BATAM POS
1. 31 TKI “Hilang” di Shelter
Dari 34 TKI yang dititipkan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) di shelter Dinsos Batam di Sekupang, kemarin, tinggal tiga orang. 31 diantaranya sudah tak ditempat lagi. Ada dugaan mereka pergi setelah memberikan uang ke petugas Dinsos. Terkuaknya kasus itu berdasarkan pengakuan salah satu TKI yang masih tinggal di shelter. Menurutnya, kawan-kawannya bisa pergi setelah memberikan uang Rp 200 ribu per orang kepada oknum petugas Dinsos.
2. Saldo Kas Pemko Mendadak Berkurang
* Dewan Pertanyakan LPP Wali Kota
Setelah sempat terjadi tarik-menarik antar anggota Dewan, Pansus LPP APBD Kota Batam 2010 akhirnya terbentuk, Selasa (2/8). Sebagian anggota dewan menilai Pansus tersebut terkesan dipaksakan. Perdebatan terjadi karena sampai saat ini LPP APBD tersebut belum melampirkan laporan Hasil Pemeriksaan dari BPK. Padahal ini merupakan salah satu acuan bagi Pansus dalam pembahasan nanti.
3. RSUD Dapat Dua Dokter Ahli
RSUD Embung Fatimah di Batuaji akan mendatangkan dan mempekerjakan dua dokter tambahan. Dua dokter berasal dari Jakarta dan Gorontalo, Sulawesi. Dua dokter tersebut akan segera bekerja setelah surat pindah dari Departemen Kesehatan RI terhadap mereka keluar. “Tinggal menunggu surat pindah dan SK baru saja, tapi kalau mau jelas silakan tanya ke direkturnya. Dia lebih banyak tahu,” ujar Kepala BKD Kota Batam Firmansyah.
TRIBUN BATAM
1. Kita Terpaksa Membeli
* Pembeli Siasati Uang Belanja
* Harga Sembako terus Naik
Menjelang Lebaran, harga kebutuhan masih terus mengalami tren kenaikan. Sejumlah kebutuhan pokok seperti beras, telur ayam, daging sapi, daging ayam segar naik cukup tinggi. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperingad) Kota Batam, Ahmad Hijazi juga menilai harga kebutuhan pokok di pasaran mengalami kenaikan cukup signifikan. Ia mengatakan lonjakan harga terjadi pada bahan-bahan kebutuhan pokok terutama beras, daging dan daging sapi.
2. Batam Tak Masuk Kota Defisit Keuangan
* Defisit Belum Tentu Negatif
Batam mengalami defisit keuangan mencapai Rp300 miliar. Kendati demikian, staf ahli menteri dalam negeri, Sadu Wasistiono, berpendapat Batam tak termasuk salah satu kota yang mengalami defisit keuangan. Ia menyebutkan, ada sekitar 350 dari 491 kabupaten/kota di Indonesia mengalami deficit keuangan. Defisit belum tentu negatif. Defisit tidak masalah kalau untuk membangun. Perlu dicek dulu defisinya karena apa. Sadu menjelaskan, Kabupaten/kota mengalami defisit karena biaya belanja pegawai terlalu besar atau melebihi 70 persen dari total belanja daerah.
HALUAN KEPRI
Kelangkaan Solar dan Premium Berlanjut
1. Pertamina-Pemko Belum Koordinasi
Kendati sudah hampir sepekan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dan premium sulit ditemui di Batam, namun PT Pertamina dan Pemko Batam masih belum melakukan koordinasi. Hal itu disampaikan Kadisperindag ESDM Kota Batam Ahmad Hijazi. “Jika terjadi kelangkaan BBM, harusnya Pertamina melakukan koordinasi dengan kita untuk kita teruskan ke BPH (Badan Pengatur Hilir) Migas. Sampai sekarang belum ada koordinasi dengan kita,” ujar Hijazi, Selasa (2/8) saat dimintai tanggapan tentang kelangkaan solar dan premium di daerah ini.
2. DPRD Bentuk Pansus LPj APBD 2010
DPRD Kota Batam membentuk Pansus tentang Laporan Pertanggungjawaban APBD Kota Batam tahun 2010. Pembentukan pansus ini sempat mendapatkan protes dari Fraksi PKS karena belum diterimanya laporan hasil pemeriksaan (LHP) atas laporan keuangan oleh BPK. Ketua F PKS Riky Indrakari menyebutkan, dalam ketentuan sudah diatur bahwa Kepala Daerah harus menyampaikan Ranperda tentang Pertanggunjawaban Pelaksanaan APBD kepda DPRD berupa laporan keuangan yang telah diperiksa oleh BPK paling lambat enam bulan setelah tahun anggaran berakhir.
3. RSUD Segera Dapat 2 Dokter Baru
RSUD Embung Fatimah Kota Batam segera memiliki dua dokter baru yakni dokter ahli penyakit dalam dan dokter radiologi. Demikian disampaikan Keplada BKD Pemko Batam Firmansyah, Selasa (2/8). “Sudah ada dokter yang akan masuk ke RSUD. Coba konfirmasi ke Direktur RSUD, dia yang lebih tahu,”ujar Firmansyah. Kata dia, dua dokter yang akan masuk tersebut tinggal menunggu surat pindah dari Kementrian Kesehatan.
4. Calon TKI Diperas Pegawai Dinsos
TaKdir buruk tak pernah selesai menghampiri calon TKI. Tatkala dari kampung halaman telah habis-habisan mengeluarkan uang agar bisa bekerja di Malaysia, namun dinegeri sendiri juga menjadi objek pemerasan. Inilah yang dialami 34 calon TKI yang ditampung di Dinsos Batam. Mereka diperas oknum pegawai di Dinsos tersebut. Calon TKI ini sebelumnya diamankan di bandara Hangnadim Batam beberapa waktu lalu. Sementara itu Azhar, Kasi di Dinsos membantah dugaan pungutan kepada para calon TKI tersebut. “Tidak ada pungutan, mereka dijemput oleh keluarganya,” ujar Azhar.
5. Permahi Cium Aroma Busuk di Disdik Batam
Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (Permahi) Kota Batam mencium aroma tak sedap di lingkungan Disdik Batam. Hal itu dipicu oleh aksi penghadangan oleh salah satu ormas di Batam terhadap aksi demonstrasi yang dilakukan Wakil Ketua Komite SMAN 16 Seibeduk Hubertus di Kantor Disdik,Jumat (29/7).
6. Pemko dan BP Batam Minim Koordinasi
Koordinasi antara Pemko dan BP Batam masih belum berjalan secara baik. Minimnya koordinasi antara kedua institusi tersebut menyebabkan kurangnya perhatian terhadap pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kota Batam. “Padahal secara ex officio, Walikota Batam juga membawahi BP Batam sebagai Wakil Ketua Dewan Kawasan. Seharusnya Walikota bisa melakukan koordinasi dengan mudah antara BP Batam dengan Pemko,” kata Riky Indrakari dalam rapat konsultasi antara Pansus Ranperda RPJMD Kota Batam dengan Staf Ahli Menteri Dalam Negeri, Prof Dr Sadu Waistiono, Selasa (2/8). Jika ada koordinasi yang baik, kata Riky, tentunya semua pengelolaan yang dilakukan baik oelh BP Batam dengan Pemko Batam akan bermuara pada tingkat kesejahteraan masyarakat yang semakin merata.