Pengurus BKMT Dilantik, Dakwah Menjadi Prioritas Utama

BATAM – Pengurus Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kota Batam periode 2009-2014 resmi dilantik pada Minggu (24/1) oleh Ketua Pengurus BKMT Provinsi Kepri, Hj Masitah. Sebelum dilantik, pada pagi harinya telah digelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda). Rakeda ini diikuti oleh 250 orang peserta yang terdiri dari utusan BKMT, Kecamatan se Kota Batam, utusan Permata, Kelurahan se Kota Batam serta seluruh pengurus Daerah BKMT se Kota Batam. Usai dilaksanakannya Rakerda acara dilanjutkan dengan Penyerahan Pataka BKMT Kota Batam dari Ketua PW BKMT Provinsi Kepri kepada Ketua PD BKMT Kota Batam Hasyimah Nyat Kadir. Hasyimah Nyat Kadir telah diamanahkan untuk memimpin dan menjalankan organisasi BKMT selama lima tahun ke depan.
Dalam sambutannya, Hasyimah mengatakan bahwa organisasi yang dipimpinnya ini tidak akan membuat program kerja yang berlebihan, melainkan program kerja yang dapat menyentuh langsung kepada persoalan dakwah. Yang menjadi program prioritas BKMT kedepan adalah meningkatkan peran kaum perempuan Batam dalam bidang dakwah. Tentunya dengan tetap mengedepankan tugas-tugas kodrati perempuan, baik sebagai istri, ibu maupun sebagai pendidik anak-anak. Sehingga dapat mewujudkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan warahmah pada akhirnya.

“Dukungan semua pihak sangat diharapkan agar organisasi BKMT ini dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan”, tutur Hasyimah.

Usai melantik Pengurus Daerah BKMT Kota Batam, Masitah dalam sambutannya memberikan beberapa pesan kepada pengurus. Ia menghimbau agar BKMT hendaknya dapat menjadi pelopor persatuan dan kesatuan, pelopor persaudaraan dan pelopor dalam membangun umat. Sesuai dengan Tema yang diangkat “Melalui Pelantikan dan Rakerda PD BKMT Kota Batam Periode 2009 – 2014 Kita Syiarkan Ukhuwah Islamiyah menuju Batam Bandar Dunia Madani”,  Masitah lebih lanjut mengatakan bahwa perselisihan, perbedaan pendapat itu biasa, tetapi jangan sampai menjurus kepada perpecahan, sebab orang lain terus mengintai kelemahan kita yang mudah dipecah belah.

“Silahkan berpolitik, karena berpolitik juga adalah merupakan hak azasi setiap orang, akan tetapi tidak boleh membawa atribut atau simbol-simbol BKMT lainnya”, katanya mengingatkan.

Walikota Batam, Ahmad Dahlan yang hadir pada acara pelantikan pengurus BKMT Kota Batam memberikan beberapa arahan kepada para pengurus yang baru saja dilantik. Secara teknis ia meminta agar pengurus BKMT segera melaksanakan program kerja yang telah disusun. Ia juga menyarankan agar organisasi ini segera membentuk kepengurusan di tingkat kecamatan dan kelurahan. Karena konsep pembangunan Kota Batam didesign berbeda dengan daerah-daerah lain, misalnya daerah Johor atau daerah industri Iskandar dan Penang yang pembangunannya secara terpisah. Di Batam, pembangunan industri dilaksanakan diseluruh wilayah, menyatu antara penduduk dan industri untuk memudahkan mobilitas pekerja.

“Jangan sampai ada pengajian-pengajian yang merasa belum tersentuh oleh BKMT”, katanya.

Sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Ketua BKMT Provinsi Kepri, Dahlan juga menghimbau agar organisasi BKMT tidak berafiliasi kepada partai politik manapun, karena akan merugikan semua pihak. BKMT harus netral dalam membangun daerah dan bangsa yang kita cintai ini, tutup Dahlan.

Acara peresmian tersebut bertambah semarak dengan suguhan kesenian yang ditampilkan oleh anggota BKMT dari perwakilan Kecamatan se Kota Batam, antara lain penampilan Qasidah dari BKMT Kecamatan Nongsa, Pembacaan Puisi dan Tari Persembahan dari BKMT Kecamatan Belakang Padang.

Turut hadir dalam acara tersebut, Kakandepag Kota Batam, Zulkifli, Ketua Tim Penggerak PKK. Kota Batam, Hj Mariana Ahmad Dahlan, Kepala BPPKB Kota Batam, Nurmadiah, serta Ketua Kadin Batam, Nada Faza Soraya.

(crew_humas/rs)

foto lainnya**


1 Response for “Pengurus BKMT Dilantik, Dakwah Menjadi Prioritas Utama”

  1. Muhammad Manshur says:

    Dakwah sekarang, semakin hari semakin kompleks saja. Medan dakwah, sudah tidak seperti dulu lagi. Seiring dengan perkembangan pesatnya dunia dakwah, maka sudah barang tentu sebagai seorang ustadzah atau mubalighoh harus dituntut memiliki ilmu pengetahuan yang luas. Sebagaimana kita ketahui, dakwah itu akan berhasil, jika ustadzahnya memiliki bekal ilmu pengeahuan yang cukup.
    Oleh karena itu, kami dari THE MINDSET OF SHOLAT (MOS)menawarkan kajian yang jarang sekali di bahas oleh para juru dakwah/ustadzah, yakni MOS. Apakah MOS itu? MOS adalah suatu kajian sholat yang dibahas bukan berdasarkan FIQIH, tap TAUHID. Apakah perbedaannya, sholat yang dikaji secara Tauhid dengan pembahasan yang pada umumnya (FIQIH) itu? Jelas berbeda banget :
    1). Kalau kajian sholat di bahas dari sisi fiqih, biasanya akan menimbulkan pertengkaran, mulai dari yang kecil sampai yang besar. Contohnya, si A pakai Qunut pd sholat shubuh. Sedangkan si B tidak memakainya. Maka, biasanya si A dan si B, akan terjadi hubungan yg tidak harmonis dlm kehidupan sehari-hari. Sedangkan, pada kajian MOS tidaklah demikian. Urusan fiqih dikembalikan kepada pemahaman mazhab fiqih masing-masing orang. Karena kita, tidak mempersoalkan masalah itu. Titik tekan kita pada masalah Tauhid Sholat nya.
    2. Kalau kajian sholat berdasarkan fiqih. Biasanya, tidak berbekas sholatnya. Artinya, sholatnya tetap rajin (termasuk sholat sunnah), maka berbuat zholimnya juga rajin. Misalnya, kita rajin sholat. Sebagai istri, masih saja tidak taat pada suami. Atau, sebagai ibu, kita masih galak atau menzholimi anak kita, dan sebagainya. Sedangkan, kalau kita mengikuti kajian MOS. Hal itu tidak akan terjadi. Dan masih banyak lagi hal-hal positif lainnya. Kalau ibu-ibu atau ustadzah tertarik. Bisa menanyakan langsung informasinya ke saya. Atau, bisa menanyakannya ke Facebook saya : .

    Wassalam

    Muhammad Manshur (081219303850)
    Direktur THE MINDSET OF SHOLAT

Leave a Reply

Galeri Foto

Switch to our mobile site

Log in -