Walikota Fokus Selesaikan Kemacetan, Sampah, dan Banjir

By Kartika 05 Okt 2016, 15:50:14 WIBKabar Batam

Walikota Fokus Selesaikan Kemacetan, Sampah, dan Banjir

Keterangan Gambar : Walikota Batam, Muhammad Rudi (Kanan) dalam talkshow Enam Bulan Kepemimpinan Rudi-Amsakar di Batam TV, Senin (3/10). FOTO : (NET)


Media Center Batam - Walikota Batam, Muhammad Rudi mengatakan ada tiga prioritas masalah yang ingin dituntaskan dalam lima tahun kepemimpinannya bersama Wakil Walikota Amsakar Achmad. Ketiga permasalahan yang akan diselesaikan yakni kemacetan, sampah, serta banjir.

"Tiga hal ini yang belum terselesaikan ketika saya menjadi Wakil Walikota, dan menjadi PR saya sekarang," kata Rudi saat talkshow enam bulan Rudi-Amsakar di Batam FM, Selasa (4/10).

Adapun solusi untuk masalah kemacetan yang diambil Rudi adalah dengan pembangunan infrastruktur. Ruas-ruas jalan di pusat perekonomian Nagoya-Jodoh hingga Batam Centre sudah mulai dilebarkan di anggaran 2016 ini. Dan akan terus dilanjutkan pada anggaran tahun depan.

Rudi mengatakan pembangunan infrastruktur ini tidak hanya di wilayah Nagoya dan Batam Centre. Ke depan juga akan menyentuh wilayah lainnya. Namun karena keterbatasan anggaran, maka perlu ada skala prioritas.

"Bukan berarti yang lain tidak butuh, butuh semua. Jatah kecamatan lain tidak dikurangi, hanya saya cari dari dana lain. Terimakasih kepada masyarakat yang bayar pajak. Kalau tidak bayar pajak ini tidak bisa jalan," kata Rudi.

Permasalahan sampah dijawab Rudi dengan mengganti jajaran kepala bidang dan seksi di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Batam. Menurutnya penggantian tidak sampai ke posisi Kepala Dinas karena menunggu struktur organisasi dan tata kerja (SOTK) baru yang sedang dibahas dewan.

"Bukan berarti yang lama tidak mampu. Tapi harus ada suasana baru. Karena menurut pribadi saya, sampah ini bisa diselesaikan. Tinggal bagaimana me-manage saja," ujarnya.

Sedangkan masalah banjir, diselesaikan dengan pembangunan drainase. Namun dalam rencana pembangunan drainase ini kendalanya bukan hanya di anggaran tapi juga lahan. Karena sebagian besar lahan sudah dialokasikan kepada pihak ketiga. Sehingga untuk membangun drainase lahan milik investor itu harus dikorbankan.

"Banjir awalnya 30 titik. Hampir diselesaikan 20 titik. Sekarang bertambah lagi jadi 37. Ke depan ada dua sisi yang harus disiapkan. Pertama Pemko siapkan anggaran. Dan kita butuh BP Batam duduk bersama untuk mengikhlaskan lahan untuk drainase," kata dia.

Dan supaya Batam ke depan semakin baik, aman, dan damai, maka perekonomian pun harus ditingkatkan. Tak hanya untuk menengah atas tapi juga di kelas bawah. Karena saat ini, kata Rudi, angka kemiskinan di Batam hampir 260 ribu jiwa atau seperempat dari jumlah penduduk Batam.

"(Kemiskinan) Ini harus kita selesaikan. Kita ingin ekonomi Batam bangkit dengan utuh," sebutnya.



Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment