Kliping Pers, Senin 1 November 2010

Batam Pos

1.     Ayo Rebut Kembali Adipura 2011

*Wako Canangkan Goro Massal

Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan mencanangkan pelaksanaan gotong royong (goro) massal di 12 kecamatan di Batam, Sabtu (30/10). Wako mencanangkan goro massal bertepatan dengan pelaksanaan di Kecamatan Sagulung, akhir pekan lalu. Wako menyerahkan peralatan goro dan pepohonan untuk ditanam. Adapun peserta yang mengikuti goro itu merupakan perwakilan pelajar, TNI/Polri, Satpol PP, pramuka dan masyarakat. “Ayo rebut kembali Adipura 2011 dengan membersihkan lingkungan masing-masing. Penilaian 2011 akan dilakukan oleh tim dari KLH yang rencananya akan turun pada 2-6 November mendatang,” ujar Wako berpakaian kaos putih les hijau bertuliskan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP).


2.     Dukungan PNS di Facebook

Hariyanto mengatakan, adanya PNS mendukung masing-masing pasangan bakal lewat jejaring sosial pertemanan d facebook menjadi bukti netralitas politik PNS di Batam saat ini dipertanyakan. Banyak temuan PNS mendukung bakal calon. Antara lain, dukungan pada Nada-Nur menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam 2011-2016 atau masuk dalam gabungan grup mendukung Ria Saptarika dan beberapa gabungan grup lainnya. “PNS jangan terlibat atau masuk grup apapun. Jangan timbulkan pencitraan negatif di tengah publik. Baik secara langsung maupun di dunia maya. PNS harus bebas nilai,” ujar Hariyanto. Dia mengatakan, PNS sebagai aparatur negara harus tetap bersifat netral sesuai dengan UU Nomor 12 tahun 2008, dimana secara jelas dinyatakan dalam kampanye PNS tidak boleh kamapnye mendukung kandidat.

Tribun Batam

1.     Hadiri Ultah ke-62 GPIB

*Wako Takjub Banyak Jemaat Muda

Potret masyarakat Batam adalah masyarakat industri yang bekerja untuk mencapai kesejahteraan hidupnya. Namun, untuk mencapai kesejahteraan tersebut, menurutnya harus dibarengi dengan keimanan sebagai benteng diri. Ungkapan itu disampaikan oleh Wali Kota (Wako) Batam, Ahmad Dahlan pada saat menghadiri acara Ulang Tahun GPIB Kota Batam yang ke-62, Minggu (31/10). Dihadapan seluruh jemaat Immanuel Batam yang hadir dalam acara Ultah GPIB itu, Wako mengaku senang dan bangga bisa hadir bersama dengan para jemaat itu. Menurutnya, banyak yang berubah di gereja itu dibandingkan ketika empat tahun yang lalu ia berkunjung ke gereja tersebut. Ia melihat banyak jemaat GPIB yang masih muda dan perubahan itu menurutnya terjadi dari waktu ke waktu. “Untuk meningkatkan kesejahteraan tidak cukup hanya dengan mencari rezeki saja. Tapi juga harus diseimbangkan dengan agama,” kata Wako mengingatkan.

2.     Sallon Yakin On Time

*Tuntaskan Revisi Perda Pajak Daerah

*Batam Terancam Kehilangan Rp182 Miliar

Kemungkinan kehilangan potensi pendapatan daerah (PAD) sekitar Rp182 miliat dalam APBD 2011, ditanggapi dingin oleh Sallon Simatupang. Ketua Panitia Khusus (Pansus) DPRD Batam yang membahas ranperda pajak daerah ini yakin bisa tepat waktu. Pembahasan rancangan peraturan daerah (ranperda) itu sendiri sudah lama molor. Padahal bila ranperda itu tidak disahkan akhir tahun ini, maka Pemko tidak bisa memungut bea perlehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang ditaksir mencapai Rp182 miliar pada tahun 2011. “Bulan Desember ini Perda BPHTB dan PBB sudah bisa disahkan. Kami selama ini memang menggesa dua poin (BPHTB dan PBB) ini,” ungkap Sallon.

3.     Warga Kaget Ria Muncul Tiba-tiba

*Tampung Curhat Warga di Mushala

Wakil Wali Kota Batam Ria Saptarika secara mendadak mengunjungi Pulau Bulang Lintang, untuk mengetahui kondisi masyarakat setempat, Sabtu (30/10). Kunjungan Ria ke Pulau Bulang Lintang ini sempat membuat kaget warga. Namun, dalam kesempatan itu, Ria menyempatkan diri bertemu sejumlah tokoh masyarakat setempat. Ria juga turut kaget, karena mendapat sambutan yang ramah, sekalipun kunjungan tersebut mendadak. “Ini lah budaya kita, budaya timur, budaya nusantara yang perlu dilestarikan. Di kota besar kadang banyak yang sudah lupa dengan keramahan antar sesame,” kata Ria.

Curhat

Warga Bulang Lintang tak menyia-nyiakan pertemuan mereka dengan Ria. Mereka pun mengadu mengenai kantor kecamatan yang terbengkalai. Saat bertemu tokoh masyarakat Bulang Lintang di Muhsala Al Mukarom Temenggung Abdul Jamal, warga mengatakan sudah dua tahun tersebut kantor tersebut terbengkalai. Kecamatan Bulang terdiri dari enam kelurahan. “Camat sekarang malah berkantor di Pulau Buluh, padahal seharusnya pusat kecamatan ada di Pulau Bulang,” ungkap seorang warga. Menanggapi hal tersebut, Ria mengaku sangat menyayangkan kantor kecamatan, rumah camat dan sekcam yang terbengkalai. Ria mengatakan tujuan utama didirikannya kecamatan adalah untuk pemekaran pembangunan agar tidak terpusat di satu daerah tertentu saja.

Haluan Kepri

Pemko Siap Angkut Sampah

1.     Wako Sayangkan Sikap SSET

Walikota Batam Ahmad Dahlan menyayangkan sikap management PT SSET yang mundur dalam kontrak kerja sama pemerintah swasta (KPS). Menurut Dahlan, sebenarnya PT SSET masih punya hak dan kewajiban dalam pengelolaan sampah. “PT SSET tidak perlu mengancam mengundurkan diri dari pengelolaan sampah, karena sudah melakukan kontrak kerjasama pengelolaan sampah dengan Pemko Batam. Kerja sama ini baru berjalan, jadi disayangkan,”kata Dahlan saat berkunjung ke Bulang belum lama ini. Menurut Dahlan KPS dibuat agar masyarakat terlayani dengan baik. Namun, jika pada akhirnya PT SSET tetap  mundur dalam kontrak KPS, sambungnya, maka Pemko Batam melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan siap mengangkut sampah-sampah warga Batam. Pemko Batam lanjut Dahlan sampai saat ini masih belum membuka peluang kepada perusahaan lain yang ingin menggantikan PT SSET. Itu dikarenakan Pemko Batam masih ingin melakukan upaya persuasif dengan pihak PT SSET sendiri.

2.     KSM Digelar 8-13 November

Pemko Batam akan menggelar iven Kenduri Seni Melayu (KSM) di Gedung SPC Batam Center pada 8-13 November mendatang. Bersamaan dengan pagelaran KSM, Pemko juga mengadakan konferensi Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) ke-11 di gedung promosi itu. Kepala Disparbud Kota Batam Guntur Sakti, Minggu (13/10) mengatakan, untuk meramaikan ajang KSM berbagai pagelaran seni dan budaya sudah dipersiapkan. Menurut Guntur, berbagai daerah dari Sumatra, Jawa dan Kalimantan dan sebagian Indonesia bagian timur pun sudah menyatakan kesiapan untuk mengirimkan perwakilan seni dan budaya mereka pada ajang KSM.

3.     Sagulung-Batuaji Belum Bebas Banjir

Drainase Banyak yang Dangkal

Daerah Batuaji dan Sagulung belum bebas banjir. Paling parah adalah di Kecamatan Sagulung. Saat ini, masih ada enam hingga tujuh titik yang rawan banjir. Sedangkan di Sagulung, umumny banjir terjadi di lokasi perumahan. Di Sagulung, jalan yang sering banjir adalah jalan Putri Hijau menuju Kantor Camat Sagulung, setiap hujan deras 30 menit, jalan itu sudah banjir. Menanggapi hal itu, Camat Sagulung, Zulkifli mengatakan seringnya jalanan itu banjir karena adanya pendangkalan drainase. Sebenarnya, kata dia, sudah ada drainase besar yang dikorek disana. Namun, belum dipasang batu miringnya. Sehingga, semak-semak sering tumbuh dan membuat drainase dangkal. Karena itu juga, Zulkifli sering mendatangkan alat berat untuk mengorek drainase yan g dangkal itu.

Leave a Reply

Switch to our mobile site

Log in -