Ketua DWP KLH : Gerakan Menanam dan Memelihara Pohon Butuh Dukungan Semua Pihak

IMG_8726BATAM – Sebuah penelitian sederhana menyimpulkan bahwa semakin tinggi pohon yang tumbuh subur diatas tanah akan semakin memberi manfaat yang lebih diantaranya adalah menghasilkan oksigen 1,5 kilogram/pohon/hari. Sementara itu pohon dibawah tanah menyerap air hujan ke tanah sehingga tidak mengalir sia-sia. Kemudian mengikat air dipori tanah dan menjadikan sebagai cadangan air di musim kemarau.

Sehingga ketersediaan air tanah secara berkesinambungan tetap terjaga dan menjadikan debit mata air, sungai dan danau tetap besar, serta tidak terjadi kekeringan pada musim kemarau dan pada musim penghujan bencana banjir tidak terjadi. Akar pohon juga mengikat buti-butir tanah sehingga dapat mencegah terjadinya erosi dan terjadinya tanah longsor. Pohon-pohon dihutan mendaur ulang hujan dan membangun iklim mikro yang terjaga, kelembaban terkendali dan curah hujan turun.

Banyaknya manfaat tersebut secara sadar dan terencana, mendorong Pemerintah Kota Batam dalam setiap kesempatan berupaya melakukan kegiatan penanaman pohon termasuk hari ini Kamis (6/08/09) mendukung bekerja sama dengan Darma Wanita Kementrian Lingkungan Hidup melaksanakan gerakan tanam dan pelihara pohon di depan eks Kampus YPTN Kecamatan Batu Ampar.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Batam, Drs H. Azwan, M.Si, selaku ketua pelaksana mengatakan kegiatan tersebut merupakan kegiatan lanjutan penanaman pohon di Batam yang sudah beberapa tahun terakhir digalakkan terus oleh Walikota Batam dalam program mewujudkan Batam Bersih dan Hijau. Beberapa waktu lalu telah dilakukan penanaman di beberapa tempat, sampai saat ini telah 3,13 juta bibit pohon yang ditanam, mulai dari ruas jalan, row jalan, badan jalan sampai ke pemukiman penduduk. Itulah alasannya kenapa daerah yang dipilih kawasan Batu Ampar, hanya itu space yang ada untuk penanaman pohon, tambah Azwan.

Saat ini Batam sedang giat-giatnya melakukan penghijauan, keseluruhan komponen di Batam harus ikut serta mendukung. Maka pelaksanaan tanam pohon tersebut dilakukan secara bersama-sama bukan hanya simbolis, jelas Azwan. Jika menengok kebelakang 2005 lalu Batam ditetapkan sebagai Kota Besar terkotor dan sektor penghijauannnya tergolong buruk, maka sejak tahun 2007 Batam bertekad mengubah anggapan tersebut dan hal tersebut dibuktikan dengan peroleh adipura selama 3 tahun berturut-turut yang salah satu objek penilaian Adipura tersebut adalah komitmen berkelanjutan dalam mewujudkan penghijauan.

Asisten bidang Ekonomi dan Pembangunan, Syamsul Bahrum yang hadir mewakili Walikota Batam, mengatakan  penghijauan dilakukan dalam rangka peremajaan terhadap lingkungan, dengan langkah memelihara yang telah ditanam, mengganti atau menanam lagi yang mati dan menanam yang belum ditanam. Saat ini telah 47 persen lahan Batam menjadi hijau. Ada enam Dam yang harus dipertahankan sebagai sarana air minum Kota Batam. Untuk itu persentase kehijauan tersebut perlu dipertahankan bahkan ditumbuhkembangkan sejalan dengan pembangunan berwawasan lingkungan yang juga sangat didukung oleh Walikota Batam dalam berbagai kesempatan, ungkapnya di awal sambutannya.

Syamsul mengakhiri sambutannya dengan mengajak semua fihak ikut serta mensukseskan gerakan menanam dan memelihara pohon.

Ketua Dharma Wanita KLH Pusat, Erna Witoelar mengatakan kehadiran rombongan bukan untuk mengawali gerakan tanam pohon tapi ekspresi solidaritas terhadap upaya memperkuat atau mendukung gerakan yang sudah digelorakan di Batam ini. Erna meminta Pemerintah Kota Batam bukan hanya menanam tapi juga memelihara yang telah ditanam selama ini. Evaluasi dilakukan kurang lebih 3 tahun setelah penanaman, berapa persen dari yang ditanam tersebut hidup, ungkap istri Menteri KLH tersebut.

“Gerakan ini untuk menggalang kesadaran bersama, mulai dari pemerintah baik daerah sampai pusat, swasta maupun masyarakat. Tidak cukup satu orang menanam satu pohon, karena Batam masih membutuhkan lebih banyak pohon. Jangan merasa sebagai korban dari generasi terdahulu karena setiap harinya kita juga melakukan kerusakan terhadap lingkungan”, tambah Erna.

Bibit pohon yang ditanam adalah pohon yang bermanfaat agar masyarakat yang memelihara pohon tersebut merasakan manfaatnya. Pohon yang ditanam diantaranya mangga, durian dan rambutan.

Sebelum penanaman pohon dilakukan pembuatan biofori yang berfungsi untuk menampung air, agar pohon yang ditanam saat kemarau tidak kering. Arif perwakilan KLH memberikan penjelasan tentang pembuatan biofori. Seluruh tamu undangan melakukan penanam pohon secara bersama-sama. Kegiatan dilanjutkan ke Pondok Kompos Wahana Bina Praja Sungai Langkai Kecamatan Sagulung dilanjutkan TPA Teluk Punggur.

Turut hadir dalam acara tersebut unsur Muspida Kota Batam, Kepala Badan/ Dinas dan Kepala Bagian Kota Batam, Ketua Darma Wanita Kota Batam, Tim penggerak PKK Kota Batam, tokoh masyarakat, Camat dan Lurah se-Kota Batam, LSM Batam Hijau, LSM Bilik, Satpol PP, pramuka, dan pelajar.

(*humas_crew/ttn&nn)

foto lainnya **

IMG_9014IMG_8902

1 Response for “Ketua DWP KLH : Gerakan Menanam dan Memelihara Pohon Butuh Dukungan Semua Pihak”

  1. Tedy says:

    Pada dasarnya segala kegiatan yang dilakukan dianggap baik dan bermanfaat.Namun kegiatan yang bersifat seremonial dikurangi. Anggaran seremonial dapat didapat dialokasikan langsung ke masyarakat baik berupa bantuan binit maupun pembinaan langsung ke tingkat RT RT biar segera direalisasikan. Wassalam
    Wujudkan Pemerintah yang Bersih dan Sehat

Leave a Reply

Galeri Foto

Switch to our mobile site

Log in -