Wako Lakukan Penanaman Perdana Rumput laut

BATAM- Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan melakukan penanaman perdana budidaya rumput laut di Desa Cakang, Kelurahan Galang Baru, kecamatan Galang, Sabtu (11/12). Budidaya rumput laut ini merupakan industri yang baru saja di kembangkan di Kelurahan Galang Baru. Adalah kerjasama antar Koperasi Rumput Laut Ikan Lepu yang merupakan koperasi binaan dari Induk Koperasi Angkatan Laut (INKOPAL) dengan PT. Rumput Laut Nusantara dan Yayasan Keanekaragaman hayati (Kehati), demikian disampaikan oleh Ketua Koperasi Ikan Lepu, Anton. Rumput laut (sea weeds) yang dalam dunia ilmu pengetahuan dikenal sebagai Algae sangat populer dalam dunia perdagangan akhir – akhir ini. ”Dan tingginya kebutuhan dan permintaan pasar dunia terhadap tumbuhan laut ini menjadikan peluang yang besar bagi Indonesia pada umumnya dan bagi Kota Batam khusunya.”Mengingat panjangnya garis pantai Indonesia (81.000 km), maka peluang budidaya rumput laut sangat menjanjikan” jelasnya.

Budidaya rumput laut yang di kembangkan di Desa Cakang ini dengan memaksimalkan potensi kelautan yang ada akan dapat meningkatkan pendapatan dan taraf hidup bagi petani rumput laut karena besarnya peluang di industri ini, jelas Ketua INKOPAL, Laksamana Jamhura. “Saat sudah 7 hektar rumput laut yan di kebangkan di perairan Desa Cakang dari 200 hektar yang di rencanakan,” tambahnya.

Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan dalam sambutannya menyatakan dukungannya pada industri yang baru di rintis di Galang baru ini mengingat industri ini sangat prospektif. “Marine Industri di Kota Batam baru bergerak sebatas industri Transhipment dan shipyard saja, padahal potensi kelautan yang kita miliki sangat besar, sehingga pemerintah sangat mendukung di rintisnya Industri ini,” Jelasnya. Sepanjang tidak mengganggu core map dan membahayakan keberadaan terumbu karang, pemerintah akan mendukung dan memfasilitasi apapun yang dibutuhkan industri ini. “Selain itu industri ini juga membutuhkan banyak tenaga kerja sehingga dapat memberdayakan masyarakat tempatan dan juga meningkatkan kesejahteraan para petani rumput laut”, tambahnya.

Direktur PT. Rumput Laut Nusantara, Muhammad Hadi Katili, mengungkapkan bahwa rumput laut merupakan komoditi development yang cukup berpotensi bagi Provinsi Kepri dan terutama Kota Batam. Sekarang ini rumput laut di Indonesia banyak dikembangkan di Gorontalo dan probolinggo, tapi tingginya permintaan pasar dunia terhadap industri rumput laut ini menjadikan Indonesia tidak mampu memenuhinya. ”Dan berbekal pengetahuan dan pengalaman selam 10 tahun di industri ini kami ingin mengembangkan potensi yang ada di Galang Baru”. Jelasnya. Sistem kerjasama yang dilakukan oleh koperasi dengan PT. Rumput Laut Nusantara dan Yayasan Keanekaragaman hayati (Kehati) adalah PT. Rumput Laut Nusantara menyediakan bibit, modal dan melakukan penyuluhan dan kemudian koperasi dan masyarakat yang mengerjakan pembibitan, melakukan perawatan dan sekaligus memasarkan kepada koperasi.

Budidaya Rumput laut di Desa Cakang ini dikembangkan dengan menggunakan sistem bantalan layang yaitu dibiakkan secara melayang idelanya berada 30-50cm dari permukaan laut. Selain itu rumput laut sangat membutuhkan sinar matahari untuk melangsungkan proses fotosintesa. Banyaknya sinar matahari ini sangat dipengaruhi oleh kecerahan air laut. Supaya kebutuhan sinar matahari tersedia dalam jumlah yang optimal maka harus diatur kedalaman dalam membudidayakannya. Dari 100gram bibit yang di biakkan  setelah 45 hari dapat dilakukan pemanenan sebanyak 1200gram. Sedangkan harga rumput laut kering di pasaran berkisar Rp 9ribu-10ribu per kilogram. Sedangkan target penjualan adalah 130 ton rumput laut kering pertahun.(crew_humas/hw)

Leave a Reply

Galeri Foto

Switch to our mobile site

Log in -