Siapkan Rp 9 Miliar, PT RAM Pilih Pulau Kepala Jerih, Belakangpadang

baskobasko_bisnisBATAM- Niat Basrizal Koto, pengusaha Riau yang ingin berinvestasi di bidang peternakan tampaknya tidak main-main. Selain datang sendiri dengan tim, komitmen pemilik koran harian Sijori Mandiri itu, dibuktikannya dengan mempersiapkan uangnya Rp 9 miliar untuk memulai usaha PT Riau Agro Mandiri di Batam.

Rencana itu dipaparkan Basko, Presiden Komisaris Best Western, Padang-Sumbar itu Kamis Pagi (29/1) ketika bertemu pejabat dan instansi berwenang untuk mempresentasi project plant PT RAM di Batam. Setelah pertemuan Basko diajak Syamsul Bachrum, menemui Sekda Kota Batam, Agussahiman, SH

” Kami sudah melakukan survey ke lokasi yang dipilih, yaitu Pulau Kepala Jeri, Belakangpadang. Kesimpulannya, dengan potensi daya dukung alam yang ada, seandainya PT Riau Agro Mandiri (PT RAM) diberi kesempatan, kami siap menjadikan dan mempromosikan Batam menjadi alternatif sentra ternak di wilayah Indonesia Barat dalam rentang waktu 5 tahun,” sebut Basko, kepada asisten Sekda Bidang Ekbang, Syamsul Bachrum dan Kadis KP2K, Drh Suhartini.

Menurut pemilik perusahaan Basko Group ini, ia tidak main-main dengan project plant PT RAM di Batam. Ia komit menjadikan Pulau Kepala Jeri sebagai lokasi bisnis industri peternakan di Provinsi Kepri, asalkan Pemda siap meluluskan permintaan mereka untuk menyiapkan lahan yang cukup luas untuk kegiatan pengembangan usaha peternakan terpadu dari hulu hingga hilir.

” Di Rumbai Riau, PT RAM telah memulai usaha seperti ini sejak 2 tahun lalu. Kegiatan yang dilakukan yaitu peternakan, pengembangbiakan, penggemukan dan sentra penjualan sapi finiser. Disitu juga kami bangun fasilitas rumah potong hewan dan area bongkar muat armada penyaluran . Lahan yang kami miliki 300 hektar. Jika diizinkan, saya siap kembangkan sayap, tentu dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama,” sebut Basko, yang juga ketua Ikatan Saudagar Minang itu.

Dalam site plan yang dipaparkan, PT RAM akan menjadikan Pulau Kepala Jeri sebagai lokasi inti plasma, sentra peternakan sapi, kambing dan domba asal australia. Kawasan penggemukan (fattening) yang dirancang untuk menampung sedikitnya 10 ribu ekor sapi dan 10 ribu ekor kambing dan domba lokal dan luar negara.

“Kami pilih Pulau Kepala Jerih karena wilayah itu merupakan area tertutup, yang layak untuk dikembangkan sebagai area utama PT RAM dalam melakukan usaha budidaya peternakan sapi, kambing dan domba,” sebut pengusaha pemilik pusat perbelanjaan Minang Plaza di Padang itu.

Semua usahanya, menurut Basko di asistensi oleh staf ahli Menteri Pertanian, Dr Ir H Tantan R Riradarya,MSc, Dosen Institut Pertanian Bogor, yang juga Dekan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Susqa Riau di Pekanbaru.

“Disitu saya juga akan perbaiki dermaga, buatkan masjid area penampungan limbah, dan mess karyawan. Pola usaha yang akan saya jalankan, model inti plasma, warga dilibatkan untuk memasok kebutuhan usaha yang saya jalankan. Saya juga akan ajak warga sekitar untuk memasok bahan baku makanan untuk kepentingan PT RAM,” ujar dia lagi.

Sementara itu, Asisten Ekbang Pemko Batam, Syamsul Bachrum menyambut baik rencana investasi Basrizal Koto melalui usaha peternakan yang akan dirintis PT RAM di Pulau Jeri. Begitu juga Kadis KP2K, Drh Suhartini. Keduanya berjanji mempelajari usulan yang disampaikan, karena kendala paling vital adalah soal legalitas lahan, dan ketersediaan luasan lahan menurut tata ruang (RTRW) Kota Batam.

“Pemko Batam menyambut baik usulan ini. Apalagi model investasi yang ditawarkan PT RAM sesuai dengan keinginan kita yaitu pola inti plasma. Hanya saja, kita kesulitan di perizinan dan luasan lahan yang diminta. Untuk sementara, hasil presentasi ini akan kami laporkan ke Walikota, untuk kemudian dicarikan jalan keluarnya,” demikian Syamsul Bachrum (*)

1 Response for “Siapkan Rp 9 Miliar, PT RAM Pilih Pulau Kepala Jerih, Belakangpadang”

  1. feri says:

    investasi-investasi yang akan masuk baik bagi pertumbuhan ekonomi batam, apalagi dapat menunjang perekonomian masyarakat (meningkatkan daya beli masyarakat), namun perlu diingat kembali apa yang diungkapkan bapak Walikota Batam tentang sustainable development, investasi2 yang ada dan yang akan masuk harus tetap melihat kedepan, jangan sampai investasinya kelihatan menguntungkan bagi daerah dalam jangka pendek namun akan merugikan dalam jangka panjang, namun yang penting adalah kita tetap harus mendukung iklim investasi di batam (iklim yang baik)

Leave a Reply

Galeri Foto

Switch to our mobile site

Log in -