Raker I MUI Permasalahan Umat

BATAM- Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan membuka Rapat Kerja (Raker) I Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Batam, Sabtu (13/11) di Pusat Informasi Haji (PIH). Raker ini diikuti oleh 100 peserta yang merupakan perwakilan dari anggota MUI Kota Batam, MUI Kecamatan dan unsur Organisasi Islam. Ketua Panitia, Zulkarnain Umar mengatakan, Raker ini merupakan amanah dari Musda MUI yang telah diselenggarakan pada bulan Agustus lalu. Adapun yang akan dibahas dalam Raker pagi itu yakni membahas tentang permasalahan umat yang menyangkut tentang Aqidah hingga mengenai ekonomi syariah.

Adapun yang menjadi narasumber, Chablullah Wibisono yang akan menyampaikan materi tentang ekonomi syariah dan Amrullah Ahcmad yang merupakan perwakilan MUI Pusat. Tema yang diusung dalam Raker ini “Melalui Raker MUI Kota Batam Kita Tingkatkan Eksistensi MUI Dalam Mengatasi Permasalahan Umat”.

Ketua MUI Kota Batam, Usman Akhmad dalam sambutannya mengatakan bahwa MUI adalah payung besar yang berperan dalam melakukan perubahan sosial. Ulamalah yang menurutnya memiliki peran strategis sebagai agen yang mengawal perubahan tersebut. Perubahan yang dimaksud tentunya perubahan dari yang buruk ke arah yang lebih baik. Kenapa perlunya pengawalan dari ulama, agar perubahan tersebut berada pada koridor ajaran yang benar. Perubahan tersebut dapat dilakukan secara bertahap atau dalam jangka waktu yang panjang.

Sementara itu, Ketua MUI Provinsi Kepri, Ashari Abbas yang hadir dalam Raker tersebut mengatakan bahwa MUI bertugas sebagai pelayan umat. Melalui kesempatan itu, Ashari menyampaikan tentang Rakorda MUI yang digelar di Banda Aceh beberapa waktu lalu yang membahas tentang ahlak bangsa, menggalakkan ekonomi umat dan mengenai organisasi MUI itu sendiri. Bicara mengenai persoalan agama dari tujuh kabupaten/kota di Kepri, menurutnya Batam adalah yang paling runyam. Dimana terdapat aliran sesat yang dikenal dengan aliran Al-Qiyadah. Tugas ulamalah untuk meminimalisir aliran-aliran sesat tersebut.

“”Kita harus memperbaiki hal-hal yang tidak baik termasuk terkait aliran sesat ini,” katanya.
Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan dalam kesempatan itu mengatakan bahwa Raker yang digelar oleh MUI ini adalah sesuatu yang sangat penting untuk dilaksanakan. Bahkan pembahasan mengenai ekonomi syariat masalah hilafiah dan aqidah menurutnya sangat tepat sekali untuk dibahas dalam Raker ini. Ia berharap melalui Raker tersebut dapat diperoleh rekomendasi yang dapat bermanfaat untuk umat dan menjadi masukan bagi Pemko Batam dalam mengambil kebijakan.

Dengan dinamika Batam saat ini, menurutnya Batam adalah ladang besar bagi para ulama. Namun itu menjadi tantangan bagi para ulama untuk berkreasi dan memecahkan persoalan umat tersebut. Misalnya dengan membangkitkan ekonomi umat melalui ekonomi syariah. Karena disamping faktos sosial yang berpengaruh dalam melakukan perobahan, faktor politik pun menurutnya mempengaruhi.

“Masyarakat Batam adalah masyarakat yang cerdas. Tinggal bagaimana kita memanage masyarakat ini untuk menjadi masyarakat yang memiliki aqidah yang baik dan ini tentu ulama yang mempunyai peran besar. Ada perbedaan itu wajar, namun jangan jadikan perbedaan itu sebagai perpecahan. Oleh karena itu, Pemko Batam sangat mendukung Raker ini dan semoga melalui Raker ini dapat dihasilkan rekomendasi yang dapat menyelesaikan persoalan umat,” pungkasnya.
Turut hadir dalam Raker tersebut, Kepala Kementrian Agama Kota Batam, Zulkifli AK, Asisten Ekonomi Pembangunan Pemko Batam, Syamsul Bahrum, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Azwan dan Kadiaperindag Kota Batam, Ahmad Hijazi.(crew_humas/dv)

Foto lainnya**


Leave a Reply

Galeri Foto

Switch to our mobile site

Log in -