Wako:Pusat Oleh-oleh Khas Batam Turut Mendukung Visit Batam 2010

BATAM- Satu lagi outlet jajanan pusat jajanan Batam diresmikan. Outlet oleh-oleh khas Melayu ini berlabel [email protected] yang terletak di Ruko Puri Legenda Blok D1 nomor 03, Batam Centre. Sebelum membuka outlet ini sebagai tempat usaha dipusatkan di Puri Legenda, Batam Centre. Kamis (15/4) outlet tersebut diresmikan oleh Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan bersama dengan Ketua Tim Penggerak Kota Batam, Mariana Dahlan. Peresmian outlet yang menyediakan kue Bingka Bakar dan kue Bilis ini ditandai dengan pengguntingan pita oleh Dahlan dan istrinya, Mariana. Dalam sambutannya, Dahlan mengatakan bahwa Batam belum memiliki khas oleh-oleh Batam. Dengan dijadikannya [email protected] sebagai makanan oleh-oleh khas Batam, maka ini bisa menjadi ikon Batam. Dibukannya pusat jajanan oleh-oleh khas Batam ini, turut mendukung program pemerintah Visit Batam 2010.

Katanya, Visit Batam 2010 bukan sekedar mendatangkan Wisatawan Mencanegara (Wisman) sebanyak-banyaknya. Namun bagaimana mengembangkan kepariwisataan dan membuat strategi pariwisata tersebut. Batam telah ditetapkan sebagai urutan ke tiga kunjungan Wisman setelah Jakarta dan Bali. Bangkitnya usaha dan pembangunan Batam membuat orang terdorong untuk datang ke Batam. Dengan usaha yang dibuka oleh Rosnendya Wisnu Wardhana, Dahlan mendoakan semoga usahanya bisa berkembang di Kota Batam.

“Batam memang belum memiliki makanan khas yang bisa menjadi oleh-oleh. Seperti Palembang khas dengan empak-empeknya. Untuk itu kita perlu mencari ikon untuk menjadi makanan khas bagi Batam,” paparnya.

Katanya, pada tahun 2015 mendatang, Batam memiliki obsesi untuk dijadikan sebagai pintu gerbang masuk ke Indonesia. Kabupaten/Kota di Provinsi Kepri menurutnya kini tengah gencar-gencarnya mengemas pariwisata di daerah masing-masing. Akan tetapi mereka tidak memiliki pintu masuk seperti Batam. Pemilik makanan khas oleh-oleh Batam, Rosnendya Wisnu Wardhana mengatakan bahwa usahanya ini bermodalkan Rp5 juta. Kini berkat kegigihannya beserta istri, usaha kue khas oleh-oleh Batam ini berhasil meraup omset mencapai Rp10 juta setiap bulannya.

Katanya, ide usahanya ini terinspirasi dari keluarga, teman dan kerabat dekatnya. Karena itu lah ia dan istrinya membuka usaha kue bingka bakar dan kue bilis untuk dijadikan oleh-oleh makanan dari Batam. Kedua kue tradisional khas Melayu ia branding dengan merek [email protected]. Nama [email protected] yang berasal dari nama kedua anaknya yaitu Naya dan Adam. Waktu memulai usaha kue Melayu untuk oleh-oleh, Wisnu cuma membutuhkan modal Rp5 juta. Modal itu ia gunakan untuk membeli peralatan pembuatan kue seperti oven, mixer, loyang dan lainnya.

langsung meningkat tajam yaitu mencapai Rp10 juta per bulan. ”Waktu mulai usaha, tantangan terbesar adalah mencari pelanggan,” ujarnya.

Satu kotak bingka bakar dijual Rp15 ribu dan satu kotak kue bilis 300 gram dijual Rp25 ribu. Kuenya juga sudah mendapat sertifikat halal dan saat ini masih dalam proses pengajuan hak paten merek kue Melayu merek [email protected]. Pembuatan Bingka Bakar ini juga tidak menggunakan bahan pengawet sehingga hanya mampu bertahan tiga hari.

(crew_humas/dv)

Leave a Reply

Galeri Foto

Switch to our mobile site

Log in -