- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
Pemko Minta BP Batam Hentikan Izin Cut And Fill
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Pemerintah Kota Batam akan surati Badan Pengusahaan Batam untuk hentikan izin cut and fill (potong timbun tanah). Walikota Batam, Muhammad Rudi mengatakan kegiatan cut and fill ini menjadi salah satu penyebab banjir di Batam.
"Kita coba hentikan cut and fill melalui Otorita (BP Batam), ini jadi prioritas kita. Hutan dipotong untuk menimbun lembah. Jadi ada dua kerugiannya," kata Rudi, Senin (21/11).
Kerugian pertama, kata Rudi, bukit dipotong jadi gundul, sehingga tak bisa menahan air. Sementara kerugian kedua, lembah yang selama ini jadi penampungan air tidak ada lagi akibat penimbunan.
Langkah kedua untuk meminimalisir banjir adalah membuka drainase. Saat ini Pemko Batam mengatasi keterbatasan anggaran dengan melakukan normalisasi drainase secara manual. Alat berat dan tenaga manusia dikerahkan untuk membersihkan saluran air.
"Drainase ini harus segera kita buka. Tahun 2017 kita anggarkan tambah dua atau tiga backhoe," ujarnya.
Rudi mengatakan untuk pembukaan drainase ini Pemko Batam sering terkendala pada lahan yang sudah dimiliki pihak ketiga. Oleh karena itu ia berharap BP Batam bisa menarik kembali lahan yang sudah diberikan kepada pihak swasta untuk dibangun drainasenya oleh Pemko.
"Drainase ini juga masalah lahan. Drainase yang kami gambar, kami rancang, lahannya sudah milik pihak ketiga. Maka akan kami panggil, minta diserahkan untuk fasilitas sosial. BP kita minta lahan yang sudah dikasih ditarik kembali. Tapi kasih tak kasih kita buka lah drainasenya," kata Rudi.
Dan hal terpenting dalam pencegahan banjir ini adalah peran serta masyarakat Batam. Ia berharap masyarakat bisa menjaga fasilitas yang sudah dibangun pemerintah.
"Masyarakat, baik rumah maupun ruko, harus menjaga juga. Parit itu digali, bukan ditutup. Ini harus kita bersama," kata dia.
