HRD Perusahaan Ikuti Diskusi Peningkatan Kualitas Pelayanan Jamsostek

BATAM- Sejumlah Human Resources Departement (HRD) mengikuti diskusi Peningkatan Kualitas Pelayanan Program Jamsostek Melalui Tertib Administrasi, Senin (15/11) di Hotel Harmoni One Batam Centre. Diskusi yang digelar oleh PT Jamsostek ini dihadiri oleh Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan dan Kepala Dinas Tenaga Kerja, Rudi Sakyakirti. Kepala Cabang Jamsostek (Persero) Batam I, Parto L Tobing mengatakan, dalam diskusi itu sekaligus akan dilakukan sosialisasi terhadap Surat Edaran Nomor: SE/03/102010 Tentang Tertib Administrasi. Katanya, dalam rangka perbaikan dan percepatan pelayanan kepada peserta, pihak Jamsostek meminta dukungan data kepada masing-masing perusahaan. Tujuannya agar tertib administrasi dan tertib dalam pembayaran iuran.

Seperti diatur dalam UU Nomor 13 Tahun 2003 tepatnya pasal 99 ayat 1, setiap pekerja/buruh dan keluarga berhak untuk memperoleh Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Kemudian pada UU Nomor 3 Tahun 1992 padal 17, Pengusaha dan tenaga kerja wajib ikut serta dalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Dalam surat edaran tersebut disebutkan bahwa jika terjadi kecelakaan kerja maka pihak perusahaan harus melapor ke Disnaker dan PT Jamsostek (Persero) dalam waktu laing lama 2X24 jam. Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan yang hadir dalam kegiatan itu memberikan pembekalan kepada seluruh perwakilan HRD perusahaan yang ada di Kota Batam.

Menurutnya, Batam merupakan kota industri dan tidak memiliki sumber daya alam (SDA), oleh itu yang menjadi andalan adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk itu perlunya peningkatan kualitas terhadap SDM yang ada di Kota Batam. Saat ini di Batam terdapat 9 perguruan tinggi. Jika melihat desain pembangunan Batam, katanya, dahulu hanya ada  satu perguruan tinggi. Namun seiring dengan perkembangan Batam yang semakin pesat yakni dengan bertambahnya jumlah industri dan perusahaan asing, maka dituntut untuk menyediakan SDM yang handal. Dengan adanya perguruan tinggi ini, maka warga Batam dapat meningkatkan ilmu pengetahuannya.

“Dulu itu lulusan SMA dengan sarjana itu sangat jomblang. Nah, dengan adanya perguruan tinggi ini maka bisa meningkatkan kualitas SDM dan kita bisa suply tenaga kerja dari dalam,” ujar Wako.

Namun demikian menurutnya masih perlu dilakukan pembinaan-pembinaan terhadap para karyawan itu. Meski SDM tersebut merupakan lulusan sarjana, tidak sedikit karyawan yang bekerja namun pekerjaan yang ditekuninya itu tidak sesuai dengan bidang studynya. Untuk itu perlu diberikan pembinaan melalui pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan karyawan tersebut. Wejangan lainnya yang disampaikan Wali Kota dalam kesempatan itu yakni mengenai masih kurangnya transfer ilmu dari tenaga kerja asing kepada tenaga kerja lokal. Ini sangat perlu, karena secara perlahan jumlah tenaga kerja asing yang ada di perusahaan harus dikurangi.

“Sebagai seorang HRD berkewajiban untuk memberikan usulan kepada pimpinan bagaimana kualitas karyawan dapat ditingkatkan. Tentunya dengan transfer knowledge dari tenaga asing ke tenaga lokal. Yang paling penting dari pertemuan ini adalah bagaimana menjamin hak-hak pegawai, kesejahteraan dan keamanannya,” tuturnya.

Yang paling penting lagi adalah harus mempunyai rasa memiliki terhadap Batam dan menjadikan Batam sebagai kampung halaman sendiri.

(crew_humas/dv)

Leave a Reply

Galeri Foto

Switch to our mobile site

Log in -