BATAM – Walikota Batam, Ahmad Dahlan membuka secara resmi musyawah ke III Forum 70. Sabtu (4/6), bertempat di Hotel Mercure, Dahlan dalam sambutannya mengemukan bahwa Pemerintah akan memperhatikan keberadaan kampung tua di kota Batam yaitu dengan segera melakukan sertifikasi dan legalisasi. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya penyerobotan lahan kampung tua oleh kepentingan lain, dan juga agar keberadaan 33 tanah kampung tua yang ada di kota Batam lebih jelas.
“Kita segera melakukan legalisasi dan sertifikasi lahan kampung tua, agar keberadaannya jelas dan tidak diserobot,” jelas Dahlan.
Ditegaskan Dahlan bahwa menurutnya, keberadaan kampung tua sangat penting untuk melestarikan keberlangsungan suku asli Batam. Jangan sampai penduduk asli tergusur akibat derasnya pembangunan yang terjadi di Batam sementara selama ini Batam dibangun juga karena perjuangan mereka.
“Kampung tua ini milik penduduk asli Batam, jangan sampai tergusur seperti yang terjadi pada suku Betawi di Jakarta,” ungkapnya.
Salah satu yang bisa kita lakukan untuk mendukung perjuangan para pendiri kota Batam adalah dengan memberikan apresiasi melalui forum 70 ini. Dengan berjalannya pembangunan di segala bidang di Kota Batam ini, orang-orang ini adalah para pendiri, pengagas yang boleh kita sebut sebagai pionir dari pembangunan.
“Melalui forum 70 ini, menjadi wadah bagi para pionir pembagunan untuk tetap mencoba ikut berperan dalam membangun kota Batam tercinta,” jelasnya.
Pada Musyawarah forum 70 ini, selain diikuti oleh anggota Forum 70 juga diikuti oleh utusan dari 12 Kecamatan yang ada dikota Batam. Dengan mengambil tema “Melalui semangat kekeluargaan kita ciptakan iklim yang kondusif di kota Batam” musyawarah ke III ini akan menyusun program kerja selama empat tahun kedepan serta anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. Selain itu juga akan memilih pengurus dari Forum 70. Dari hasil musyawarah tersebut terpilih Hartoyo sebagai ketua umum forum 70 kota Batam periode 2011 sampai dengan 2014.
(crew_humas/hw)
.::share::.
