Pembangunan Partisipatif Minimalkan Turbulansi Dalam Pengembangan Kawasan Kota

Pembangunan Partisipatif Minimalkan Turbulansi Dalam Pengembangan Kawasan Kota ft : AderPembangunan Partisipatif Minimalkan Turbulansi Dalam Pengembangan Kawasan Kota ft : AderJAKARTA – Jakarta sebagai pusat pemerintahan di Negara Indonesia, saat ini merupakan bagian utama dari pengembangan Batavia abad 19, ketika mulai pindah ke wilayah Weltevreden (kawasan Gambir saat ini). Beberapa bangunan masa lalu yang masih tersisa dan cukup terurus dengan baik hingga saat ini antara lain Istana Daendels (Kantor Departemen Keuangan sekarang), Gedung Kesenian Jakarta, Istana Negara, Istana Merdeka, Museum Nasional dan yang juga tidak kalah pentingnya adalah kawasan Menteng yang merupakan kota taman dan mulai sepenuhnya mengadopsi model dalam tata kota modern, suatu real estate komersial yang pertama menandai liberalisasi ekonomi dan otonomi pemerintahan kota.
Pemerintah Kota Batam melakukan kunjungan kerja Rabu (14/10) di Jakarta Pusat. Rombongan dipimpin Asisten I bidang pemerintahan Asyari Abbas yang terdiri dari Kepala Kantor Satuan Pamong Praja Zulhelmi, seluruh Camat se-Kota Batam dan perwakilan dari setiap kelurahan. Rombongan kurang lebih berjumlah 50 orang. Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka studi banding mengenai tata kota dan kependudukan yang ada di Kota Jakarta Pusat. Terutama di Kecamatan Sawah Besar, karena terdapat kesamaan jumlah penduduk antara Kota Batam dan Kecamatan Sawah Besar yaitu sekitar 900 ribu sampai dengan 1 juta jiwa. Serta problema yang dihadapi Batam selama ini hampir sama diantaranya masalah kebersihan dan urbanisasi yang meningkat setiap tahunnya.

Kedatangan rombongan pemerintah Kota Batam ke Kecamatan Sawah Besar diterima Wakil Walikota Jakarta Pusat Rosten Sitinjak dengan didampingi Camat Sawah Besar Darma Sembiring. Dalam sambutannya Rosten mengucapkan selamat datang kepada rombongan dan semoga kedatangan rombongan memberikan kontribusi bagi peningkatan pembangunan di Kota Batam. Jakarta Pusat terus tumbuh menjadi kota multi fungsi, sebagai pusat perdagangan dan jasa, kota pariwisata, kota cermin citra bangsa. Kedudukan dan fungsi-fungsi yang melekat kepada kota Jakarta  terutama Jakarta Pusat memberi beban, tantangan, dan tanggungjawab yang besar dan kompleks pada pemerintahnya.

Karenanya diperlukan pembangunan partisipatif, yaitu pembangunan kota yang direncanakan, dilaksanakan dan diawasi bersama masyarakat menjadi suatu model pembangunan yang kini ditawarkan untuk dikembangkan melalui penyampaian visi dan misi ini, agar keterlibatan dan rasa memiliki warga kota terhadap kotanya dapat dibangkitkan, serta optimalisasi pembangunan kota bisa diraih. Pembangunan partisipatif diharapkan pula dapat mendorong terciptanya akseptabilitas pemerintahan, dan akseptabilitas itu hanya dapat terbangun dalam suatu pemerintahan yang akomodatif. Akseptabilitas sekaligus akan menentukan derajat legitimasi pemerintahan dan membuat pemerintahan menjadi efektif dan dipercaya. Selain itu, pembangunan partisipatif juga dimaksudkan untuk membangun rasa percaya diri warga kota dan mensinergikan semua kekuatan stakeholder dalam penyelesaian masalah-masalah perkotaan.
Asyari Abas dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada Kota Jakarta Pusat yang telah memberikan kesempatan kepada Pemko Batam untuk melakukan studi banding. Asyari berharap studi banding tersebut menghasilkan sebuah pemikiran perspektif kedepan sebagai oleh-oleh bagi peningkatan kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat Kota Batam.

Kunjungan selanjutnya dilakukan di Kelurahan Petojo Utara Kecamatan Gambir, rombongan Pemko Batam diterima langsung Camat Gambir Syamsudin. Terkait masalah kependudukan setiap tahunnya Kota Jakarta Pusat selalu mengadakan operasi yustisi kependudukan (OYK). Dimana para pendatang yang tinggal di Jakarta harus melengkapi persyaratan administrasi kependudukan. Jika para pendatang tersebut tetap tinggal di Jakarta tanpa melengkapi persyaratan yang telah ditentukan dan terjaring OYK terpaksa akan dipulangkan ke kampung halamannya, jelas Syamsudin saat memberikan sambutan.

Berkaitan dengan tata kota, Asyari berharap tata kota Batam kedepannya dapat memberi arah bagi pembangunan ruang kota. Dimana sesuai dengan rencana tata ruang wilayah dan pemanfaatan ruang bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan dukungannya.

(humas_crew/nn)

Leave a Reply

Galeri Foto

Switch to our mobile site

Log in -