Kliping Pers, Kamis 24 Maret 2011

BATAM POS

Pemko Beli Mobil dan Kapal Baru

1.     Alokasi kan Dana Rp 5,4 Miliar

Pemko Batam mengalokasikan dana sebesar Rp 5,4 miliar untuk pengadaan kendaraan dinas dan sarana transportasi lainnya dalam APBD 2011. Jumlah itu jauh lebih besar dibanding dana bergulir untuk usaha kecil, yang tahun ini dianggarkan sebesar Rp 2 miliar atau dana penyaluran beras rakyat miskin yang jumlahnya sebesar Rp 1,7 miliar. Dokumen APBD Batam 2011 menunjukkan, dana pengadaan sarana transportasi sebesar Rp 5,4 miliar itu dipecah untuk beberapa keperluan. Untuk pengadaan dua unit mobil sedan, dialokasikan dana sebesar Rp 860 juta.

 

Tiga Lurah Dicopot

2. Diduga Selewengkan Beras Warga Miskin

Tiga lurah kecamatan Sagulung yang diduga terlibat penyelewengan beras miskin (raskin) ke-13 dicopot. Mereka diberhentikan dari jabatannya dan ditarik ke BKD Kota Batam. Tiga lurah itu adalah Seipelenggut Suparman, Lurah Sagulung Kota Sampe Khadijah dan Lurah Seibinti Israh Hasyim. Mereka diberhentikan sejak 16 Maret lalu.

 

3. AA Sanny Saksi Terakhir

Kasus Korupsi Bansos

Anggota DPRD Kota Batam Askan Asrul Sanny belum juga memenuhi panggilan jaksa penyidik Kejaksaan Negeri Batam terkait kasus korupsi dana bantuan sosial Pemko Batam. Sanny beralasan masih kunjungan kerja di luar kota. Mulanya, Sanny dijadwalkan akan diperiksa pada Senin, (21/3). Ketua Fraksi PAN ini akan dimintai keterangan sebagai saksi meringankan bagi kedua tersangka kasus korupsi dana bansos Pemko Batam, Erwinta Marius dan Raja Haris.

 

4. Pemko Belum Bayar Tunjangan Dokter RSUD

Para dokter spesialis RSUD Kota Batam di Batuaji mengeluhkan tunjangan kinerja yang belum dibayarkan sejak Januari 2011. Mereka pun mengadukan hal ini ke DPRD Kota Batam. Melalui surat yang ditandatangani Direktur RSUD Kota Batam, dr. Asmoji, para dokter spesialis ini meminta supaya ada penjelasan secara terbuka dari Pemko Batam melalui Sekda. “Kami sudah memanggil Sekda untuk memberikan penjelasan kepada RSUD. Rencananya rapat akan digelar di RSUD Batuaji,” kata Ketua III DPRD Kota Batam Aris Hardy Halim, kemarin.

 

TRIBUN BATAM

1. Sudah Seminggu Pak Lurah Tak Ngantor

* Pindah Usai Tersandung Kasus Beras Miskin

Tiga lurah yang terlibat kasus beras miskin Sampe Khadijah, Israh Hasyim dan Suparman sudah tak terlihat lagi di kantor masing-masing. Lurah Sagulung Kota, Lurah Sei Binti dan Lurah Sei Plungut itu harus meninggalkan kursi lurahnya ke jabatan lain. Ketiga lurah ini dipindahkan diduga karena kasus Raskin 13 yang sempat menjadi heboh warga Sagulung. Ketiga lurah ini sebelumnya sempat dilaporkan warga.

 

2. Persiapan penilaian Piala Adipura

* Sebanyak 150 Satpol PP Serbu Tos 3000

Kota Batam tengah bergiat mempersiapkan diri untuk merebut kembali Adipura. Untuk itu, Satpol PP sejak Senin (21/3) lalu telah melakukan penertiban di Pasar Tos 3000.”Sudah dari Senin kemarin sampai tanggal 25 Maret nanti kita rutin lakukan penertiban. Karena dalam waktu dekat tim penilai adipura akan turun,” ujar Kepala Kantor Satpol PP, Zulhelmi, Selasa (22/3). Untuk menertibkan pasar di kawasan Jodoh ini, sebanyak 150 anggota Satpol PP diturunkan. Penertiban dilakukan sekitar pukul 09.00 WIB setiap harinya.

 

3. Erwinta Minta Segera Sidang

* Jaksa Periksa AA Sanny Senin Depan

Anggota DPRD Kota Batam Askan Asrul Sanny tak memenuhi panggilan penyidik Kejaksaan Negeri Batam, sebagai saksi meringankan bagi tersangka korupsi Kabag Keuangan Pemko Batam Erwinta. Kasi Pidsus Kejari Batam, Abdul Faried menyatakan AA Sanny masih berada diluar kota, Banyuwangi. “Yang bersangkutan mengaku masih berada di Banyuwangi. Dan dia minta diperiksa, Senin (28/3) depan,”ujar Faried.

 

4. Warga Rindukan Angkutan Umum

*Masuk ke Perumahan Putri Hijau dan Griya Batuaji

Warga Sagulung terutama yang tinggal di sekitar Perumahan Putri Hijau dan Perumahan Griya Batuaji Asri meminta angkutan umum mobil Dapur 12 dan Metrotrans, menempuh rute ke perumahan. Warga menyampaikan hal itu ke Camat Sagulung, Zulkifli. “Kita warga berharap bisa masuk. Bagaimanapun juga,dengan  penduduk sepadat ini sudah perlu ada angkutan umum ke daerah kami ini,” ujar seorang warga saat Zulkifli mengunjungi warga di Griya Batu Asri.

 

HALUAN KEPRI

1. Batam Punya 60 Titik Kampung Tua

Batam memiliki 60 titik Kampung Tua yang berada di daerah utama Pulau Batam (Maind land) dan hinterland. Titik-titik Kampung Tua yang berada di daerah maindland sudah diselesaikan pengukuran dan hampir selesai pembangunan tugu dan gerbangnya. Sementara, titik kampung tua di daerah hinterland akan diselesaikan pengukuran tahun ini. Walikota Batam Ahmad Dahlan mengatakan, titik-titik kampung tua yang ada di wilayah Kota Batam itu sudah sah menjadi milik warga yang tinggal di daerah itu. Titik-titik kampung  yang sudah ditentukan itu ditetapkan sesuai  dengan bukti sejarah yang ditinggalkan, sehingga kampung tua itu tetap ada hingga berkembangnya Batam kemudian.

 

2. Engku Putri Dijadikan Hutan Kota

Distako Batam akan menjadikan sebagian kawasan di Dataran Engku Putri, Batam Center, sebagai area hutan kota. Untuk mewujudkan rencana tersebut, Distako telah menganggarkan biaya sebesar Rp 2 miliar, yang peruntukannya menambah fasilitas seperta taman dan jalan, serta penanaman pohon. Luas dataran Engku Putri yang akan dijadikan sebagai kawasan hutan kota mencapai 1,5 hektar. Area penanaman pohon untuk hutan kota itu berada sekitar samping skate park dan gardu PLN.

Comments are closed

Switch to our mobile site

Log in -