BATAM – Jumat (12/12) pagi, mantan Presiden RI, BJ Habibie beserta istri, Ainun Habibie tiba di Batam. Kedatangan BJ Habibie yang melalui Pelabuhan Nongsa Pura disambut oleh Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan dan Ketua OB/BP Kawasan Batam, Mustafa Widjaja didampingi para istri. Tujuan Habibie datang ke Batam untuk menghadiri Silahturahmi Kerja Nasional (Silaknas) Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) sekaligus meresmikan Klinik Ginjal RA Habibie di Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK).
Setelah tiga tahun tidak berkunjung ke Batam, Habibie mengakui Batam banyak mengalami perubahan. Ia memuji masyarakat Batam yang ramah-ramah sesuai dengan khas orang Indonesia. Kemudian, ia juga melihat bahwa Batam kini jauh lebih tertib dan hijau.
“Selama perjalanan dari hotel tadi, saya melihat Batam kini lebih tertib dan lebih hijau,” pujinya.
Dulu, menurutnya jumlah penduduk Batam hanya 500 ribu, namun kini sudah mencapai 900 ribu. Ia yakin jumlah penduduk Batam mencapai satu juta jika ditambah dengan penduduk yang tidak terdata. Namun demikian, ia memberikan apresiasi kepada Walikota dan DPRD Kota Batam yang telah berhasil meningkatkan pembangunan Batam.
Sebelum meresmikan klinik tersebut, tokoh yang berperan dalam pembangunan Batam ini bersama rombongan sejenak singgah ke Resort Nongsa Point Marina. Ia yang datang bersama Kris Wiluan, langsung melihat-lihat lokasi resort termasuk tempat produksi film “Meraih Mimpi”.
Setelah melihat-lihat, baru ia bersama rombongan menuju RSBK di kawasan Seraya. Begitu turun dari bus, Habibie berserta istrinya dan Sri Soedarsono telah ditunggu oleh dokter dan tenaga medis di RS tersebut.
Tanpa mengulur waktu, Sri Soedarsono langsung membuka acara peresmian klinik ginjal yang dipelopori oleh ibunda Habibie ini. Menurutnya, klinik tersebut telah berdiri sejak 10 tahun lalu. Baru pada usia yang ke 10, klinik ginjal yang terbesar nomor dua di Indonesia ini diresmikan.
Habibie dalam sambutannya mengatakan, klinik ginjal yang akan diresmikannya ini, Habibie mengatakan klinik ginjal ini khusus bagi orang yang tidak mampu. Untuk mengelola klinik ini, pihaknya telah meminta bantuan kepada para ahli untuk melakukan proses pencucian darah. Klinik yang dirintis ibunya, Raden Ayu Tuti Marini Habibie ini juga terdapat di Bandung. Peresmian klinik tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti
“Klinik ini didirikan oleh ibu saya, RA Tuti Marini Habibie yang diperuntukkan bagi orang yang tidak mampu,” katanya penuh semangat. Usai meresmikan klinik, Habibie pun melakukan kunjungan ke Patam Lestari, Sekupang dan kemudian menunaikan shalat Jumat di salah satu masjid di Sekupang.
(crew_humas/dv)