BATAM- Sebanyak 7.694 siswa tingkat SMP/MTSN dan SMPLB se Kota Batam mengikuti Ujian Nasional (UN), Senin (29/3). Untuk mengetahui proses pelaksanaan UN tersebut, Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan meninjau kegiatan UN. Wako sengaja memilih Batuaji sebagai daerah untuk ditinjau pelaksanaan UN nya. Alasannya, karena Batuaji adalah daerah yang padat penduduk sehingga perlu mendapat perhatian disamping daerah lainnya di Kota Batam. Dua sekolah di Batuaji yang ditinjau Wako yakni SMPN 26 Batuaji dan SMP Integral Luqman Al-Hakim Yayasan Hidayatullah yang juga terletak di Batuaji. Di SMPN 26 Batuaji, jumlah pelajar yang mengikuti UN sebanyak 148 pelajar yang dibagi menjadi delapan ruangan. Rafiah, Kepala Sekolah SMPN 26 mengatakan, tim pengawas UN di sekolah tersebut diambil secara silang diantaranya dari SMPN 11. Sedangkan tim independen berasal dari Unrika. Tahun ini merupakan kli keduanya SMPN 26 melaksanakan UN. Pada tahun 2009 lalu, jumlah pelajar yang mengikuti UN sebanyak 117 orang. Pada hari pertama mengikuti UN, mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Indonesia dan pada hari Selasa (30/3) mata pelajaran yang di UN kan adalah Bahasa Inggris.
“Dalam satu ruangan jumlah siswa 20 orang dan mereka dibagi per paket AB-AB. Sedangkan jumlah pengawas di sekolah ini ada 16 orang,” katanya.
Usai meninjau pelaksanaan UN di SMPN 26 Batuaji, Wako didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Muslim Bidin meninjau pelaksanaan UN di SMP Integral Luqman Al-Hakim. Kepala Sekolah SMP Integral Luqman Al-Hakim, Farhan Siswanto mengatakan, jumlah pelajar yang mengikuti UN sebanyak 44 orang. Mereka dibagi ke dalam tiga kelas dan masing-masing kelas berjumlah 20, 14 dan 10 orang. Pada tahun lalu, katanya, jumlah pelajar yang mengikuti UN sebanyak 20 orang dan lulus 100 persen. Tahun ini, kembali sekolah yang berada dibawah Yayasan Hidayatullah ini menargetkan kelulusan 100 persen. Untuk pengawasan UN di sekolah itu menurutnya dilakukan secara silang penuh yakni dari SMP 26, SMP Muhammadiyah dan SMP 11 yang berjumlah 6 orang.
“Kita sudah lakukan persiapan yang matang sebelum pelaksanaan UN. Tahun ini kita berharap kelulusan bisa 100 persen,” katanya.
Dari peninjauan yang dilakukan pagi itu, Wako melihat bahwa pelaksanaan UN berjalan dengan lancar dan tertib. Menurutnya, peninjauan UN SMP tersebut dilakukannya secara acak dan ia sengaja memilih sekolah di Batuaji. Pada saat pelaksanaan UN tingkat SMU, Wako meninjau di SMU 4 Tiban Kampung Kecamatan Sekupang. Dari dua sekolah yang ditinjaunya pagi itu, ke duanya menggunakan sistem pengawasan secara silang. Diharapkan dari pengawasan secara silang ini diperoleh hasil yang objektif, sehingga tidak ada kesempatan bagi anak-anak untuk masin-main dalam mengerjakan soal UN.
“Pengawasan cukup bagus dan pengawasan tidak over acting. Karena apabila pengawasan over acting maka bisa menganggu konsentrasi anak,” ujar Wako.
Informasi yang diperolehnya dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Muslim Bidin, bahwa tidak ada masalah dalam pendistribusian soal. SMPN 26 menurutnya memang sekolah baru, namun sekolah tersebut sudah dua kali melaksanakan UN. Sebelum sekolah ini jadi, pelaksanaan UN dilakukan dengan menumpang di sekolah lain. Bagianya, sekolah lama maupun baru bukan ukuran kelulusan. Ia berpesan agar pelajar dapat mengikuti pelaksanaan Un dengan baik dan terus belajar di rumah. Untuk itu peran dari orang tua sangat penting untuk mendukung keberhasilan anak. Sedangkan bagi anak yang tidak lulus UN, dapat mengikuti paket B. Pelaksanaan paket B ini merupakan kebijakan pemerintah agar anak tidak putus sekolah. Termasuk bagi anak-anak yang sekolah di hinterland, Wako mengatakan tidak ada perbedaan yang begitu mencolok terhadap nilai kelulusan.
“Mereka yang tidak lulus bisa mengikuti paket B. Ujian ini merupakan sistem pembinaan dan jangan melihat ujian ini sebagai hitam putih,” pungkasnya.
Muslim yang mendampinggi Wako mengungkapkan rata-rata kelulusan UN untuk tahun 20010 adalah 85 persen.
(crew_humas/dv)
.::share::.
