- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
Target Inflasi Batam 2017 Tetap 4 Persen
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Target inflasi Kota Batam tahun 2017 tidak berubah dari tahun sebelumnya yaitu 4 plus minus 1 persen. Sementara penurunan inflasi ditargetkan pada 2018 yakni 3,5 plus minus 1 persen. Hal ini disampaikan Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Kepulauan Riau, Gusti Raizal Eka Putra, dalam rapat Tim Pengandali Inflasi Daerah Kota Batam di Kantor BI Kepri di Batam Centre, Rabu (1/2).
"Kondisi 2017 ini lebih berisiko. Kebijakan kenaikan harga elpiji Rp 1.000 per kilo, dengan sistem distribusi tertutup yang rencananya mulai April," kata Gusti.
Selain itu penyesuaian harga bahan bakar minyak yang rencananya dilaksanakan pemerintah pada bulan April, Juli, Oktober juga dipastikan akan ada dampaknya terhadap inflasi. Rencana kenaikan cukai rokok dan plastik juga menjadi catatan yang perlu diperhatikan TPID.
"Pada 2017 ini juga ada anomali cuaca, menurut informasi kemaraunya lebih panjang dibanding 2016. Dan yang spesifik di Batam, potensi kenaikan tarif listrik pasti akan ada dampaknya," kata dia.
Inflasi administered price atau akibat kebijakan pemerintah seperti disebutkan di atas tidak bisa dihindari. Oleh karena itu TPID perlu fokus pada inflasi yang disebabkan oleh komponen bergejolak (volatile food). Seperti menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, termasuk cabai dan penyumbang inflasi lainnya.
Caranya bisa dengan mengembangkan pertanian hidroponik. Menurut Gusti, bila tiap rumah saja menanam 10 polybag cabai maka kebutuhan sehari-hari bisa terpenuhi.
"Kalau kita bisa jaga volatile food ini di angka 4-5 persen, maka inflasi bisa di bawah 4 persen," kata Gusti.