BATAM – Pemerintah Kota batam melalui Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Kehutanan Kota Batam memberikan bantuan berupa tabungan yang merupakan program Bantuan Langsung Masyarakat Pengembang Usaha Mina Pedesaan (BLM-PUMP). Bantuan diserahkan langsung oleh Waki Walikota Batam Rudi SE kepada kelompok nelayan Pulau Panjang Kecamatan Galang, pada Rabu pagi (15/6).
Kepala Dinas KP2K Batam Suhartini mengatakan bantuan tersebut merupakan kegiatan yang dimulai sejak tahun 2009 lalu. Nelayan yang memperoleh bantuan adalah nelayan dari Kecamatan Bulang dan Galang yang telah tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) nelayan yang telah terdaftar di Dinas Kp2K.
Saat ini dari 65 KUB sudah tercatat tabungan sebesar Rp 392 juta. Dan Rp 170 juta di antaranya sudah dimanfaatkan untuk membeli alat tangkap bagi nelayan yang belum pernah menerima sebelumnya.
Bantuan modal awal yang didapat berasal dari Dana Alokasi Khusus, berupa alat tangkap seperti jaring, bubu, atau kapal. Adapun kelima KUB yang mendapat bantuan penguatan usaha yaitu KUB Tiga Karya Pulau Panjang, KUB Karya Bersama Cengkui, KUB Tenggiri Batang Selat Nenek, KUB Kerapu Merah Selat Nenek, dan KUB Maju Bersama Pulau Air.
“Kalau KUB Tiga Karya sudah dibentuk sejak program DAK 2009. Saat ini kita sudah punya koperasi simpan pinjam, kita punya warung alat tangkap, juga sudah menggulirkan alat tangkap bagi anggota KUB yang belum dapat bantuan,” kata Sekretaris KUB Tiga Karya, Nurham.
Keberhasilan lain misalnya yang ditunjukkan KUB Karya Bersama yang telah menggulirkan bantuan alat tangkap berupa 30 gulung kawat, 1 unit pompong 1 GT, 3 unit mesin tempel 15 PK, dan 1 unit sampan. Padahal modal awal yang didapat dari bantuan DAK hanyalah 30 gulung kawat bubu.
Atau KUB Maju Bersama Pulau Air yang berhasil menggulirkan 30 unit sampan, yang awalnya hanya 18 unit pada tahun 2009.
Suhartini mengatakan bahwa untuk tabungan ini Dinas KP2K yang mengarahkan ke mana bank-nya.
“Yang sekarang ini di Bank Mandiri. Kita yang mengarahkan. Untuk pencairannya nanti tetap harus didampingi dari Dinas. Tidak bisa mencairkan begitu saja. Harus koordinasi,” papar Suhartini.
Wakil Walikota Batam Rudi, SE dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada Dinas KP2K yang telah memperhatikan keberadaan Kelompok nelayan dengan memberikan bantuan baik dari alokasi dan APBD Batam, dan juga memperjuangkan di Provinsi bahkan dana dari Pemerintah pusat.
Rudi berharap, kelompok usaha bersama (KUB) yang menerima bantuan dapat mengembangkan usahanya lebih baik lagi sehingga dapat membantu anggota lain. Dengan demikian nelayan di Batam menjadi mandiri dan sejahtera.
Dalam kesempatan tersebut Rudi juga berpesan kepada para nelayan untuk tidak melarang anak-anaknya usia sekolah untuk melanjutkan pendidikannya di luar daerah. Nantinya anak-anak tersebut dapat ikut berperan serta membangun Batam. Karena masa depan sangat ditentukan oleh ilmu atau penguasaan teknologi.
(crew_humas/nn)