2010 Kuota Raskin Kepri 12.740.220 Kg Dengan Jumlah Penerima 70.779 RTS

2010 Kuota Raskin Kepri 12.740.220 Kg Dengan Jumlah Penerima 70.779 RTS ft : Ader2010 Kuota Raskin Kepri 12.740.220 Kg Dengan Jumlah Penerima 70.779 RTS ft : AderBATAM-Tahun 2010 mendatang, jumlah penerima Raskin di Provinsi mengalami penurunan menjadi 70.779 Rumah Tangga Sasaran (RTS) atau 5,4 persen dari 74.601 tahun 2009.  Dengan kuota beras sebanyak 12.740.220 Kg, sedangkan pada tahun 2009 jumlah kuota sebanyak 13.428.180 Kg yang dialokasikan di tujuh Kabupaten/Kota di Provinsi Kepri. Alokasi masing-masing kepala keluarga 15 Kg setiap bulannya dengan harga Rp1.600 per Kg. Kepala BPMD Provinsi Kepri, Yusrizal mengatakan untuk penyaluran Raskin tahun 2009 hingga Bulan September sudah terealisasi 10.071.135 Kg.

Sementara untuk Kota Batam, quota Raskin tahun 2009 sebanyak 6.517.260 ton dengan jumlah penerima Raskin sebanyak 36.207 Rumah Tangga Sasaran (RTS). Sampai dengan September 2009, jumlah Raskin yang sudah disalurkan sebanyak 5.050.875 Kg. Dengan demikian Raskin yang belum didistribusikan 1.466.385 Kg. Agar penyaluran Raskin di Kota Batam tepat sasaran maka dalam penyalurannya menggunakan Kartu Kendali yang disiapkan diberikan oleh Divisi Regional Bulog Riau dan telah diserahkan ke Bagian Perekonomian Pemko Batam. Kartu Kendali yang diberikan berjumlah 36.207 dan telah diberi nomor oleh Bagian Perekonomian. Kartu Kendali ini telah didistribusikan kepada masing-masing lurah untuk diserahkan ke RT/RW setempat.

Untuk mengevaluasi program Raskin 2009 dan perencanaan program Raskin 2010, Kamis (29/10) digelar Pertemuan Regional Program Raskin di Kantor Walikota yang diikuti oleh Divisi Regional se Sumatera. Acara yang dibuka oleh Arif MM, Asisten Administrasi Umum ini dihadiri oleh Koordinator Deputi Menko Kesra Bidang Koordinasi Perlindungan Sosial dan Perlindungan Rakyat, Adang Setiaya. Tujuan diselenggarakannya pertemuan ini untuk melakukan evaluasi penyaluran Raskin tahun 2009.

Dalam pemaparan yang disampaikan oleh Yusrizal dalam pertemuan kemarin tentang program Raskin tahun 2009, bahwasanya masih ditemui kendala-kendala dalam pendistribusiannya. Kendala yang dihadapi, bahwa harga jual Raskin di lapangan diatas harga yang ditentukan. Belum lagi kualitas beras Bulog dalam beberapa bulan terakhir mengalami penurunan. Termasuk data jumlah penerima Raskin tidak sesuai dengan data BPS yang menyebutkan bahwa data penerima Raskin jumlahnya lebih kecil.

“Jarak dari titik distribusi sampai ke RTS menimbulkan biaya dan dibebankan kepada RTS. Ini lah yang menyebabkan ditemukannya harga Raskin diatas Rp1.600 per kilo. Namun kita terus melakukan evaluasi terhadap pendistribusian Raskin ini,” tuturnya.

Provinsi Kepri merupakan salah satu provinsi yang telah menyelenggarakan Raskin otonomi. Dari 7 kabupaten/kota di Provinsi Kepri, baru Natuna, Lingga dan Tanjung Pinang yang melakukan program Raskin Otonomi. Sementara itu, Waris Watiwiri, Direktur Pelayanan Publik Perum Bulog menjelaskan ada tiga criteria mereka yang berhak menerima Raskin, sangat miskin, miskin dan hamper miskin. Secara nasional kuota Raskin tahun 2009 sebesar 2,7 juta ton dan sudah terealisasi 2,61 juta ton atau 94,5 persen.

Mengenai kualitas beras yang menurun, Waris menjelaskan bahwa beras diperoleh dari petani di Indonesia. Beras yang dihasilkan masih kualitas medium dan baru disalurkan pada enam bulan kemudian setelah dipanen. Untuk itu, jika kualitas beras tidak sama dengan kualitas beras yang dijual di pasar maka dapat dimaklumi karena tingkatannya belum bisa menyamai beras premium. Untuk pendistribusian Raskin, Waris mengatakan bahwa Bulog mendistribusikannya hanya sampai pada titik distribusi.

“Program Raskin sudah berjalan 10 tahun. Pada awalnya memang kurang baik dalam pendistribusiannya, namun terus kita evaluasi sehingga keluhan dari masyarakat semakin kecil,” ungkapnya.

Daerah lain yang turus serta dalam kegiatan ini antara lain, Ketua Tim Koordinasi Raskin Tingkat Provinsi dan Kepala Divre Perum Bulog dari Provinsi NAD, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Riau dan Lampung. Kemudian diikuti oleh Ketua Tim Koordinasi Raskin Tingkat Kabupaten/Kota dan kepala subdivre di wilayah Provinsi Kepri.

(crew_humas/dv)

Leave a Reply

Galeri Foto

Switch to our mobile site

Log in -