Dewan Masjid Indonesia Gelar Musda ke-4

BATAM- Dewan Masjid Indonesia (DMI) menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musda) ke-4, Sabtu (30/10) di Hotel Goodway. Abdul Malik, Ketua Pelaksana Musda DMI ke-4 mengatakan,  Musda DMI merupakan musyawarah tertinggi. Karena melalui Musda ini akan dilakukan pemilihan pimpinan daerah. Abdul Malik juga mengatakan bahwa DMI mempunyai peran yang penting dalam pengembangan Mushala dan Masjid yang terdapat di Kota Batam. Menurutnya, masjid merupakam wadah untuk menyatukan umat. Masjid juga sebagai tempat yang menghilangkan sekat-sekat antara masyarakat. Dan DMI juga sebagai media pemersatu ummat Islam yang ada di Kota Batam. Adapun peserta yang mengikuti Musda ini yakni pimpinan wilayah, pimpinan cabang dan pengurus kecamatan yang jumlahnya sebanyak 126 orang. Selain itu juga peninjau, tokoh masyarakat dan tokoh agama yang jumlahnya 144 orang.

Acara Musda DMI ke-4 tersebut dihadiri Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan yang juga menjabat sebagai Ketua Umum DMI Kota Batam. Selain itu turut hadir, Pimpinan Daerah DMI, Rustam Efendi Bangun, Huzrin Hood, Ketua Umum DMI Provinsi Kepri, Syamsul Bahrum, Asisten Ekonomi Pembangunan, Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Batam, Zulkifli AK, Ketua MUI Kota Batam, Usman Ahmad serta Gani Lasya yang mewakili Ketua Badan Pengusahaan Kawasan Batam. Wali Kota selaku Ketua Umum DMI Kota Batam secara khusus meminta acara Musda DMI ke-4 itu dibuka oleh Ketua Umum DMI Provinsi Kepri, Huzrin Hood. Kepada seluruh panitia yang telah menyelenggarakan acara tersebut hingga berjalan dengan sukses, Wali Kota menyampaikan ucapan terimakasihnya.

“Atas nama Ketua Umum DMI Kota Batam, saya mengucapkan terimakasih dimana periode kepengurusan telah berakhir, setelah lima tahun menjabat. Untuk itu melalui Musda ini maka kinerja yang telah dilakukan selama lima tahun bisa dievaluasi sehingga bisa menjadi masukan bagi kami untuk menghasilkan yang baik ke depannya bagi kemajuan DMI,” kata Wali Kota dalam sambutannya.

Diakuinya pertumbuhan penduduk di Batam sangat luar biasa dan dengan jumlah penduduk yang mencapai satu juta jiwa, masjid yang terdapat di Batam sekitar 800 unit. Diperkirakan dalam lima tahun ke depan jumlah pendudukan Batam sudah mencapai 1,5 juta jiwa. Untuk itu Pemko Batam berusaha untuk menekan jumlah pertumbuhan penduduk di Kota Batam. Dengan pertumbuhan penduduk yang setiap tahunnya mencapai 100 ribu orang, tentunya perlu penambahan masjid. Untuk itu, ia meminta kepada lurah dan camat agar melakukan pendataan dimana jumlah penduduk muslimnya yang ramai untuk mematok lahan guna pembangunan masjid di sana.

“Tentu dengan bertambahnya jumlah penduduk, kita harus membangun masjid sebagai tempat sarana ibadah,” kata Wali Kota.

Selanjutnya Wali Kota mengatakan, bahwa Pemko Batam telah memberikan insentif bagi para imam masjid dan guru TPQ. Wali Kota sependapat dengan apa yang disampaikan oleh Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Batam, Zulkifli AK untuk memberikan insentif kepada khatib dan bilal di Kota Batam. Dari data yang dihimpun oleh Kantor Kementrian Agama Kota Batam jumlah khatib di Batam sebanyak 450 orang. Pihak Kantor Kementrian Agama Kota Batam telah melakukan inventarisir jumlah khatib tersebut, karena ada imam yang juga berprofesi sebagai khatib. Sementara itu, Ketua Umum DMI Provinsi Kepri, Huzrin Hood menyampaikan harapannya, agar masjid pada saat menunaikan shalat Subuh bisa sama ramainya seperti ketika umat muslim menjalankan ibadah shalat Jumat.

(crew_humas/dv)

Leave a Reply

Galeri Foto

Switch to our mobile site

Log in -