Kebijakan Konversi MITAN ke Elpiji di Kota Batam

BATAM – Minyak tanah dan gas adalah barang yang esensial, yang tanpanya masyarakat tidak bisa memenuhi beberapa hajat hidupnya. Pemerintah punya kewajiban untuk menyediakan itu dalam akses terutama tempat dan harga yang terjangkau. Terkait hal tersebut pemerintah dalam hal ini Dinas Perindutrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kota Batam melakukan konversi minyak tanah ke LPG, alasan dilakukannya konversi diantaranya berdasarkan kesetaraan nilai kalori subsidi LPG lebih rendah daripada subsidi minyak tanah. Penghematan subsidi dapat mencapai Rp 20 trilyun/ tahun jika program ini berhasil, secara keekonomian minyak tanah tergolong BBM mahal.

Menurut Kepala Disperindag Batam Ahmad Hijazi landasan hukum konversi Undang-undang No 41 tahun 2007 tentang perubahan APBN 2007 yang memuat anggaran untuk subsidi LPG 3 kg pada tahun 2007 dan Peraturan Presiden No 104 tahun 2007 tentang penyediaan, pendistribusian dan penetapan harga LPG tabung 3 kg.

Dukungan yang diperlukan dalam pelaksanaan program tersebut dengan menggerakkan instansi terkait dari mulai sosialisasi, survey, distribusi paket gratis, edukasi, penarikan minyak tanah dan penataan serta pengawasan distribusi LPG dan memberikan kemudahan perizinan bagi Pembangunan Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE), agen dan pengkalan elpiji eks minyak tanah.

“Salah satu manfaat penerapan program konversi minyak tanah, dengan Pengoperasian 2 SPBE di Kota Batam membutuhkan minimal 60 orang dan 10 agen serta 600 pangkalan minimal 1200 oarng, maka program ini memberi kesempatan berusaha/kerja lebih dari 1000 orang, terang Hijazi.

Menurut Hijazi mekanisme konversi terdiri dari empat tahap. Pertama, survey untuk menentukan area dan penerima (RT/UKM) yang layak menerima paket perdana, saat ini sudah ditunjuk PT Surveyor Indonesia dan PT Pos oleh PT Pertamina selaku operator. Kedua, sosialisasi berupa edukasi kepada masyarakat, persiapan agen dan pengecer di daerah yang akan dikonversi. Saat ini sedang berproses di seluruh wilayah Kota Batam melalui camat, lurah, RT/RW. Ketiga Distribusi dengan membagikan gratis kepada masyarakat pengguna minyak tanah sarana konversi berupa tabung LPG 3 kg beserta isi perdana, kompor gas 1 tungku, beserta accesorisnya (selang, klem dan regulator), distribusi LPG 3 kg menggunakan jalur distribusi eks minyak tanah, yaitu agen dan pangkalan minyak tanah, pelaksanaan konversi dengan membagi paket konversi kepada masyarakat dilakukan bertahap dari satu kecamatan ke kecamatan lainnya.

Keempat, penarikan minyak tanah dilakukan didaerah yang sudah selesai dicacah dan didistribusikan paket konversi. Penarikan dilakukan secara bertahap, untuk memberi kesempatan kepada masyarakat pengguna untuk beradaptasi. Komitmen dengan pertamina sebelum minyak tanah ditarik harus melalui proses verifikasi lurah-camat-disperindag dan ESDM serta persetujuan Walikota Batam.

Usaha rumah tangga dan mikro yang berhak menerima paket elpiji 3 kg beserta kelengkapannya harus memenuhi persyaratan dan criteria diantaranya Rumah tangga murni pengguna minyak tanah dan belum memiliki kompor gas, usaha mikro merupakan pengguna minyak tanah sebagai usahanya, mempunyai identitas domisili KTP dan KK setempat, jika belum memiliki KTP-KK Batam bisa dengan surat keterangan lurah, Bersedia mengalihkan penggunaan minyak tanah ke LPG, bersedia memakai dan mampu memelihara kompor dan tabung yang diberikan, bersedia tidak mengalihkan kepada orang atau pihak lain, satu rumah tangga hanya boleh mendapatkan satu unit/ paket, dan paket gratis tidak untuk diperjualbelikan.

Dari hasil monitoring dan pengamatan di lapangan masih patut diantisipasi kemungkinan pembagian sebagian paket tabung LPG 3 kg tidak sesuai dengan criteria atau mungkin juga terjadi kekurangan paket. Kedua masa transisi program konversi, banyak terjadi kendala operasional karena perubahan agen minyak tanah ke LPG menimbulkan perubahan system dan tata kelola. Ketiga, Patut diantisipasi akan terjadi antrian dalam pengisian dan pengangkutan tabung LPG 3 kg yang menumpuk pada SPBE, dikarenakan masih hanya ada satu SPBE di Kota Batam sementara untuk elpiji 12 kg dan 50 kg (komersial) juga masih tergantung degnan SPBE Tanjung Uban. Keempat patut diantisipasi kekacauan atau konsistensi rayonisasi dan terakhir terbatasnya waktu survey dan verifikasi, tambah Hijazi.

Menurut Hijazi, langkah dan upaya yang diambil untuk mengantisipasi permasalahan dan kendala konversi diantaranya perlunya koordinasi instansi terkait, sosialisasi dan edukasi tentang program konversi minyak tanah ke LPG 3 kg di 12 kecamatan, perlunya diterbitkan peraturan gubernur atau peraturan walikota tentang mekanisme dan pendistribusian LPG dan kompor gas di wilayah Kepri/ Kota Batam, perlunya inventarisasi agen/ pangkalan minyak tanah yang berubah menjadi agen/ sub agen LPG termasuk administrasi perizinannya, perlunya diterbitkan peraturan walikota tentang rayonisasi distribusi LPG bersubsidi di wilayah Kota Batam.

Terakhir perlunya koordinasi dan sinkronisasi serta evaluasi terhadap kegiatan inventarisasi dan pendataan sekaligus penyisiran penerima paket perdana tabung LPG dan asesorisnya bersama instansi terkait baik untuk rumah tangga maupun usaha kecil dan mikro sebelum diterapkan penghapusan minyak tanah bersubsidi di wilayah Kota Batam.

Manfaat yang diperoleh dari program konversi minyak tanah ke LPG bagi rumah tangga penghematan hingga Rp 28.000 perbulan dibandingkan dengan memakai minyak tanah, memasak akan lebih cepat, praktis dan bersih. Bagi industri dalam negeri peluang bisnis dalam memproduksi, mendistribusikan kompor dan tabung LPG 3 kg serta peluang bisnis dari pembangunan filling station.

Kepala Bagian Humas Batam Yusfa Hendri mengatakan bahwa program tersebut dapat memberikan optimalisasi pemanfaatan energi dan mengeliminasi permasalahan distribusi minyak tanah yang rentan langka. Beliau berharap kedepannya dengan pelaksanaan program konversi minyak tanah ke LPG tercipta lingkungan yang bersih, kualitas hidup masyarakat yang lebih baik dan penggunaan energi yang tepat peruntukannya.

(humas_crew/ttn&nn)

7 Responses for “Kebijakan Konversi MITAN ke Elpiji di Kota Batam”

  1. Sadali, S. Ag says:

    banyak ibu2 rumah tangga dari kalangan menengah ke bawah gamang menggunakan Elpiji, artinya ada hal lain yg perlu diwaspadai akibat buruk dari kelalaian penggunaan Elpiji terhadap keselamatan banyak org. Bukan hal yg mudah merubah kebiasaan pengguna minyak tanah ke Elpiji, sungguhpun mungkin lebih praktis dan gampang tapi menuntut kedisiplinan dan tingkat kehatihatian yg lebih tinggi.

  2. ulfa says:

    Saya tinggal di Duta Mas, (mess tempat kerja suami). Belum di data oleh Pak RT saya, karena dianggap di duta mas mampu semua. Waktu saya minta di data, disuruh ke kleurahan saja daftar.
    Ya, insyaallah hari ini saya coba ke kelurahan. Kalau tidak bisa…ya mohon info nya bgmn supaya saya bisa dapat tabung gas 3 kg ini. Terima kasih.
    No hp saya 0815 3631 7063

  3. kusno mubaroq says:

    Untuk menunjang Program Pemerintah tentang Peraturan Presiden No 104 tahun 2007 tentang penyediaan, pendistribusian dan penetapan harga LPG tabung 3 kg.
    Dengan adanya program tersebut berarti di butuh kan agen / pangkalan pengisian ulang gas elpiji.
    Untuk itu mohon petunjuk dari bapak, langkah-langkah apa saja yang dpt saya lakukan untuk dapat membuat agen atau pangkalan pengisian gas elpigi,Guna menunjang Program Pemerintah tentang Peraturan Presiden No 104 tahun 2007

    Demikian permohonan ini
    Saya ucapkan Terima kasih.

    Kusno M
    No Hp: 081270202065

  4. Amintas Tambunan says:

    Salam, Pak Hijazi.

    Pak kami sangat kagum program konversi mitan ke LPG 3 Kg. Dan semoga program tersebut berjalan baik.

    Untuk ikut berpartisifasi mohon petunjuk dan saran. Apa saja syarat untuk menjadi agen atau sub agen LPG 3 Kg.

    Perlu kami beritahukan bahwa usaha keluarga kami sebelumnya adalah penyalur LPG 12 ke rumah rumah. Tp sejak adanya program konversi, usaha kami sudah nyaris tutup.

    Trims.

    Amintas Tambunan

  5. deni says:

    Untuk pemerintah batam kapan isi ulang elpiji diadakan yang 3 kg kami sudah habis semingu yang lalu…ngisinya dimana untuk daerah marina Perum Prima Garden

  6. Alfian says:

    Salam hangat, konversi minyak tanah ke gas elpiji menurut saya ada bagusnya, tetapi kompor serta kualitas tabung gas 3 kg yang diberikan kepada masyarakat wajib diperhatikan. Perlu diadakan sosialisasikan kampanye dalam pengalihan ke gas, karena sudah dari zaman dulu setelah dengan arang, kayu kemudian minyak tanah warga jadikan sebagai bahan baku untuk kebutuhan dapur.

  7. Allied Telesis says:

    Bagus sekali usaha pemerintahan Batam.Dengan ada nya program konversi minyak tanah maka banyak hal dan aspe yang terpenuhi,dengan ada nya program begitu maka dapat mengurangi angka pengangguran di Kota batam,sehingga masyarakat dapat semakin maju juga.Dalam pemerintahan Batam sangat bagus dan semakin cepat meningkat.Kagum sekali saya dengan pemerintahan batam.Thanks.

Leave a Reply

Galeri Foto

Switch to our mobile site

Log in -