Perwakilan Polhukam Pantau Wawasan Kebangsaan di Batam

BATAM- Asisten Bidang Administrasi Umum, Maaz Ismail menerima kunjungan perwakilan Kementrian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Selasa (26/1) di Lantai V Kantor Walikota Batam. Tim yang dipimpin Laksamana TNI Cristin ini bertujuan memantau wawasan kebangsaan dan pembentukan karakter bangsa di Batam. Karena Batam sebagai salah satu daerah terluar Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia dan berada dekat dengan Selat Malaka sebagai jalur pelayaran terpadat di dunia.Dalam sambutannya Maaz mengatakan Batam merupakan daerah Industri yang  menjadi daya tarik pekerja dari seluruh wilayah Republik Indonesia. Dengan demikian berdampak pada heterogenitas penduduk yang ada dengan berbagai ragam suku dan budaya. Namun walaupun majemuk,  ketertiban dan kerukunan masyarakat di Batam tetap terjaga di bingkai dalam budaya adat melayu sebagai payung negeri.

Ditambahkan Maaz, saat ini Batam telah memiliki gedung  Lembaga Adat Melayu (LAM)  di Batam yang nantinya mengakomodir adat dan udaya dari seluruh daerah. Setiap tahunnya Batam mengadakan acara budaya yang dikemas dalam bidang kepariwisataan, diantaranya Kenduri Seni Melayu, Kemilau Muharam, Kenduri Budaya Nusantara. Acara tersebut bukan hanya ditujukan untuk menarik wisatawan lokal maupun mancanegara tetapi sebagai langkah Pemerintah Kota Batam dalam melestarikan budaya Indonesia, sehinga rasa persatuan dan kesatuan semakin meningkat.

Kepala Badan Kesbangpolinmas Zulhendri, saat mendampingi Maaz mengatakan selama ini masyarakat Batam tidak melakukan demo yang anarkhis karena tingkat intelektual masyarakat Batam lebih baik. Sebab sebagai kota industri Batam memiliki standar pendidikan tersendiri bagi para pekerjanya. Sehingga berpengaruh pada pola pikir dan intelektual masyarakat Batam. Disamping itu Batam juga menjadi tujuan para pendatang untuk memperbaiki kehidupannya, sehingga masyarakat Batam sadar akan pentingnya stabilitas keamanan untuk mendukung investasi di Batam.

Dalam kesempatan itu, Wagimin salah satu anggota Tim menanyakan tentang peran dunia pendidikan dalam rangka membangun karakter bangsa yang dimulai dari budaya lokal. Menanggapi hal tersebut Maaz menjelaskan bahwa untuk membangun karakter budaya melayu selama ini para siswa baik dari tingkat SD sampai dengan SLTA dan PNS dilingkungan Pemko Batam  diwajibkan menggunakan pakaian Melayu pada hari Jumat. Selain itu anak-anak juga dibina dengan manasik haji atau umroh. Disamping itu kelulusan SD yang akan melanjutkan ke SMP harus disertai sertifikat lulus Alquran atau kitab bagi agama lain. sehingga walaupun Batam menjadi daerah modern yang mengikuti perkembangan dunia namun tetap mempertahankan ajaran agaman dan budaya ketimuran sebagai karakter bangsa Indonesia.

Diakhir pertemuan Kaban Kesbangpollinmas Zulhendri, mengatakan kesedian Pemko Batam untuk mendukung kegiatan pusat dalam rangka meningkatkan persatuan dan kesatuan nasional dengan mengadakan seminar bertajuk Forum Koordinasi dan konsultasi yang melibatkan Pemerintah Kota/Kabupaten, LSM dan forum masyarakat, dan berharap kegiatan seminar tersebut dpat diadakan di Kota Batam sekaligus mendukung tahun kunjungan wisata Batam 2010.

(crew_humas/nn)

Leave a Reply

Galeri Foto

Switch to our mobile site

Log in -