Kliping Pers, Senin 13 Juni 2011

BATAM POS

1. Pilih Ketua RW Pakai e-Vote

Meski cuma pemilihan Ketua RW , namun warga Perumahan Mekar Sari, Tiban menggarap pesta demokrasi kecil-kecilan itu dengan sangat serius, bahkan canggih. Jika biasanya pemilihan Ketua RW menggunakan sistem voting manual, di perumahan itu Ketua RW-nya dipilih menggunakan  voting elektronik. “ Pemilihan RW dengan komputerisasi seperti ini baru pertama dilakukan di Kepri,” kata Muhammad Syarif, panitia pemilihan Ketua RW 05, Perum Mekar Sari Tiban.

 

TRIBUN BATAM

1. Nama Pimilih Tak Ketahuan

* Pemilihan Ketua RW Gunakan e-vote

* Ria Saptarika Lakukan Uji Coba

Lurah Tiban Lama, Rohimin Hasan penasaran dengan pemilihan Ketua RW 05 perumahan Mekar Sari yang menggunakan elektronik voting (e-Vote), Sabtu (12/6). Sebelum dimulai pemilihan ketua RW, Hasan panggilan Lurah Tiban Lama ini pun meminta kepada panitia untuk melakukan simulasi program, yang baru pertama kali digunakan di Kepri ini. Ketua Panitia, M Syarif pun langsung menunjukkan cara penggunaan e-Vote. Syarif memulai dari pendaftaran pemilih. Setiap KTP warga yang memiliki bercode langsung dimasukkan ke dalam program.

 

* Hijazi Minta Harga Gula Ditekan

2. Gula Lebihi Kuota Reekspor

Kadisperindag dan ESDM Kota Batam Ahmad Hijazi mengatakan kelebihan impor gula harus direekspor atau meminta persetujuan Menteri Perdagangan menambahkan kuota impor agar gula tersebut bisa diedarkan. “Gula lebih harus diekspor kembali. Kalau akan dipasarkan harus mendapatkan persetujuan dari Menteri Perdagangan,” kata Hijazi di Batam.

 

3. Taksi Berargo Harga Mati

Kadishub Kota Batam, Zulhendri menuturkan tersedianya taksi argo sangat bermanfaat. Penumpang akan merasa lebih terjamin dan lebih nyaman. “ Karena dengan Argo penumpang merasa akan lebih senang, sebab biaya yang dikeluarkan betul-betul sesuai dengan yang dipergunakannya, yakni sesuai jauh dekat perjalanan mereka,” kata Zulhendri. Selain itu, sebut Zulhendri keberadaan argo menurutnya akan bisa membawa nama baik Kota Batam, karena tamu domestik dan luar negeri akan menilai alat transportasi Batam tertata.

 

 

HALUAN KEPRI

1. Belanja Langsung Tetap Lebih Besar

Walikota Batam Ahmad Dahlan mengatakan, Pemko Batam akan tetap berusaha untuk mengatur biaya belanja langsung lebih besar dibandingkan belanja tidak langsung. Hal tersebut sebagai bentuk antisipasi terhadap defisitknya APBD tahun 2011 yang mencapai besaran Rp 300 miliar. “ Walaupun APBD kita defisit, saya jamin belanja langsung kita akan tetap lebih besar dari belanja tak langsung, walaupun selisihnya sedikit,” ujar Dahlan. Usai meresmikan Klinik KB di Puskesmas Belian, Sabtu (11/6). Pembahasan mengenai defisitnya APBD Kota Batam, kata Dahlan, kemungkinan baru akan dilakukan hari Selasa (14/6) besok.

2. Pariwisata Batam Bisa Tercoreng

Banyaknya taksi tak berargo di Batam dinilai telah mencoreng citra Batam sebagai kota tujuan wisata. Karena itu, Pemko Batam didesak untuk segera memberlakukan taksi berargo paling lambat 2012. Desakan tersebut datang dari Ketua Badan Tourism Board Rahman Usman. Kata dia, Batam merupakan kota tujuan wisata terbesar ke tiga di Indonesia. Disamping itu Batam juga Kota MICE, transit point dan distribution point.

 

Genset di Pulau Nenek Rusak

3. Hampir Setahun, Warga Hidup Tanpa Listrik

Sudah hampir setahun, masyarakat yagn bermukim di Pulau Selat Nenek, Kelurahan Temoyong, Kecamatan Bulang harus hidup tanpa pasokan listrik. Pasalnya, genset satu-satunya di pulau tersebut rusak, dan sampai sekarang belum diperbaiki. Untuk memperbaiki kerusakan genset tersebu, dibutuhkan biaya perbaikan yang relatif tidak sedikit, yakni sebesar 2000 sampai 3000 dolar Singapura. Mengingat masyarakat setempat mayoritas bermata pencaharian sebagai nelayan tradisional maka sampai sekarang dana perbaikan itu tak kunjung mencukupi.

Comments are closed

Switch to our mobile site

Log in -