-buru dan dipaksakan demi mengejar pendapatan semata. Pasalnya, selain masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan informasi, sejumlah fasilitas penunjang di lapangan pun juga terlihat belum siap. Pantauan di Bandara Hang Nadim dan Pelabuhan Domestik Sekupang, Rabu (5/10), banyak para calon penumpang yang menggelengkan kepala tanda tidak tahu saat ditanya soal pungutan donasi dari Pemko Batam.  Ketidaktahuan mereka, salah satunya menyangkut ketidakjelasan sistem pembayaran donasi, apakah secara langsung atau dimasukkan dalam harga tiket.

3.      LAM dan MPS Teken MoU

Lembaga Adat Melayu (LAM) Batam bersama Majelis Pusat Singapura (MPS) menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Melayu di gedung Pemko Batam, Rabu (5/10).  MoU tersebut ditandatangani Ketua LAM Batam Imran AZ dan Timbalan Presiden Majelis Pusat Singapura Nasir Bin Aman yang disaksikan Walikota Batam, Ahmad Dahlan. Dalam MoU itu disebutkan, kedua organisasi masyarakat Melayu tersebut menjalin kerjasama dalam lima bidang yakni pendidikan, seni budaya, pariwisata, kebudayaan dan pengembangan ekonomi kerakyatan. MoU tersebut mempunyai maksud dan tujuan sebagai dasar kerjasama pemberdayaan masyarakat Melayu  dan pembinaan masyarakat Melayu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Melayu di Batam dan Singapura. Kesepakatan ini berlandaskan asas kepercayaan, kemitraan, sama derajat serta musyawarah mufakat untuk mencapai tujuan bersama.

4.      Satpol PP Lakukan Penertiban sampai Akhir Tahun

Sampai akhir tahun 2011 ini, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Batam tidak memiliki agenda penertiban, baik itu pemukiman liar maupun pedagang kaki lima. Demikian disampaikan Kepala Satpol PP Zulhelmi, Selasa (4/10). Kata dia, selama tahun anggaran 2011, Satpol PP mengagendakan penertiban di tiga kawasan, yaitu Simpang Molen Puskopkar Batuaji menuju Dapur 12, row jalan di sepanjang depan ruko Sawang Permai di Simpang Aviari hingga row depan jalan Rumah Bersalin Aini di BatuaJi dan penertiban di areal pembangunan rusunawa Tanjunguncang.

5.      Ada Indikasi Penyimpangan Keuangan Negara

* Lelang Pematangan Lahan Rusunawa Distako

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI menemukan ada indikasi penyimpangan dalam pelaksanaan pelelangan pekerjaan pematangan lahan Rusunawa tahap II di Dinas Tata Kota (Distako) Kota Batam senilai Rp1.505.969.275.  Karena lelang dilakukan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Pemko Batam akhirnya tidak memperoleh keuntungan minimal sebesar Rp188.577.275.

Comments are closed

Switch to our mobile site

Log in -