Wako Tinjau SMP 4 dan SMPN 28

BATAM- Untuk mengetahui langsung kondisi SMPN 4 Bengkong Polisi dan SMPN 28 Taman Raya, Batam Centre, Selasa (18/1) Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan melakukan peninjauan ke masing-masing sekolah itu. Sekolah pertama yang ditinjau Wako yakni SMPN 4 Bengkong Polisi. Wako disambut langsung oleh Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 4, Erwita Maaruf, Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Muslim Bidin dan Kepala Dinas Tata Kota, Gintoyono. Setibanya di sekolah itu, Wako langsung meninjau ke gedung sekolah yang bagian atapnya nyaris ambruk akibat dimakan rayap. Gedung yang semula ditempati pelajar kelas 2D ini dibangun pada tahun 2002-2003. Setelah meninjau bangunan tersebut, Wako mengatakan bahwa bangunan gedung sekolah yang habis dimakan rayap tersebut akan disegera diperbaiki.

Dana yang dialokasikan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) untuk renovasi gedung itu senilai Rp230 juta. Kerusakan bangunan gedung itu disebabkan oleh alam, yakni dimakan rayap buka human error. Untuk merenovasi bangunan gedung tersebut, Dinas Pendidikan akan membangun dengan menggunakan baja ringan dan kusen alumunium. Diperkirakan pada Juli mendatang ruangan kelas yang habis dimakan rayap itu akan rampung dikerjakan sehingga bisa difungsikan kembali sebagai ruang belajar mengajar.

“Pada tahun 2011 gedung ini akan kita renovasi. Tahun 2010 lalu sudah kita usulkan untuk direnovasi, tapi ditolak oleh dewan, karena sesuai aturan untuk melakukan renovasi itu umur bangunan harus lima tahun. Makanya baru tahun ini kita renovasi. Meskipun kelas ini sudah tidak digunakan lagi, tapi tidak menganggu proses belajar mengajar,” kata Wako.

Untuk menghindari bangunan lainnya di sekolah di Kota Batam, Wako mengatakan bahwa Dinas Pendidikan dan Dinas Tata Kota akan berkoordinasi untuk meninjau sekolah yang ada. Ke depan, bangunan sekolah di Batam menggunakan baja ringan. Sesuai ketentuan unit sekolah baru akan dibangun tiga lantai. Ditambahkan oleh Kepala Sekolah SMPN 4, pelajar kelas 2D yang menempati ruangan tersebut telah dipindahkan ke kelas lainnya. Sehingga tidak menganggu proses belajar mengajar.

Usai meninjau bangunan sekolah di SMPN 4, Wako pun meninjau ke sekolah SMPN 28 yang berada di kawasan perumahan Taman Raya, Batam Centre. Ketika Wako tiba di sekolah itu bertepatan dengan jam kepulangan para pelajar. Mereka yang mengetahui kedatangan Wako langsung mendekat dan bersalaman dengan orang nomor satu di Kota Batam itu. Selain bersalaman, pelajar di sekolah ini juga ada yang minta foto bersama dan uniknya mereka juga menyanyikan lagu Keong Racun di depan Wako. Kedatangan Wako yang disambut dengan sangat antusias itu seolah membuat mereka lupa dengan kondisi sekolah mereka yang sempat terendam banjir.

Saat meninjau ke sekolah itu, memang sudah tidak terlihat lagi air yang tergenang di halaman sekolah itu. Kepada wartawan Wako mengatakan, sekolah ini merupakan contoh lahan yang diberikan oleh pengembang seluas 6 persen kepada Pemko. Lokasi yang diberikan pengembang ini, menurutnya dibawah elevasi rata-rata dan berada dibawah daerah di sekitarnya. Dari segi sistim, ujarnya, ada kolam yang bisa menampung namun kapasitasnya terbatas.
“Jalan keluarnya, kita akan membuat aliran air hingga ke laut. Ini merupakan keadaan darurat dan pada tahun 2012 baru kita buat jalur permanen,” ujarnya.

Ke depan, katanya, akan dikoordinasikan antara Pemko dan OB mengenai pengalokasian lahan untuk fasilitas sosial. Bukan pengembang lagi yang menentukan melainkan sudah ditentukan dimana lokasi untuk pembangunan fasum pada lahan milik developer tersebut. Akibat banjir yang telah menyebabkan terjadinya proses belajar mengajar, Wako menyampaikan permohonan maaf kepada orang tua dan wali murid. Kejadian ini menurutnya karena alam dan lingkungan. Kejadian ini hendaknya menjadi pelajaran sehingga developer tidak sembarangan dalam mengalokasikan lahan.

Kepala Dinas Tata Kota, Gintoyono menambahkan bahwa bangunan tersebut berada di lembah. Jika melihat kondisi sebelumnya, jika terjadi banjir, air memang tergenang tetapi hanya sebentar karena mengalir melalui kolam. Namun akibat ada pekerjaan tanah, menyebabkan terjadi penyempitan pada bagian kolam. Untuk memperlancar jalannya air, akan dibuat galian sepanjang 700 meter hingga ke laut. Penanganan ini untuk sementara dan untuk normalisasi saluran, Dinas Pekerjaan Umum telah memasukkan alat berat untuk melakukan penggalian.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Yumasnur yang diwakili oleh Suhar, mengatakan bahwa langkah yang diambil adalah langkah sementara. Yang penting aliran air lancar terutama yang ada pada saluran utama. Untuk lahan di bukit menurutnya juga akan dipotong untuk pelebaran karena proses selanjutnya adalah normalisasi. Diperkirakan untuk normalisasi tersebut memakan waktu 2 minggu. Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Muslim Bidin mengatakan bahwa untuk mendapatkan lahan ini mereka menunggu selama dua tahun. Begitu dapat, lahan tersebut langsung dibangun dan sebelum dibangun lokasi lahan yang rawa itu terlebih dahulu ditimbun.

Kepala Sekolah SMPN 28, Mardi menuturkan bahwa banjir yang terjadi saat ini sudah berlebih. Harapannya, agar ada penanganan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Terutama untuk lokasi di lingkungan sekolah, jika terjadi banjir menyebabkan terganggunya proses belajar mengajar di sekolah itu. Atas kunjungan Wako untuk meninjau langsung ke sekolah tersebut, Mardi menyampaikan ucapan terimakasihnya.(crew_humas/dv)

** foto lainnya


Leave a Reply

Galeri Foto

Switch to our mobile site

Log in -