PSB Jadi Perhatian Konfrensi PGRI

BATAM – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Batam menggelar Konferensi Kerja III 2010, Selasa, (21/6) di Hotel Panorama Regency. Masalah Penerimaan Siswa Baru (PSB) menjadi salah satu pokok pembahasan.

Ketua PGRI Batam, Bahrudi Haz mengatakan sebagai guru, patutlah bangga karena masa depan para penerus bangsa ada di tangan para guru. “Sehingga PGRI dapat menitipkan optimisme untuk dunia pendidikan yang lebih baik. Cita-cita PGRI yakni menciptakan anak bangsa yang cerdas, cergas dan cemerlang,” katanya.

PGRI, sebut Bahrudi memiliki harapan baru sejak karena pemerintah baik di pusat maupun daerah sangat memperhatikan pendidikan. Bahkan dalam penentuan anggaran, pendidikan diprioritaskan. “Perhatian pemerintah bagi para guru juga tinggi. Hal ini terbukti dari besarnya tunjangan untuk para guru,” imbuhnya.

Beberapa waktu terakhir ini, dunia pendidikan dihebohkan dengan adanya dugaan contek masal. Namun berita tersebut, tidak berimbas pada dunia pendidikan di Batam. Tak hanya itu, tingkat kelulusan siswa Batam pun cukup tinggi. “Batam selalu meraih dominasi UN di tingkat Kepri. Hasilnya cukup membanggakan,” aku Bahrudi.

Selama berdiri tiga tahun, sebut Bahrudi, memang PGRI Batam mengalami beberapa hambatan. Beberapa program yang tertunda antara lain pelatihan guru belum terealisasi serta pengadaan gedung sekretariat. Sementara beberapa program yang berhasil antara lain sertifikasi guru. “Walaupun belum semua guru di Batam tersertifikasi, namun setiap tahun kuota sertifikasi guru semakin meningkat,” paparnya.

Dalam waktu dekat ini, akan dilaksanakan Penerimaan Siswa abru (PSB). Menurut Bahrudi, pihak guru dan sekolah memang menginginkan semua siswa tertampung, hanya masalah fasilitas terkadang jadi hambatan seperti ketersediaan lokal kelas dan guru. “Diharapkan dalam PSB, semuanya mengikuti ketentuan dan aturan yang ada,” sebutnya.

Wakil Walikota Batam, Rudi mengaratakn Pemerintah Kota (Pemko) Batam menitipkan kepada kepala sekolah supaya PSB tidak menjadi masalah. “Utamakan anak yang sudah mamasuki usia wajib belajar serta yang berdomisili di lingkungan tempat tinggal,” katanya.

Pemko Batam, sebut Rudi juga sudah berkoordinasi dengan Gubernur Kepri, Muhammad Sani terkait kemungkinan 20 persen anak usia wajib belajar tak tertampung.
“Gubernur berjanji akan menambah alokasi APBD Kepri ke Batam khususnya dunia pendidikan,” sebutnya.

(crew_humas/ev)

Leave a Reply

Galeri Foto

Switch to our mobile site

Log in -