Kliping Pers, Rabu 20 Juli 2011

BATAM POS

1. Ratusan Ibu Rumah Tangga Protes

* Tak Kebagian Sembako Murah

            Ratusan ibu rumah tangga warga Batuaji protes karena tak kebagian paket sembako murah yang dijual Bagian Perekonomian Pemko Batam di halaman Kantor Lurah Tanjunguncang, Selasa (19/7) pagi, Panitia hanya menyediakan 700 paket sementara yang datang lebih dari seribu orang. Satu paket sembako itu terdiri dari 5kg beras, 3kg minyak goreng, 1 kg gula pasir yang dijual seharga Rp 50 ribu. Di pasar, harga tiga komoditas itu totalnya Rp 85 ribu. Karena murah, warga datang berbondong-bondong ke kantor lurah.

2. Hijazi Ingin Impor Telur, Rudi Menolak

            Kepala Disperindag dan ESDM, Ahmad Hijazi mengatakan akan mengajukan impor telur untuk menekan harga. Namun Wakil Walikota Batam Rudi menolak rencana itu. “Kami meminta untuk mendapatkan izin impor, untuk mengantisipasi harga yang terus melonjak,” kata Hijazi, Senin (18/7). Dia mengatakan, selama ini kebutuhan telur di Batam dipasok dari Medan, Sumatera Utara. Namun belakangan pasokannya seret. Hal ini terjadi karena duga kemungkinan. Yakni keterbatasan stok di daerah asal dan gangguan distribusi.

3. APBD Batam 2011 Susut Rp 275 Miliar

            APBD kota Batam 2011 susut sebanyak Rp 275 miliar atau 17 persen dari APBD murni yang telah disahkan akhir tahun 2010 lalu, yakni Rp 1,4 triliun. Hal ini dikatakan Wakil Walikota Batam, Rudi usai penyampaian KUA dan PPAS di DPRD Batam, Selasa (19/7). Rudi mengatakan, penyusutan ini dikarenakan tidak tercapainya sejumlah asumsi pendapatan daerah. “ Bukan berarti pemerintah gagal. Tapi memang kondisinya seperti itu. Dana bagi hasil rendah, dana alokasi dari pusat dipangkas, sejumlah perda dibatalkan dan sebab-sebab lainnya,” ujar Rudi soal tidak tercapainya target penerimaan daerah itu.

TRIBUN BATAM

1. Hearing Jadi Ajang Debat Kusir

* Dengar Rapat Soal Masalah Pendidikan Ricuh

            Hearing soal pendidikan di DPRD Kota Batam sempat ricuh, Selasa (19/7). Seorang anggota LSM yang diundang mengaku tersinggung atas ucapan Yahya, Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Batam. “Sebenarnya kehadiran kami disini ingin mengungkapkan data-data terkait pungli dalam penerimaan siswa di Batam kemarin. Ada 1256 anak yang tidak bisa bersekolah karena besarnya biaya-biaya tambahan yang dibuat sekolah. Tapi karena kami merasa tersinggung lagi pula Kepala Dinas Pendidikan tidak hadir dalam rapat ini, kami putuskan untuk tidak melanjutkan rapat,” kata seorang perwakilan LSM LIRA yang keluar dari ruang rapat.

2. Aris Tak Percaya Defisit

* APBD 2011 Tak Tercapai

            APBD Kota Batam mengalami defisit. Target penerimaan sejumlah proyeksi mengalami penurunan. Wakil Walikota Batam Rudi, SE menyebutkan, defisit mencapai Rp 275 miliar. Sementara target awal APBD 2011 adalah Rp 1,4 triliun. Rudi menyampaikan ini usai sidang paripurna Penyampaian rancangan kebijakan umum anggaran dan prioritas plafon anggaran sementara di Kantor DPRD Batam, Selasa (19/7). Rudi menambahkan anggaran turun sekitar 17 persen.

3. Bedah Rumah Telan Rp 4,5 M

* September Mulai Kegiatan

            Pemko Batam akan membedah rumah warga dengan anggaran Rp 4,5 miliar September mendatang. Ada sekitar 300 rumah warga kurang mampu secara ekonomi yang menjadi sasaran. “Sebanyak 300 rumah yang tersebar di 48 kelurahan akan direnovasi dengan anggaran sebesar Rp 4,5 miliar. September ini mulai berjalan. Perwakonya sudah jadi. Tinggal pelaksanaanya saja,” kata Kepala Dinsos dan Pemakaman Kota Batam, M Syahir, saat ditemui di Golden View, Senin (18/7) lalu.

4. Rudi-Hijazi Beda Pendapat

* Soal Impor Sembako untuk Tekan Harga

            Wakill Walikota Batam, Rudi menilai impor sembako tak begitu perlu jelang Ramadhan. Menurutnya menjaga harga tetap stabil adalah hal yang lebih penting. “Stok kan masih cukup. Sekarang hanya perlu memikirkan bagaimana menjaga harga agar stabil,” kata Rudi usai paripurna di Kantor DPRD Batam, Selasa (19/7). Kepala Disperindag dan ESDM Kota Batam, Ahmad Hijazi justru berpendapat sebaliknya. Menurutnya impor sembako akan sangat mendukung. Apalagi harga kebutuhan pokok mengalami peningkatan sejak sebulan terakhir.

HALUAN KEPRI

1.      APBD-P Turun Rp275 Miliar

        Wakil Walikoa Batam, Rudi SE menyatakan, anggaran Pendapatan Bekanja Daerah Perubahan (APBD-P) Kota Batam tahun 2011 sebesar Rp1,164 triliun, turun didandingkan APBD murni yang sebesar Rp1,439 triliun. Perubahan nilai terjadi karena terjadi penurunan pada sector pendapatan sekitar Rp275 miliar. Konsekwensi penurunan pendapatan APBD ini akan berdampak pada pemotongan pembiayaan sejumlah program pemerintah di masing-masing SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Meskipun pemotongan ini mencapai lebih dari 45 persen, Rudi berharap tidak berdampak pada sector pendidikan dan kesehatan.

2.      Rakor Pendidikan Berlangsung Panas

        Rapat Koordinasi (Rakor) yang membahas carut marut dunia pendidikan di Batam yang digelar di ruang Komisi IV DPRD Kota Batam, Selasa (19/7) diwarnai ketegangan dan berlangsung panas. Dalam rakor bersama Dinas Pendidikan (Disdik), kepala sekolah dan komite sekolah serta sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) tersebut, terjadi perbedaan pendapat yang cukup tajam. Salah satu pembahasan yang memicu ketegangan adalah saat seorang komite sekolah di Batuaji, Syahrial Lubis memberikan komentar terkait penarikan uang kepada orang tua atau wali murid untuk pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB). Menurutnya, dalam pembangunan RKB tersebut telah disepakati oleh wali murid tidak mempermasalahkan pungutan sebesar Rp1.400.000 tersebut.

3.      Program Bedah Rumah Bukan Untuk ruli

        Kepala Dinas Sosial dan pemakaman Kota Batam, M. Syahir mengatakan program bedah rumah tak layak huni di Kota Batam akan dimulai pada Bulan September mendatang. Ia menegaskan, bedah rumah bukan diperuntukan bagi masyarakat miskin yang rumahnya berada di kawasan illegal atau rumah liar (Ruli). Kota Batam mendapatkan jatah program bedah rumah untuk masyarakat miskin sebanyak 300 unit dengan anggaran Rp4,5 miliar. Anggaran program bedah rumah tersebut bersumber dari APBD Provinsi Kepri semilai Rp3 miliar (200 unit) dan APBD Kota Batam senilai Rp1,5 miliar (100 unit).

Comments are closed

Switch to our mobile site

Log in -