Pengembangan Kreatifitas, Pola Pikir dan Seni Diawali Dari Lingkungan Sekolah

pkk3Untitled-2BATAM – Dalam menghadapi era globalisasi industri dan perdagangan bebas yang akan datang, berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia berbenah diri mempersiapkan sumber daya manusianya. Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni menjadi perhatian utama dalam upaya pengembangan dan penguasaannya di masa datang. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan perubahan terhadap kurikulum pendidikan dasar dan menengah secara Nasional serta memberikan keleluasaan kepada daerah-daerah untuk menerapkannya sesuai dengan kondisi daerah setempat, yaitu dengan memanfaatkan kurikulum muatan lokal.
Kepala sekolah SMPN 20 Batam, Diansyah, SS pada halal bihalal keluarga besar SMPN 20 yang digelar di halaman sekolah tersebut bersama Ibu Walikota Batam, Ny Mariana Ahmad Dahlan, Kamis (8/10) mengatakan bahwa SMPN 20 Batam diciptakan sebagai sekolah yang berwawasan seni, karena menurutnya seni sebenarnya dapat menyeimbangkan fungsi otak kanan dan otak kiri peserta didik dan seni juga dapat dijadikan sebagai  media pengembangan kreatifitas, pengembangan berpikir, komunikasi, media ekspresi, pengembangan bakat dan media memperoleh pengalaman estetis atau keindahan.

Sekolah ini memang pantas menyandang image sebagai sekolah berwawasan seni, melihat begitu banyaknya potensi di bidang seni yang ditampilkan pada acara tersebut. Acara yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB itu, dari awal hingga akhir  dipenuhi dengan suguhan aneka pagelaran seni, mulai dari tarik suara, tari-tarian, pertunjukan drama, rebana, perkusi, hingga ceramah agama yang disampaikan oleh ustadz Buchori Hadi juga dikolaborasikan dengan berbagai pertunjukan seni yang melibatkan lebih kurang 120 orang murid-murid dan guru-guru di SMPN. 20 Batam itu sendiri. Keseluruhan tampilan dibalut dalam seni Melayu dan di akhir acara ditampilkan fashion show pakaian tradisional daerah Indonesia yang menunjukkan keheterogenan budaya yang ada di Batam. Penampilan fashion show tersebut ditutup dengan pakaian daerah Melayu yang memberikan makna bahwa meskipun masyarakat Kota Batam terdiri dari suku-suku yang heterogen, namun budaya Melayu tetaplah menjadi payung di negeri bumi Melayu ini, bak kata pepatah “di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”.

Mariana Ahmad Dahlan juga terlihat sangat menikmati suguhan kesenian yang ditampilkan, karena hingga penghujung acara beliau tidak beranjak dari tempat duduknya. Banyak hal yang “ruar biasa” di sekolah ini ujarnya pada saat memberikan sambutan serta apresiasi yang setinggi-tingginya kepada guru-guru dan murid-murid yang telah mensukseskan kegiatan ini. Sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kota Batam, beliau mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh SMPN 20 sejalan dengan program Pokja I Tim Penggerak PKK Kota Batam, khususnya pembinaan terhadap generasi muda.

Mariana selanjutnya menitipkan murid-murid yang begitu antusias dalam menunjukkan kebolehan/bakat mereka kepada para guru, “berilah kepercayaan kepada mereka, bahwa mereka bisa” ucapnya.  Ia juga berharap semoga kegiatan ini dapat diikuti dan menjadi motivasi bagi sekolah-sekolah lainnya di Kota Batam.

Turut mendampingi Ibu Walikota Batam dalam acara halal bihalal tersebut  sekretaris Dinas Pendidikan Kota Batam, Zarefriadi, kepala sekolah SMPN. 20 Batam, Diansyah, ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Batam, Roza Agussahiman, serta pengurus Tim Penggerak PKK Kota Batam lainnya.

(humas_crew/rs-nn)
(*crew_humas/rs-nn)

Leave a Reply

Galeri Foto

Switch to our mobile site

Log in -