SINGAPURA – Walikota Batam Ahmad Dahlan mendapatkan penghargaan Lembaga Majelis Pusat Singapura (MPS). Penghargaan ini sebagai wujud komitmen Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan, dalam melestarikan tradisi Melayu. Lembaga ini secara khusus memberikan, penghargaan kepada Ahmad Dahlan, yang diserahkan oleh Minister for Community Development Youth and Sport Singapura, Ag Min, MG Chan Chun Sing.
Penghargaan ini diserahkan Majlis Pusat usai pembukaan bazaar akbar menyambut Ramadan bertajuk Raya Gemilang 20011 di Geylang Serai, Singapura, Sabtu (30/7) malam. Penyerahan ini disaksikan sejumlah tokoh adat dan pejabat setempat.
Presiden MPS Zulkifli Muhammed mengatakan, Majelis ini menilai, sejauh ini ada kontribusi nyata dari Pemko Batam dalam memajukan kebudayaan Melayu di Batam dalam konsep Dunia Melayu Dunia Islam. Hal ini, sejalan dengan visi dan misi Majlis Pusat Singapura dalam memelihara tradisi Melayu dan ke-Islam-an di tengah derasnya gerusan arus modernisasi saat ini.
“Saya melihat semangat dan kepedulian pemerintah Batam terhadap kelestarian budaya Melayu dan tradisi Islam sangtlah luar biasa,” kata, Zulkifli.
Zulkifli berharap, kedepan ada kerjasama yang lebih kongkrit antara Batam dan Singapura dalam hal pelestarian budaya Melayu. Tak hanya itu, kerjasama ini diharapkan juga akan menyentuh sektor sosio-ekonomi untuk memajukan masyarakat Melayu-Muslim di segitiga emas pertumbuhan (growth golden triangle), Kepri-Malaysia-Singapura. “Atas anjuran Pak Dahlan, kami juga mulai menggagas kerjasama bidang pendidikan, ekonomi dan lain sebagainya,” ucap Zulkifli.
Ditemui usai penyerahan anugerah, Dahlan mengaku terharu sekaligus bangga. Dia berharap penghargaan ini bisa menjadi motivasi bagi pemerintah untuk terus menjaga dan menumbuh-kembangkan tradisi Melayu, khususnya di Batam. “Bersama Lembaga Adat Melayu (LAM), Pemko Batam memang cukup peduli terhadap kelestarian dan perkembangan dunia Melayu dunia Islam di Batam,” kata Dahlan.
Dahlan menyebutkan, secara fisik Pemko Batam sudah membangun sejumlah sarana pelestarian tradisi Melayu. Seperti gedung adat, galeri seni dan infrastruktur lainnya. Dari segi program, sejauh ini Pemko Batam juga banyak membuat kegiatan bagi para pemerhati dan pelaku budaya. Mulai dari pembinaan, kompetisi hingga iven-iven budaya, baik yang berskala kecil maupun berskala internasional. “Pembinaan budaya ini tidak hanya bagi orang Melayu. Buktinya sekarang banyak anak-anak keturunan di Batam yang pandai membawakan Tari Persembahan,” aku Dahlan.