Kliping Pers, Senin 7 Februari 2011

Batam Pos

1. Warga Minta Lokalisasi Bukit Senyum Ditertibkan

Warga Kampung Seraya mendesak pemerintah segera menertibkan lokalisasi ilegal di kawasan Bukit Senyum. Selain mengganggu, keberadaan lokalisasi ini dianggap mengancam perkembangan mental dan moral generasi, khususnya di sekitar lokasi. Salah satu tokoh masyarakat, Husni Sangaji, mengatakan aktivitas prostitusi tersebut cukup meresahkan warga. Pasalnya, tak hanya menjadi pusat bisnis esek-esek, kawasan tersebut juga sering dijadikan ajang untuk pesta minum minuman keras oleh para pengunjung dengan para pekerja seks komersial (PSK). Padahal, lokasinya sangat berdekatan dengan permukiman warga. ”Di situ juga ada rumah ibadah. Sangat tidak etis,” kata Husni saat ditemui di Gedung DPRD Kota Batam, Jumat (4/1). Husni mengatakan, aktivitas prostitusi ini juga sering memicu terjadinya keributan, baik antarsesama pengunjung maupun antara pengunjung dengan warga. Katanya, sejauh ini sudah ada satu korban jiwa akibat pertikaian di lokalisasi itu. ”Pernah ada yang mati ditikam saat terjadi perkelahian,” katanya.

2. Harga Beras Lebih murah Rp2 Ribu Per Kilogram

Perum Bulog dan Disperindag Kota Batam menggelar operasi pasar (OP) beras impor dari Vietnam. Pada OP tersebut, beras impor Vietnam tersebut jauh lebih murah dari harga di pasaran. Selisihnya mencapai Rp2 ribu per kilogram. Kepala Disperindag dan ESDM Kota Batam Ahmad Hijazi mengatakan, harga eceran tertinggi (HET) beras dalam OP kali ini Rp6.500 per kilogram untuk kawasan mainland, dan Rp6.800 per kilogram di kawasan hinterland. Beras yang disistribusikan dalam OP tersebut merupakan beras impor Vietnam dengan kualitas broken (kerusakan, red) 15 persen. “Di pasaran, beras dengan kualitas yang sama harganya mencapai Rp8.500 per kilogram,” kata Hijazi. Menurut Hijazi, beras dalam OP ini harganya lebih murah karena jalur distribusinya diperpendek dengan sistem OP partisipatif. Di mana para pengecer dapat membeli langsung beras tersebut ke gudang Bulog dan langsung menjualnya ke konsumen. Pemerintah juga memberikan kemudahan proses pembiayaan melalui pinjaman jangka pendek dari bank-bank syariah. Syarat untuk menjadi pengecer atau agen dalam operasi pasar ini juga amat mudah. Yakni cukup mengantongi surat izin dari kelurahan setempat, rekomendasi dari Disperindag, dan bersedia membuat pernyataan tidak akan menjual beras OP di atas HET.

3. Bersihkan Parit, Warga Panen Pasir

Hujan deras yang membuat beberapa wilayah kota Batam terendam banjir beberapa waktu lalu, masih meninggalkan genangan air di dalam parit. Di parit itu sendiri terdapat banyak pasir yang mengendap saat dibawa air ketika hujan. Kondisi ini jelas menjadi berkah tersendiri bagi beberapa warga yang dekat dengan keberadaan parit tersebut. Pasir tadi digali untuk dijual. Pantuan Batam Pos, Sabtu (5/2), parit yang digali dan diambil pasirnya terdapat di Jalan Raya R Suprapto depan Ruko Genta I, Batuaji. Menurut warga sekitar, beberapa hari terakhir memang banyak orang menggali pasir di parit tersebut. “Kami ada tiga orang. Daripada pasir ini menyumbat jalannya air, lebih baik kami angkut saja,”ungkap Sujud warga Perumahan Genta, Sabtu (5/2). Pasir tersebut kata Sujud, selain untuk keperluan pribadi, juga dijual kepada warga yang membutuhkan pasir. ”Harganya lebih murah sedikitlah. Hasilnya kami bagi tiga,” ungkap Sujud.

4. Yang Berjasa Dapat Kursi

*Wako Dilantik 1 Maret

Menyusul keluarnya keputusan Mahkamah Konstitusi yang mengukuhkan kemenangan  pasangan Ahmad Dahlan-Rudi dalam Pemilihan Wali Kota Batam, rencana perombakan  susunan pejabat di Pemerintah Kota Batam kian menguat. Informasi yang diperoleh Batam Pos, dari orang-orang dekat Dahlan dan Rudi, sejumlah  nama yang loyal dan berjasa pada upaya Dahlan mempertahankan kursi wali kota bakal  diganjar jabatan baru. Sejumlah nama yang akan dapat posisi anyar antara lain Kepala Badan Kesatuan Bangsa  Zulhendri, Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana Amsakar Achmad, Kepala Kantor Pemuda dan Olahraga Jefridin, Kepala Bagian Humas Yusfa Hendri. “Mereka paling  banyak membantu. Istilahnya mereka pasang badan untuk Dahlan. Kalau calon lain yang  menang, mereka terlempar,” kata seorang anggota tim sukses Dahlan-Rudi, di Batam  Center, Sabtu (5/2). Informasi yang dihimpun menyebutkan, Amsakar diplot sebagai kepala Badan Kesbang  menggantikan Zulhendri. Zulhendri sendiri akan menjabat kepala Dinas Perhubungan yang  sudah lama kosong. Yusfa Hendri akan duduk sebagai kepala Dinas Kebersihan dan  Pertamanan menggantikan Azwan yang bakal diplot sebagai Asisten I Sekretaris Kota.  Sementara Jefridin bakal dilantik sebagai Kepala Dinas Pariwisata. ”Jika tak promosi ke  eselon 2, Jefridin jadi Kabag Keuangan menggantikan Erwinta,” kata tim sukses tadi. Sedangkan jabatan Sekretaris Kota akan tetap dipegang Agussahiman.

Dilantik 1 Maret

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Batam mengatakan, pada 1 Maret 2011 wali kota dan wakil  wali kota Batam terpilih sudah harus dilantik. “Setelah putusan MK keluar, 4 Februari KPU sudah mengirimkan surat ke DPRD Batam  terkait pelantikan segera calon terpilih,” ujar Ketua KPU Batam Hendriyanto kepada Batam  Pos di Batam Center, Minggu (6/2). Dia mengatakan, SK pelantikan juga sudah keluar dengan berakhirnya masa bakti  kepemimpinan yang lama 28 Februari mendatang. “Hanya mengingatkan saja, awal Maret  sudah harus dilantik,” ujar Hendri.

5. Banyak TKI Pakai Paspor Pelancong

Lemahnya pengawasan diduga menjadi celah bagi para pemasok meloloskan tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal ke Singapura dan Malaysia. Di pintu kedatangan Bandara Hang Nadim Batam misalnya, setiap hari diperkirakan ada ratusan calon TKI ilegal yang akan dipekerjakan ke luar negeri yang sebagian besar didatangkan dari Jawa. Ciri-ciri calon TKI ilegal ini, di antaranya usia masih muda belia, menggendong ransel, bergerombol dan saat dicek oleh petugas Perdaduk ternyata mereka memiliki paspor pelancong. Tak hanya itu mereka juga telah terkoordinir rapi ketika tiba di sana, baik penjemputan di bandara hingga pemberangkatannya ke negara tujuan. Hal ini diakui Mohammad Thamrin, Kepala Perdaduk Bandara Hang Nadim, belum lama ini. Menurut dia, penumpang berciri seperti itu banyak berasal dari Jawa. ”Rata-rata usianya masih muda. Selain Jawa, ada juga yang berasal dari Nusa Tenggara Barat dan Madura,” kata Thamrin. Menurut Thamrin, dugaan mereka adalah TKI ilegal bisa dilihat dari paspor berjenis 48 lembar atau biasa digunakan untuk melancong ke luar negeri. Padahal, kata dia, paspor resmi TKI berjenis 24 lembar serta dilengkapi kartu merah putih yang dikeluarkan BNP2TKI.

Tribun

1. Hijazi Minta Harga Pokok

*Desak Distributor Sisihkan 5 Persen Stok

*Anggap Lumrah Kenaikan Sembako

Kondisi harga barang kebutuhan pokok yang tidak stabil dianggap lumrah terjadi di Batam oleh Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Batam, Ahmad Hijazi. Soalnya Batam merupakan daerah zero produksi, sehingga harga jual barang sangat dipengaruhi harga di daerah produksi. “Di daerah produsen pun harga tidak stabil. Apalagi di Batam,” ujarnya. Hijazi mencontohkan untuk wilayah Pekanbaru yang 40 persen kebutuhan berasnya dari hasil produksi sendiri, harga beras malah dari dari Rp8 ribu menjadi Rp14 ribu per kilogram. Sementara Batam yang nol produksi rata-rata kenaikan Rp3 ribu per kilogram. Tapi ia mengatakan bukan berarti perbandingan tersebut menyelesaikan masalah. Ia menjelaskan bahwa hal tersebut bisa terjadi karena Batam sedikit mendapat keunggulan. Batam punya pelabuhan yang banyak, alternatif daerah sumber yang banyak serya sistem distribusi yang baik. Pelaku usaha di Batam juga cukup memiliki kapasitas.

2. Erwinta Minta Anggota Dewan Diperiksa

*Panahanan Tersangka Bansos Diperpanjang

Tersangka kasus dugaan korupsi bantuan sosial (bansos) Pemko Batam, Erwinta, harus menjalani kehidupan di balik jeruji besi untuk sementara waktu karena belum keluarnya keputusan tentang permohonan penangguhan. Kuasa hukum Erwinta, Bambang Yulianto, mengatakan, bahwa hingga saat ini pihaknya belum mendapat jawaban dari Kejari Batam. “Kami belum menerima surat balasannya. Kejari sudah layangkan surat ke Kejagung untuk itu (menjadi tahapan kota) untuk dievaluasi. Tapi saya tidak tahu apakah yang memutuskan permohonan kami itu Kejagung atau Kejari saja,” kata Bambang. Karena belum adanya keputusan itu, maka masa penahanan yang dijalani oleh Erwinta ditambah lagi. Penambahan itu terhitung sejak 6 februari 2011 hingga empat puluh hari ke depan.

3. Warga Keluhkan Lokalisasi Bukit Senyum

*Dewan Desak Pihak Polisi Tindak Tegas

Praktek prostitusi memang selalu meresahkan warga.  Beberapa wargapun melapor ke DPRD Batam, mengenai praktik prostitusi yang menganggu ketenangan warga di Bukit Senyum, Kelurahan Seraya, Kecamatan Batuampar. Anggota Komisi I DPRD Batam, Helmi Hemilton mengemukakan kasus lokalisasi di Bukit Senyum sudah lama dan berulangkali terjadi. “Sebelumnya sudah pernah ditertibkan, namun muncul lagi,” ucap Helmy. Untuk itu dia mengaku akan tetap berkoordinasi dengan Satpol PP dan pihak kepolisian. Ia mendesak harusnya ada ketegasan dari pihak kepolisian dan juga pihak pemerintah kota untuk memberantas lokalisasi di Batam. “Bekerjasama dengan Satpol PP bagaimana kita bersihkan praktik prostitusi. Jangan sampai Batam yang berencana menjadi bandar Madani, malah menjadi bandar prostitusi,” sebutnya.

4. Objek Wisata Rp1,074 M Sia-sia

*Akses Jalan Rusak dan Sempit

*Gazebo Teluk Mata Ikan tak Bermanfaat

Objek wisata di Teluk Mata Ikan dna Tanjung Memban yang rencananya menjadi destinasi para wisatawan lokal dan asing, hanyalah angan-angan yang jauh dari harapan. Sejak dibangun tahun 2008 justru tidak berfungsi sampai sekarang. Ada kesan proyek itu dibangun supaya mendapat honor saja, tanpa memikirkan manfaatnya dikemudian hari. Objek wisata yang dibangun tahun 2008 itu, kini sudah mulai lapuk dan sebagian papannya sudah keropos dimakan rayap. Padahal gazebo dan kantin itu dulu disediakan untuk tempat wisatawan baik asing maupun lokal yang akan berkunjung ke lokasi tersebut. Herannya sejak lokasi itu dibangun tidak ada satupun pengunjung yang datang ke sana. Remon, seorang pengunjung yang datang ke lokasi itu mengatakan pembangunan lokasi itu tidak cocok, terutama Teluk Mata Ikan yang lokasinya berdekatan dengan rumah warga. Kemudian akses jalan menuju tempat itu tidak memadai dan rusak parah serta sempit.

Haluan Kepri

1. Dahlan Janji Bangun Cina Town

Walikota Batam Drs H Ahmad Dahlan, Sabtu (5/2) malam secara resmi menutup pagelaran Cina Town di kawasan Siang Malam Nagoya yang dilaksanakan oleh Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Batam. Dahlan mengapresiasi Cina Town yang digelar INTI Batam. Walikota juga berjanji ke depan akan membangun Cina Town. Menurut Dahlan, sebelum Cina Town berdiri secara permanen, setiap hari raya Imlek atau Tahun Baru Cina harus tetap digelar Cina Town. “Tahun depan juga harus ada Cina Town, tidak boleh berhenti. Pemko Batam akan mendukung,” kata Walikota Batam. Dahlan mengaku bangga dengan perbauran masyarakat Tionghoa di Batam dengan masyarakat etnis lainnya yang terus menunjukkan perkembangan positif. Perbauran itu bagus dan merupakan modal penting di dalam pembangunan Kota Batam untuk lebih maju lagi.

2. Pantai Tanjungpinggir Terancam

Pantai Tanjungpinggir, salah satu kawasan objek wisata tercemar limbah sejenis oli, Minggu (6/2) sekitar pukul 08.00 WIB. Limbah oli berwarna hitam pekat dan menggumpal itu terlihat di sepanjang bibir pantai. Nita adalah orang pertama yang mengetahui adanya limbah sejenis ‘sludge oil’ tersebut. Ia sadar setelah mendapat kaki anaknya menempel gumpalan oli saat sedang bermain air. “Limbahnya seperti oli bekas, warnanya hitam pekat,”kata Nita yang saat itu datang bersama keluarganya.

3. Migor, Kacang dan Gula Naik

Masyarakat tampaknya harus benar-benar mengencangkan ikat pinggang. Jika sebelumnya harga beras mengalami kenaikan, kini giliran minyak goreng, kacang tanah dan gula merangkak naik. Pantauan Haluan Kepri di Pasar Tos 3000, Pasar Mitra Raya Batam Center dan pasar Sentosa Perdana Batuaji, Minggu (6/2) harga ketiga bahan pokok tersebut bervariasi. Minyak goreng yang biasanya dijual Rp 275 ribu per jerigen, kini naik menjadi Rp 280 ribu. Dengan harga tersebut, pengecer menjualnya Rp 11 ribu perkilogram. Sementara harga gula perkarungnya adalah Rp 500 ribu (50 kg). Harga ini telah mengalami kenaikan, dari sebelumnya Rp 480 ribu berkarung. Ditingkat pengecer, gula perkilogramnya dijual Rp 11 ribu.

4. Batu Koral Berserakan di Ruas Jalan

Bahan material bangunan berupa batu koral,pasir yang diangkut truk-truk ke tempat kegiatan proyek banyak berjatuhan diruas jalan. Batu dan pasir itu selain mengotorii jalan juga membahayakan pengguna jalan. Seperti yang terjadi di sejumlah titik di sepanjang jalan Batuampar menuju Seraya.

5. Jalan Rusak Dekat Polsek Batuampar Belum Diperbaiki

Keberadaan jalan rusak di dekat Mapolsek Batuampar belum diperbaiki dan masih menjadi masalah tersendiri bagi para pengguna jalan. Meski sering terjadi kecelakaan akibat banyaknya lubang-lubang yang setiap saat dapat membahayakan para pengguna jalan tapi belum mendapat respon dari pemerintah. Ikhwan seorang warga mengatakan seharusnya para pemegang kebijakan itu  peduli, karena Batam sudah dua klali meraih piala adipura sebagai kota terbersih. Apanya yang bersih? Jalan berlubang dimana-mana. Pemko Batam tetap acuh tak acuh ketika melihat kondisi Batam seperti ini.

Leave a Reply

Switch to our mobile site

Log in -