- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
Wawako : Sembako Murah Hanya Stimulus untuk Warga Berusaha
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Sebanyak 1.100 rumah tangga sasaran di Kecamatan Galang menerima bantuan berupa sembako bersubsidi. Masyarakat hanya membayar Rp 50 ribu untuk paket sembako yang terdiri dari 5 kilogram (kg) beras, 2 kg gula, dan 2 liter minyak goreng dalam kemasan.
"Harga per paketnya itu sekitar Rp 109 ribu. Bapak ibu bayar Rp 50 ribu saja. Sisanya dibantu Pemko Batam," kata Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kota Batam, Abidun Pasaribu, saat bazar sembako murah di Pulau Galang, Jumat (11/11).
Abidun mengatakan warga yang berhak menebus sembako murah ini adalah rumah tangga sasaran yang sebelumnya sudah menerima kupon. Tapi berdasarkan kesepakatan warga, bila sampai pukul 14.00 WIB ada penerima kupon yang tidak mengambil sembakonya, maka bisa ditebus warga lain.
Program sembako murah ini, kata Abidun, merupakan bagian dari program pengentasan kemiskinan. Berdasarkan data, jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) di Batam saat ini sebanyak 36 ribu RTS.
Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad mengatakan ada dua data kemiskinan di Batam. Berdasarkan data Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2011, RTS di Batam berkisar 36 ribu. Namun data statistik terakhir ada di kisaran 45 ribu.
"Artinya angka kemiskinan di Batam terkesan meningkat. Tapi data PPLS itu memang belum mencakup masyarakat yang rentan kemiskinan, kemudian arus migrasi ke Batam tinggi namun mereka tak memiliki keahlian sehingga menjadi beban pemerintah," ujarnya.
Walaupun secara umum jumlah penduduk miskin di Batam meningkat, Amsakar berharap tidak demikian di Pulau Abang. Ia berharap jumlah penduduk miskin di Pulau Abang dan sekitarnya justru berkurang.
"Program sembako murah ini pada dasarnya hanya stimulus, merangsang masyarakat untuk berusaha. Ini tidak boleh jadi program permanen. Karena pemerintah idealnya memberi pancing, bukan ikan," kata Amsakar.
Meski begitu, bantuan dari Pemko Batam ini disambut baik oleh warga Pulau Abang. Apalagi pembagiannya dihadiri langsung oleh Walikota dan Wakil Walikota Batam, serta Komandan Kodim 0316/Batam.
"Suatu keberkahan bagi kami dengan hadirnya pemimpin-pemimpin Kota Batam di sini," kata Rahmat, tokoh masyarakat setempat.
