Kliping Pers, Jum’at 24 Juni 2011

BATAM POS

1. Baru Beli Langsung Rusak

* Pengadaan Alat Uji Kir Dishub Bermasalah

Alat uji kir di Dinas Perhubungan Batam yang baru enam bulan beroperasi sudah rusak. Padahal, alat tersebut dibeli dengan anggaran Rp 2,5 miliar. Ironisnya, alat yang diakui buatan Jepang itu ternyata buatan Korea. Hal tersebut terungkap saat lima anggota Komisi III DPRD Batam, yakni Jahuin Hutajulu, Irwansyah, Agustinus Purba, Siti Nurailah dan Muhammad Musofa sidak ke Dishub Batam, Kamis (23/6) pukul 14.00.

 

2. Bapedalda Ragu Periksa Anggota DPRD

Gubernur Kepri Muhammad Sani telah mengeluarkan izin pemeriksaan terhadap anggota DPRD Batam, Jefri Simanjuntak terkait dugaan penimbunan limbah B3 , di dekat Waduk Tembesi. Surat tersebut telah dikirimkan ke PPNS Bapedalda Kota Batam. Hanya saja. Kepala Bapedalda Dendi Purnomo, yang ditanya soal pemeriksaan Jefri dan telah turunnya surat Gubernur terkesan menghindar. Ada kesan Bapedal ragu memeriksa anggota Dewan.

 

TRIBUN BATAM

1. Alat KIR Bikin Gerah Dewan

* Produksi Jepang Diganti Korea

* Dipakai Enam Bulan Sudah Rusak

Hasil sidak Komisi III DPRD Batam ke Dishub Batam menemukan hasil mengejutkan. Meski baru berumur enam bulan, alat uji kelulusan KIR kendaraan sudah rusak. Tragisnya, alat yang seharusnya merupakan produk Jepang itu diganti menggunakan produk Korea. Akibat kerusakan alat, pengujian kendaraan hanya dilakukan secara manual. Inilah yang membuat anggota Komisi III DPRD Batam geram dan geleng-geleng kepala. Kepala Dishub Kota Batam, Zulhendri mengakui tentang kerusakan alat kir yang diminta Dishub. “Baru hari ini rusaknya. Tapi teknisi dari Jakarta akan datang memperbaiki. Sudah kita hubungi,” kata Zulhendri saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (23/6).

 

2. Harga Sayur Melonjak Melonjak Drastis

* Suhartini Nilai Petani Gagal Panen

* Faktor Perubahan Cuaca

Lonjakan harga sayur yang terjadi hingga mencapai 100 persen dalam beberapa pekan terakhir di Batam, diindikasikan akibat gagal panen yang terjadi akibat faktor cuaca. Perubahan cuaca yang cukup ekstrim antara panas dan hujan, menurut Kadis KP2K Kota Batam, Suhartini cukup berpengaruh. Suhartini mengatakan kebutuhan sayur di Batam bisa mencapai 2 ton per hari, namun hal tersebut tidak terpenuhi akibat pasokan petani lokal terhadap sayur seperti sawi, bayam, tomat dan kangkung terkendala.

3. Dinas Tenaga Kerja Akan Bentuk Pengawas

* Masuk dalam draf Penyusunan Ranperda Ketenagakerjaan

* Pembentukan Pansus Agustus Mendatang

Para pekerja di Batam sepertinya harus menunggu sedikit lebih lama terkait penyusunan  Rancangan Peraturan Daerah Kota Batam tentang Ketenagakerjaan. Pasalnya ranperda ini belum ditindaklanjuti sampai ke tahap pembentukan panitia khusus meski sudah disahkan sebagai prioritas pembangunan Program Legislasi Daerah oleh DPRD Kota Batam beberapa waktu lalu.

 

4. Wanita Batam Harus Modern

Pesan Dahlan pada Istri PNS

Pegawai Negeri Sipil perempuan secara otomatis menjadi anggota Dharma Wanita Persatuan. Hal ini merupakan hasil musyawarah nasional DWPPusat. Keputusan ini disosialisasikan dalam musyawarah daerah DWP Kota Batam di Hotel Vista, Kamis (23/6). Penasehat DWP Batam, Mariana Dahlan mengatakan anggota DWP yang didominasi istri PNS juga diharap dapat mendukung suami agar mampu melaksanakan tugas dengan baik. Pesan ini sesuai dengan tema Munas DWP, yaitu tingkatkan kualitas anggota untuk dukung peran suami. “ Melalui Musda ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan Kota Batam. Wanita Batam harus modern jangan ketinggalan jaman,” pesan Walikota Batam Ahmad Dahlan.

 

HALUAN KEPRI

1. Batam Butuh Impor Telur

Memasuki bulan Ramadhan, dipastikan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok, seperti telur akan naik. Pemerintah berharap, bisa mengantisipasi kenaikan harga telur sejak sekarang, salah satunya dengan melakukan impor telur dari Malaysia. “Kita sangat-sangat membutuhkan sekali impor telur kita tidak mencukupi. Selama ini, untuk memenuhi kebutuhan telur, kita datangkan dari Medan, sekarang harganya semakin naik. Jika diimpor, maka biaya transportasi bisa berkurang, hargapun bisa jauh lebih murah,” ujar Kepala Disperindag dan ESDM Kota Batam Ahmad Hijazi, Kamis (23/6).

 

Sampah Menumpuk di Mangsang

2. Warga Ancam Kirim ke DKP

Sudah seminggu, sampah di sekitar pasar dan kantor Lurah Mangsang, Seibeduk tak diangkut petugas. Akibatnya, selain menumpuk yang membuat pemandangan rusak, sampah tersebut juga menimbulkan bau tak sedap. Lurah Mangsang, Jhony Arif mengaku, setiap hari ada pengangkutan sampah tapi dalam sehari hanya sekali dan hanya menggunakan satu unit mobil truk. Kondisi  itu membuat sampah yang diproduksi sekitar 4000 kepala keluarga di Kelurahan Mangsang ini tidak terangkut, sehingga menumpuk dan berserak di jalan.

Comments are closed

Switch to our mobile site

Log in -