- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
TPID Kepri, Optimis Inflasi Kepri Tidak Lebih 4 Persen
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Laju inflasi pada triwulan IV 2016 di provinsi Kepri diperkirakan meningkat setelah pada triwulan II tercatat 3,02 persen atau komulatif per September mencapai 2,28 persen.
Peningkatan laju inflasi pada triwulan IV diperkirakan akan didorong oleh kenaikan harga pangan terutama komoditas holtikultura dan ikan segar yang dipengaruhi oleh curah hujan tinggi dan gelombang tinggi (angin musim utara).
“Tekanan inflasi inti dan administered prices juga diperkirakan relatif tinggi dipengaruhi pergerakan nilai tukar dan kenaikan harga rokok. Meski demikian, capaian inflasi Kepri 2016 diperkirakan masih berada pada koridor sasaran inflasi nasional sebesar 4 ± 1% (yoy),”ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kepri, Gusti Raizal Eka Putra, Jumat (18/11).
Hal tersebut akan ditopang koordinasi dan komitmen Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam mengimplementasikan rencana aksi 4K (memastikan ketersediaan pasokan komoditas, menjaga kelancaran distribusi, memastikan keterjangkauan harga dan melakukan komunikasi kebijakan) pengendalian inflasi s.d Desember 2016.
Dalam catatannya, Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Kepri pada triwulan Ill 2016 tercatat mengalami inflasi sebesar 3,02% (yoy), sehingga secara komulatif inflasi sampai September 2016 mencapai 2,28% (ytd).
“Secara spasial, inflasi September terjadi di dua kota yang menjadi basis penghitungan IHK di Provinsi Kepri, yaitu Kota Batam sebesar 0,35% (mtm) dan Kota Tanjung pinang sebesar 0,13% (mtm),”ujar Gusti yang juga ketua TPID Kepri.
Komoditas penyumbang inflasi terbesar pada triwulan Ill 2016 adalah sewa rumah dan cabai merah. Meningkatnya laju inflasi sewa rumah diperkirakan dipengaruhi cukup tingginya laju kenaikan harga properti Kota Batam yang tercermin dari peningkatan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR).
