- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
Kajian Batan, Kemungkinan PLTN Hadir di Batam
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam – Kajian Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) menetapkan daerah Batam berpotensi didirikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Letak geografis berada bukan dijalur gempa menjadi salah satu pertimbangannya.
Kepala Batan, Djarot Sulistio Wisnusubroto mengatakan, pihaknya memang telah melakukan kajian awal terhadap daerah untuk kehadiran PLTN. Sampai pada kesimpulan itu, Batam sangat berpotensi selama persyaratan lain mencukupi.
“Kemungkinan PLTN di Batam, selama alternatif lain mencukupi," ujar
Djarot, Kamis (4/8).
Pihaknya memang telah melakukan koordinasi dengan BP Batam sejak tahun lalu
untuk energy nuklir. Berdasarkan lokasi, pengembangan PLTN dinilai aman di
Batam, karena bukan daerah dengan potensi gempa tinggi, dan juga tidak masuk
area "ring of fire".
Djarot mengatakan bila PLTN jadi dikembangkan di Batam, maka hasilnya untuk
memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat. Bila proyek akan diwujudkan juga
dipastikan mendapat restu dari pemerintah daerah.
Di tempat yang sama, Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional, M Munir menyatakan Indonesia membutuhkan nuklir sebagai pembangkit listrik. Potensi energi nuklir di Indonesia sangat besar, sayang belum diberdayakan secara optimal.
"Dilihat kaitannya dengan ketahanan nasional, perlu didorong, sekarang ini
kami dihadapkan pada situasi kondisi hidup di era modern, yang tidak lepas
kebutuhan energi. Dan sampai saat ini masih mengandalkan migas, yang akan
habis," katanya.
![Iklan Bawah Detail Berita](foto_iklantengah/45149ppid.jpg)