Wako Tinjau Korban Longsor di Perumahan Pesona Mantang

BATAM- Wali Kota (Wako) Batam, Ahmad Dahlan meninjau korban tanah longsor di Perumahan Pesona Mantang, Bengkong. Longsoran tanah yang menimpa 10 rumah warga di RW 15, RT 1 dan 2 ini disebabkan oleh hujan yang terjadi secara terus menerus di Kota Batam dalam dua hari terakhir. Dari 10 rumah yang terkena longsoran, 4 rumah diantaranya rusak parah dan 6 rumah rusak ringan. Pemko Batam, telah mengambil langkah untuk mengantisipasi kondisi tersebut dengan mendirikan posko dan dapur umum. Untuk sementara para korban longsor yang rumahnya rusak sebagian ada yang menumpang di rumah saudarannya. Dalam kunjungannya pada Senin (31/1) siang, Wako menyempatkan diri untuk berdialog dengan warga setempat.

Dengan kejadian yang menimpa warga tersebut, Wako mengaku sangat prihatin. Kejadian ini menurutnya sangat tidak disangka-sangka karena disebabkan hujan yang turun secara terus menerus. Melihat kondisi tanah Batam bouksit muda, maka jika terjadi hujan terus menerus menyebabkan tanah rapuh sedangkan ketika hari panas kondisi tanah mengeras. Katanya, selain longsor di kawasan Bengkong, terdapat 20 titik banjir. Namun Pemko telah mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi kondisi banjir tersebut. Atas kejadian longsor itu, Wako bersyukur karena tidak ada korban jiwa maupun luka yang menimpa warga.

“Terimakasih kepada warga yang telah bergandeng tangan dan bahu membahu dalam membantu para tetangga yang menjadi korban longsor. Untuk rumah yang terkena longsor, saya sangat prihatin dan Pemko akan terus membantu. Salah satu bentuk bantuan yang telah kita berikan yakni dengan mendirikan posko sementara dan dapur umum,” ujar Wako disela peninjauannya.

Katanya, begitu mengetahui hujan yang turun secara terus menerus, ia mengaku langsung memerintahkan kepada masing-masing SKPD mulai dari kepala dinas hingga ke camat untuk memperhatikan kondisi di wilayahnya sesuai dengan tufoksinya. Lokasi banjir lainnya yang ditinjau yakni, longsoran batu miring di jalan menuju SMPN 4 Bengkong Polisi, Kecamatan Bengkong. Saat meninjau pihak sekolah dibantu oleh masyarakat tengah membersihkan reruntuhan batu yang berserakan di jalan itu. Meski batu miring runtuh, namun tidak menyebabkan terganggunya proses belajar mengajar di sekolah itu. Batu miring tersebut dibangun sejak tahun 2005 lalu yang merupakan tanah timbun.

Sebanyak 20 titik banjir ini terdapat di Simpang bandara, SMPN 28, Simpang Kabil, depan Kepri Mall, Simpang Jam, Indomobil, Bengkong Swaderi, Cahaya Garden, Bengkong Permai, Paradise, Perum Masyeba, Pancur Swadaya, Tiban Kampung, Simpang Punggur (Batu besar). Jala Duyung, Batuampar, belakang DC Mall dam Tanjungpiayu. Banjir yang terjadi di Batam ini menurutnya terjadi karena beberapa karakter, karena letak yang sangat rendah. Seperti SMPN 28 Taman Raya dan Perumahan Kodim. Selanjutnya karena bersentuhan dengan pembuangan Dam Duriangkang. Saat ini, katanya, Pemko tengah melakukan koordinasi dengan Otorita Batam (OB) agar membuka clep, sehingga ada celah agar air dapat mengalir dengan lancar.

“Untuk sementara pelajar di SMPN 28 kita pindahkan belajarnya di SMAN 3 yang letaknya tidak jauh dari lokasi sekolah SMP 28. Jadi orang tua tidak perlu khawatir anaknya tidak sekolah,” sebut Wako.

Penyebab banjir lainnya juga disebabkan karena sistem drainase yang alurnya tidak lancar. Pertama ketika air laut pasang, sempitnya darinase sehingga susah diperbaiki karena di kiri kanannya sudah terdapat bangunan serta disebabkan oleh gulma. Upaya yang dilakukan oleh Pemko adalah mencari becko yang bisa melakukan penggalian dari jarak jauh atau memasukkan becko kecil untuk menggali ke drainase yang tersumbat tersebut. Meski terjadi hujan yang cukup lebat, namun pada jalan arteri seluruh jalannya bisa dilewati oleh kendaraan. Untuk itu Wako mengajak masyarakat Batam untuk menyelesaikan persoalan banjir ini secara bersama-sama.

Dalam peninjauan tersebut Wako didampingi oleh Kepala Dinas Tata Kota, Gintoyono, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), Azwan, Kepala Bapekko yang diwakili oleh Raja Azmansyah, Kepala Dinas Sosial dan Pemakaman, Syahir dan Kakan Satpol PP, Zulhelmi. Gintoyono membenarkan bahwa struktur tanah Batam masih muda. Melihat kejadian longsor yang terjadi di Bengkong Kartini menurutnya langkah selanjutnya yang harus diambil yakni melakukan penyelamatan terhadap masyarakat. Karena tidak tertutup kemungkinan akan terjadi hal yang lebih buruk lagi nantinya, sementara untuk perbaikan menurutnya bisa menunggu cuaca kembali normal.

Pihak developer yang membangun perumahan Pesona Mantang mengungkapkan bahwa perumahan itu adalah RSH atau perumahan sederhana. Pihaknya mengatakan bahwa yang membangun batu miring adalah developer. Pembangunan batu miring tersebut dibebankan kepada masyarakat ketika masyarakat membeli rumah itu. Pihak developer katanya akan membantu untuk membangun dinding. Untuk sementara para korban longsor juga dapat menempati rumah yang belum laku terjual.

“Batu miring dibangun dengan biaya dari masyarakat sementara yang mengerjakan adalah tukang dari developer,” katanya singkat.

Kapolresta Barelang, Kompol Eka Yudha Satriawan yang turun memantau siang itu mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan evakuasi di lokasi-lokasi banjir di Batam. Termasuk evakuasi pada lokasi banjir di Simpang Bandara yang terjadi pada Senin pagi kemarin. Saat ini katanya, situasi sudah terkendali dan lancar. “Kami juga sudah melakukan evakuasi terhadap pohon yang tumbang di beberapa ruas jalan tadi,” sebutnya.

DKP Segera Evakuasi Pohon Tumbang

Hujan disertai angin kencang selain mengakibatkan banjir dan longsor juga menyebabkan pohon tumbang. Kepala DKP Kota Batam, Azwan mengatakan terdapat pohon tumbang di 5 lokasi. Yakni di depan Kodim, Sakura Permai Batuampar, Simpang Tobing, Batuaji, depan SMP 3, Sekupang, Bengkong arah Golden Prawn dan Bengkong PLTD. Begitu mengetahui adanya pohon tumbang, ia langsung mengambil langkah untuk melakukan evakuasi terhadap pohon yang tumbang itu. Sehingga dalam waktu singkat, kondisi jalan yang semula macet kembali normal.

(crew_humas/dv)

Leave a Reply

Galeri Foto

Switch to our mobile site

Log in -