Kliping Pers, Senin 21 Maret 2011

BATAM POS

1.       Budidaya Lele Gagal

Program Budidaya ikan lele yang dicanangkan Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Kehutanan (KP2K) Kota Batam, gagal. 60 % bibit ikan lele yang dibagikan ke petani mati sehingga gagal panen. “Alih-alih mau mengekspor lele ke Malaysia. Untuk mencukupi kebutuhan satu Kecamatan saja belum mampu,” ujar Koordinator Penggerak Pembangunan Pedesaan (SP3) Provinsi Kepri untuk Kelompok Maju Bersama Tiban Kampung, Gana Rumambe.

2.       Tarif Ganda Bebani Sektor Wisata

Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan menilai pemberlakuan tarif ganda visa on arrival (VoA) di Batam sangat membebani dunia wisata. Untuk itu dia meminta dikembalikan ke tarif lama, yakni 10 dolar AS untuk setiap wisatawan, baik yang datang dalam group maupun non grup. “Kami meminta supaya setiap turisdikenakan tarif 10 dolar AS untuk masa kunjungan maksimal 7 hari,” kata Dahlan.

 

3.       6 Enam Warga Asing Punya KTP Batam

Warga Negara Asing yang memiliki Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) buku pengawasan dan kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP) dari kantor Imigrasi diwajibkan memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Batam. Saat ini sudah ada 6 orang asing mendapatkan KTP yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Disduk akan menertibkan WNA yang berdomisili di Batam, karena disinyalir banyak yang memiliki KITAS dan KITAP tapi tak mengurus KTP Batam.

 

TRIBUN BATAM

1. Target Kelulusan UN Menurun

* Dinas Pendidikan Patok 80 Persen

* Pertambahan Siswa Jadi Kendala

Disdik Kota Batam menargetkan tingkat kelulusan UN 2011, sebesar 80 persen untuk tingkat SLTP dan SLTA. “Target itu dibawah target tahun lalu 93 persen. Kendalanya, peserta tahun ini lebih banyak,” ujar Kepala Disdik Kota Batam, Muslim Bidin. Menurutnya, jumlah peserta UN yang banyak akan mempengaruhi rata-rata kelulusan. Apalagi, jumlah peserta UN dari sekolah pesisir bertambah. Karena itu untuk semua tingkat sekolah pihaknya menargetkan 80 sampai 90 persen kelulusan UN 2011. Ia mengakui, selama ini masih banyak kekurangan tenaga guru untuk sekolah yang berada di daerah pulau-pulau atau pesisir. Sehingga persiapan UN dikhawatirkan kurang maksimal.

 

2. Usia Nyamuk DBD Cuma Dua Bulan

* Warga Khawatir Serangan Virus Dengue

Nyamuk aedes aegyti ternyata bisa mati dengan sendirinya dalam jangka waktu dua bulan. Kendati demikian, perkembangannya bisa mencapai ribuan dalam beberapa bulan saja. Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, dr Chandra saat dihubungi melalui via ponsel menyebutkan, fogging tidak serta merta mencegah perkembangan nyamuk, namun hanya membasmi. Sedangkan untuk pencegahan perlu langkah-langkah khusus. Chandra mengatakan, sebanyak 22 warga positif terkena demam berdarah dengue sejak Januari-Maret di RSUD Batam di Batuaji. Kendati demikian, jumlah pasien dibandingkan tahun sebelumnya menurun.

 

3. WNA Sudah Bisa Miliki KTP

*Lampirkan Kitap dan Paspor

Disdukcapil Kota Batam ternyata telah menerbitkan KTP, khusus untuk warga negara asing yang berdomisili di Batam. Ini dibuktikan dengan sudah enam orang asing mendapatkan KTP Batam. “Kita telah terbitkan sebanyak enam buah KTP Batam untuk orang asing yang telah lama berdomisili di Batam. Tidak saja KTP, kita juga telah menerbitkan 120 lembar Surat Keterangan Tempat Tinggal (SKTT),” ujar Erfan, kabid pendaftaran dan informasi kependudukan dan informasi kependudukan Disdukcapil, Sabtu (19/3). Ditambahkan Erfan bagi WNA yang ingin mendapatkan KTP maupun SKTT harus memenuhi persyaratan khusus dan berbeda dengan syarat umum. Untuk mengajukan permohonan SKTT setiap WNA harus melampirkan Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) yang diterbitkan oleh kantor Imigrasi, selanjutnya paspor yang bersangkutan serta buku pengawasan dari Imigrasi.

 

HALUAN KEPRI

Tak Kelola Limbah dan Kantongi Izin HO

1. Aktivis Minta PT Majesty Ditutup

Aktivis lingkungan hidup meminta Pemko Batam melalui Bapedal untuk menghentikan sementara operasional PT Majesty Auto Word. Pasalnya, dealer mobil merk Mazda, Proton dan Chevrolet itu telah mengangkangi Perda nomor 08 tahun 2003 tentang lingkungan hidup. Aktivis yang tergabung dalam sejumlah lembaga swadaya masyarakat peduli lingkungan dan masyarakat mendesak Bapedalda untuk menutup operasional PT Majesty, yakni Asosiasi Komunikasi Antar Rakyat (Akar),  Lembaga Kepedulian Kelestarian Hutan Indonesia (LKKHI), Lakri, Cisha, KAT dan HAM, serta KNB.

2. Disnaker Aktifkan Balai Latihan Kerja

Ancaman ledakanpengangguran di Batam, disikapi Disnaker Kota Batam dengan menyiapkan program pelatihan bagi masyarakat angkatan kerja. Program pelatihan ini akan dilakukan melalui pengaktifan BLK di Batam. “Kita harapkan dalam 2012 program ini sudah terealisasi dan kita diberikan kewenangan untuk mengelola BLK sendiri,” ujar Kepala Disnaker Kota Batam, Rudi Sakyakirti, Minggu (20/3).

Penolakan Ranperda Pajak Dinilai Kurang Tepat

3. Aliansi LSM Tantang Pengusaha Debat Publik

Aliansi LSM Peduli Pembangunan Kota Batam (P2KB) siap melakukan kajian serta debat publik untuk menantang keinginan pengusaha terhadap penolakan ranperda pajak. Penolakan pengusaha dinilai tidak tepat, karena perda pajak merupakan kebutuhan daerah untuk melaksanakan pembangunan yang hasilnya akan kembali ke masyarakat. “Aliansi LSM siap debat publik untuk menantang keinginan para pengusaha yang hanya mementingkan kelompok, tanpa melihat dari sisi yang lebih besar bagi pembangunan Batam secara menyeluruh,” kata Koordinator aliansi LSM P2KB, Nurdin Ariyanto didampingi Asrin Siitonga saat ditemui diBatam Center, Sabtu (19/3).

4. Ruko’ Disulap’ Jadi Hotel Tidak Gampang

Kabid Sarana dan Objek Wisata Disparbud Kota Batam Rudi Panjaitan mengatakan mengubah sebuah ruko menjadi hotel banyak prosedur dan perizinan yang harus diurus oleh pemiliknya. Sebab, bangunan yang akan berubah itu telah menyalahi hak pengolahan lahan (HPL) dan fatwa planologi OB yang telah dikeluarkan sebelumnya. Menurutnya, jika pemilik ruko yang akan menjadikan tempatnya sebagai hotel harus mengantongi PL perubahan dulu dari OB dan meminta saran ke Bapeko boleh atau tidaknya bangunan ruko itu diubah menjadi hotel.

5. Jalanan Banyak Berlubang

Pembangunan Kota Batam yang digaung-gaungkan terus berkembang pesat ternyata tidak sebanding dengan kondisi infrastruktur, khususnya jalan. Faktanya, nyaris di semua tempat di kota ini dengan mudah ditemui jalan dalam kondisi rusak. Pantauan koran ini di lapangan, banyaknya jalan yang rusak memang cukup memprihatinkan. Tidak saja sangat mengganggu pengendara, namun juga sangat merusak estetika. Contoh jalan yang rusak bisa ditemui di ruas jalan penghubung seputaran Vihara Duta Maitreya, Batam Center. Kendati Vihara itu ditasbihkan sebagai salah satu tempat wisata, namun kondisi jalan justru tidak mendukung. Hampir semua pengguna jalan yang ditemui mengeluh.

Comments are closed

Switch to our mobile site

Log in -