Teriakan Yel-yel Warnai Debat Publik Pasangan Cawako

BATAM- Pelaksanaan Pilwako Batam priode 2011-2016 memasuki tahapan Debat Kandidat Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Debat publik itu digelar Jumat (31/12) di Hotel Golden View, Bengkong. Debat publik pasangan Cawako ini disiarkan langsung melalui Batam TV, RRI dan Batam FM. Sebagai moderator pada acara debat kandidat ini adalah Hasan Aspahani selaku Pimpinan Redaksi Batam Pos. Bertindak sebagai panelish pada debat publik pasangan Cawako itu, Umar Juwiro Direktur Habibie Centre, Prioyono Eko Sunyoto Direktur Politeknik Batam dan Chandra Ibrahim seorang penulis yang juga merupakan pimpinan media cetak.

Sebelum panelish memberikan pertanyaan kepada masing-masing kandidat Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam, terlebih dahulu mereka menyampaikan visi dan misinya. Namun sebelumnya Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Batam, Hendriyanto memberikan sambutan, dengan menyampaikan harapan Pemilu 5 januari 2011 mendatang dapat berjalan aman dan lancar. Selanjutnya, masing-masing calon menyampaikan visi misinya dalam waktu lima menit.

Secara bergantian para kandidat menyampaikan visi misinya secara bergantian. Penyampaian visi misi itu diawali dari Pasangan Ahmad Dahlan-Rudi SE yakni pasangan nomor urut 1. Dilanjutkan dengan pasangan nomor urut 2 yakni Ria Saptarika-Zainal Abidin, kemudian pasangan nomor urut 3, Nada Faza Soraya-Nuryanto, pasangan nomor urut 4, Arifin Nasir-Irwansyah dan pasangan nomor urut 5, Amir Hakim Siregar-Syamsul Bahrum.

Usai masing-masing kandidat menyampaikan visi misinya, masing-masing pendukung yang telah hadir di ruangan lantai sepuluh Hotel Golden View secara bergantian meneriakkan yel-yel sebagai bentuk dukungan kepada kandidatnya masing-masing. Meski suasana cukup gaduh oleh teriakan pendukung, acara debat publik itu dapat berjalan dengan lancar hingga acara berakhir. Memasuki debat publik, pertanyaan pertama dilontarkan oleh Umar Juwito. Adapun yang menjadi pertanyaan Umar yakni bagaimana masing-masing kandidat meyakinkan investor untuk berinvestasi di Kota Batam. Kemudian bagaimana sinergy Pemko Batam dengan Badan Pengusahaan Kawasan Batam. Serta bagaimana meyakinkan masyarakat bahwa masyarakat Batamlah yang menikmati dampak dari pembangunan itu.

Pertanyaan panelih tersebut dijawab pertama kali oleh pasangan nomor urut 3, Nada Faza Soraya-Nuryanto. Nada yang menjawab pertanyaan panelish mengatakan bahwa, tidak pernah main benar karena tata cara. Kemudian meminta Batam menjadi kota khusus. Amir Hakim-Syamsul Bahrum yang merupakan pasangan nomor urut 5 mengatakan bahwa pelaksanaan FTZ perlu direformasi karena belum ada keberpihakan dengan masyarakat. Tidak sejalan, meskipun Dewan Kawasan sudah ada dalam UU no.43 tahun 2007.

Selanjutnya pasangan nomor urut 1, Ahmad Dahlan-Rudi menjawab, arah investasi dunia, setelah eropa limited, beralih ke China. Batam terletak pada jalur pelayaran internasional dan memiliki infrastruktur yang lengkap, karena ini, Batam kita tawarkan kepada calon investor, menyempurnakan yang sudah ada. Hubungan dengan OB, dulu terjadi perbedaan, tapi ketika kini hubungan itu sudah harmonis. Pasangan Arifin Nasir-Irwansyah mengatakan bahwa Batam lebih kurang 38 tahun dibangun, pengalaman investasi, sudah berpengalaman, investasi tidak berdiri sendiri. Namun harus didukung dengan ketersediaan tenaga kerja. Sementara itu Ria Saptarika-Zainal Abidin mengatakan, bahwa tidak perlu repot-repot yang paling penting adalah regulasi harus jelas, adanya political will dari kepemimpinan dan standarisasi pelayanan minimum yang jelas

Kemudian Panelis kedua, Eko mempertanyakan tentang bagaimana masing-masing pasangan mewujudkan Batam sebagai Bandar Dunia Madani. Untuk mewujudkan Batam Bandar Dunia Madani diperlukan SDM yang terampil, pertanyaannya seberapa tinggi pelatihan dan pendidikan yang diberikan untuk mewujudkan SDM yang terampil. Jawaban tersebut pertama kali dijawab oleh pasangan Arifin nasir-Irwansyah, Ria Saptarika-Zainal Abidin, Amir Hakim Siregar-Syamsul Bahrum, Ahmad Dahlan-Rudi SE dan terakhir dijawab oleh pasangan Nada Faza Soraya-Nuryanto.

Panelish ketiga, Chandra Ibrahim mempertanyakan mengenai sosial kemasyarakatan yang berkaitan dengan keberadaan paguyuban di Kota Batam serta pengembangan pariwisata di Batam kedepannya. Moderator juga diberi kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan kepada masing-masing kandidat. Terakhir kandidat menjawab pertanyaan dari KPU, tentang kesiapan menang atau kalah dalam Pemilu 2011 nanti.

(crew_humas/dv)

Leave a Reply

Galeri Foto

Switch to our mobile site

Log in -