Mendagri: Kepri Menjadi Contoh Terbaik Pelaksanaan Pemilukada

BATAM- Pemilukada Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri, Rabu (26/5) berlangsung aman. Untuk melihat langsung pelaksanaan Pemilukada di Provinsi Kepri, secara khusus Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi, Ketua KPU Pusat, Abdul Hafiz Anshari dan Ketua Bawaslu Pusat, Nur Hidayat Sardini datang ke Batam. Rombongan Menteri disambut langsung oleh Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan beserta Muspida Provinsi Kepri dan Muspida Kota Batam. Dalam kunjungannya, Mendagri bersama rombongan meninjau pelaksanaan Pemilukada di enam kecamatan.

TPS pertama yang dikunjungi yakni TPS 2 Kelurahan Baloi Kecamatan Batam Kota, TPS 10 Kelurahan Tiban baru Kecamatan Sekupang, TPS 32 Kelurahan Bukit Tempayan Kecamatan Batuaji, TPS 26 Kelurahan Sei Langkai Kecamatan Sagulung, TPS 1 Kelurahan Muka Kuning, Kecamatan Sei beduk dan TPS 12 Kelurahan Batu Besar Kecamatan Nongsa. Uniknya, di TPS 2 Kelurahan Baloi Kecamatan Lubuk Baja, seluruh petugas KPPS mengenakan pakaian adat melayu. Sementara di Kelurahan Bukit Tempayan Kecamatan Batuaji atau di TPS 32, Mendagri beserta rombongan dihibur dengan tarian melayu. Melihat itu semua, Mendagri memberikan apresiasi yang tinggi terhadap penyelenggaraan Pemilukada di Provinsi Kepri.

“Dengan begini maka Provinsi Kepri bisa menjadi contoh baik dalam pelaksanaan Pemilukada Gubernur dan Wakil Gubernur bagi daerah lain. Suasana demokrasinya terasa karena ini memang pesta rakyat dan bukan suatu yang menegangkan. Karena tadi ada tari-tarian, makan-makan,” katanya di sela melakukan peninjauan.

Dari enam TPS yang dikunjungi, Mendagri mengatakan hanya satu TPS yang persentase pemilihnya masih dibawah 50 persen. Sementara di TPS lainnya jumlah pemilih bervariasi, ada yang sudah mencapai 60 persen, 75 persen dan 58 persen. Katanya, pada tahun 2010 ini terdapat tujuh provinsi yang akan menyelenggarakan Pemilukada dan dari tujuh provinsi tersebut Kepri yang pertama. Oleh karena itu penyelenggaraan Pemilukada di Provinsi Kepri bisa menjadi contoh bagi daerah lain yang akan menyelenggarakannya. Berikutnya yang akan mengadakan Pemilukada Gubernur dan Wakil Gubernur adalah Provinsi Kalsel, Provinsi Kalteng, Provinsi Sumbar, Bengkulu dan Sulawesi Utara pada Agustus mendatang.

“Bisa jadi yang terbaik pelaksanaan Pemilukada di Kepri ini. Jika disini bagus maka semua akan bagus, jangan seperti di Mojokerto,” ujarnya didampingi Walikota.

Dalam pelaksanaan Pemilukada ini, Mendagri mengatakan bahwa semua kandidat telah diberi perlakuan yang sama. Mulai dari kesempatan berkampanye yang seluas-luasnya, dan kini tinggal menunggu hasil penghitungan. Menang kalah, itu hal yang biasa dalam pertandingan dan harus ikhlas apapun hasilnya. Pendukung masing-masing kandidat tidak boleh marah dan menghasut. Sehingga Kepri bisa menjadi contoh baik dalam pelaksanaan Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur bagi daerah lainnya.

Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan yang mendampingi Mendagri menegaskan bahwa pelaksanaan Pemilukada di Batam berlangsung aman. Meski ia menerima isu ada terjadi kerusuhan di TPS yang terdapat di Kelurahan Mangsang, Kecamatan Sei Beduk namun setelah dicek ternyata informasi tersebut tidak benar. Bahkan dengan penyelenggaraan Pemilu yang dilakukan dengan menggunakan pakaian adat melayu dan tari-tarian, mendapat apresiasi dari Mendagri. Dahlan tidak menampik jika kesadaran masyarakat untuk memilih masih rendah. Namun pemerintah menurutnya telah menghimbau baik melalui media maupun camat dan lurah untuk datang ke TPS. Sementara bagi mereka yang belum memperoleh undangan namun terdata di DPT dapat mendatangi TPS. Wako menghimbau agar masing-masing kandidat menerima hasil Pemilu ini dengan ikhlas. “Namanya perlombaan pasti ada menang dan kalah,” paparnya.

Ketika melakukan peninjauan ke TPS 1 Kelurahan Muka Kuning, yang terletak di kawasan Batamindo, rombongan menuju ke Wisma Batamindo. Disana Mendagri mendengarkan paparan dari Jonh Sulistiawan terkait kawasan dan kondisi Batamindo saat ini. Dari keterangan yang disampaikan Jonh, bahwa di kawasan seluas 320 hektar tersebut terdapat 73 perusahaan yang beroperasi dengan jumlah pekerja 52 ribu jiwa. Jonh juga mengatakan bahwa sejak tahun 2008 sampai 2010 hampir tidak ada investasi baru yang masuk melainkan pindah ke tempat lain.

Secara rinci dapat disampaikan bahwa jumlah DPT di TPS 2 Kelurahan Baloi Kecamatan Lubuk Baja berjumlah 272 orang. Pemilih laki-laki 141 dan perempuan 131 dan 47 orang diantaranya tidak mendapat undangan karena ada yang sudah pindah dan data mereka tidak lengkap. Di TPS 10 Kelurahan Tiban Baru Kecamatan Sekupang, jumlah DPT 314 orang, laki-laki 154 dan perempuan 160, 14 diantaranya pindah. Sementara di TPS 32, Kelurahan Bukit Tempayan Kecamatan Batuaji jumlah DPT 247. Selanjutnya di TPS 26 Kelurahan Sei Langkai Kecamatan Sagulung jumlah DPT 589 orang dan 15 persen diantaranya undangan tidak terbagi. Di TPS 1 Kelurahan Muka Kuning Kecamatan Sei Beduk jumlah DPT 417 dan di Kelurahan Batu Besar Kecamatan Nongsa jumlah DPT di TPS 12 berjumlah 347 orang.

(crew_humas/dv)

Leave a Reply

Galeri Foto

Switch to our mobile site

Log in -