Dewan Laporkan Hasil Reses

BATAM- Anggota DPRD Kota Batam melaporkan hasil reses dalam sidang Paripurna  di Gedung DPRD Kota Batam, Batam Centre, Selasa (25/1). Dalam sidang yang dipimpin oleh Wakil Ketua III DPRD Kota Batam, Aris Hardi Halim, ST tersebut seluruh fraksi melaporkan hasil reses ke III yang dilakukan anggota dewan di daerah pemilihannya (dapil) masing-masing. Kegiatan reses ini telah dilaksanakan pada 23 Desember 2010 sampai dengan 31 Desember 2010.
Anggota DPRD merupakan representasi partai politik dan rakyat yang telah memilih nya sebagaimana yang diatur dalam Undang-undang no 27 tahun 2009 tentang DPRD Provinsi, Kabupaten atau Kota dengan fungsi legislasi, anggaran, dan kontrol yang dimilikinya. Sebagai implementasi dari wewenang tersebut maka salah satu tugas pokok anggota DPRD adalah menyerap aspirasi rakyat. Ini sebagai bentuk upaya aktif anggota dewan untuk mengetahui kondisi dan persoalan riil ditengah-tengah masyrakatnya.

Selama  ini upaya penyerapan aspirasi dilakukan melalui mekanisme reses, anggota DPRD turun langsung ke daerah pemilihannya dan melakukan pertemuan dengan warga masyarakat untuk mendapat masukan serta menyerap aspirasi masyarakat baik secara per seorangan maupun berkelompok. Setelah reses ini, anggota DPRD wajib membuat laporan tertulis atas pelaksanaan tugasnya selama reses. Itu disampaikan kepada pimpinan DPRD dalam paripurna. Reses dilakukan tiga kali dalam satu tahun.
Dalam laporannya, masing-masing perwakilan fraksi menyampaikan laporannya. Antara lain dalam bidang Pendidikan disampaikan keluhan dari masyarakat seperti masih kurangnya fasilitas pendidikan, masih perlunya penambahan gedung sekolah baru, ruang kelas, peningkatan tenaga pengajar baik dari segi kwalitas maupun kwantitas, penambahan fasilitas pendidikan seperti laboratorium dan perpustakaan di beberapa sekolah di hinterland, sampai pada sistem penerimaan murid baru yang belum dapat di sosialisasikan di seluruh wilayah. DPRD meminta Dinas Pendidikan lebih memberikan perhatian terhadap hal-hal tersebut.

Di bidang Kesehatan, dilaporkan masih banyak warga masyarakat yang mengeluhkan minimnya sarana kesehatan terutama di hinterland, baik Puskesmas, Pustu maupun Polindes serta pelayanannya yang kurang maksimal. Selain itu kegiatan foging yang kurang rutin dilaksanakan sehingga menyebabkan masih tingginya angka penderita DBD. Serta permintaan akan sarana kesehatan maupun tenaga medis di Puskesmas pembantu di daerah hinterland.
Dalam bidang Pekerjaan Umum, keluhan yang paling banyak di serap dari masyarakat adalah mengenai banjir di beberapa daerah yang disebabkan buruknya perawatan drainase dan lambatnya penanganan banjir seperti di daerah Tanjung Sengkuang, tanjung Uma, Batam Centre, Batu Selicin, Taman Raya dan bahkan hampir di seluruh dapil. Perbaikan atau pengaspalan jalan,  infrastruktur seperti jembatan, pelantar dan pelabuhan juga masih di keluhkan sebagian masyarakat.

Dalam bidang Pemberdayaan masyarakat, warga meminta kepada Pemerintah untuk melibatkan langsung masyarakat dalam pembagian Beras Miskin. Begitu pula dengan Bantuan Dana Bergulir yang dinilai oleh sebagian masyarakat masih kurang tepat sasaran. Masyarakat juga meminta peran serta Pemerintah dalam program PNPM Mandiri perkotaan dan Koperasi, karena menilai program tersebut sangat membantu dan berguna bagi masyarakat terutama yang berada di hinterland.

Masalah lainnya seperti kebutuhan penambahan ruang publik untuk fasilitas sarana umum, harga sembilan bahan pokok, permasalahan tenaga kerja, pengangkutan sampah, penerangan jalan dan transportasi juga menjadi persoalan yang di minta masyarakat untuk ditindaklanjuti oleh pemerintah melalui SKPD terkait. Laporan reses III DPRD Kota Batam ini kemudian akan disampaikan kepada Walikota Batam untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan usulan APBD Kedepannya. (crew_humas/hw)

Leave a Reply

Galeri Foto

Switch to our mobile site

Log in -